Tsania Marwa Dan Tim Kuasa Hukum
Dream - Kisruh rumah tangga Tsania Marwa dan Atalarik Syah yang berujung di meja hijau membuat Marwa tak bisa dengan anak-anak. Menurut tim kuasa hukum Marwa, akses perempuan 26 tahun itu untuk bertemu dengan Syarif M. Fajri dan Aisyah Shabira ditutup oleh Arik, sapaan Atalarik.
" Gimana bisa ketemu, telepon aja ditutup, diblok, apalagi pintu rumahnya," ucap Busro Sapawi, kuasa hukum Marwa di Cibinong, akhir pekan lalu.
Padahal untuk rayakan lebaran tahun ini, Marwa telah membelikan barang favorit anak-anak, yakni mainan.
" Dia suka kalau lihat barang apa, kepikiran untuk belikan buat anak," tambah Silvia, ibu Marwa, di tempat yang sama.
Hasil nihil yang didapat Marwa pasca diusir ketika mendatangi kediaman Arik di Cibinong, serta tidak ada kelanjutan dari janji Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang akan menjembatani pertemuannya dengan buah hatinya, membuat Marwa berserah diri kepada Allah.
" Saya juga cuma bisa doain, saya cuma bisa support. Saya selalu optimistis insya Allah bisa ketemu," imbuh Silvia.
Harapan Marwa pun tak muluk-muluk ketika bertemu dengan anak-anaknya yakni ingin memeluk, mencium, dan menyayangi anak-anaknya yang secara hukum harus diasuh olehnya sebagai ibu kandung mereka.
Sementara itu Junaedi, kuasa hukum Atalarik Syah, mengungkapkan jika Marwa mau datang ke rumah bertemu dengan anak-anaknya, silakan saja.
" Iya makanya kalau untuk lebaran nggak bisa dihalangi, mesti bertemu. Kalau mau datang silakan saja. Selain ada momen lebaran anak kedua mereka, Shabira mau ultah," jelas Junaedi.
Meski begitu, Junaedi tak mau sesumbar jika Arik akan menerima kedatangan Marwa.
" Kita nggak tahu itu, tapi kalau lebaran kan orang bermaaf-maafan. Sudah pasti siapapun nggak pernah menutup rumahnya. Kita berharap di momen lebaran, momen silaturahmi ini bisa menjadi momentum yang berharga, syukur-syukur mereka bisa rukun kembali dengan belajar dari kekurangan masing-masing," tutup Junaedi. (ism)