Klarifikasi Sutradara 'KKN DI DESA PENARI' Soal Honor Figuran Cuma Rp75 Ribu dan Larangan Hapus Makeup

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Minggu, 22 Mei 2022 18:53
Klarifikasi Sutradara 'KKN DI DESA PENARI' Soal Honor Figuran Cuma Rp75 Ribu dan Larangan Hapus Makeup
Begini kata Awi Suryadi sang sutradara

Dream - Tidak hanya pemeran utama, ekstras tentu juga jadi elemen pendukung di tengah kesuksesan film KKN DI DESA PENARI. Bergenre horor, film yang diadaptasi dari cuitan viral di media sosial ini menyabet status sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Namun di balik kesuksesan itu muncul rumor tak sedap terkait honor yang diterima oleh pemain extras sebagai salah satu hantu. Sang pemain ini mengaku hanya mendapat honor untuk perannya sebesar Rp75 ribu.

Menanggapi kabar ini, Awi Suryadi, sutradara film Kkn di Desa Penari ini mengaku tidak pernah mengetahui honor para pemainnya. 

Instagram Calvin Jeremy

" Mengenai bayaran pemain, saya sebagai sutradara tidak mengetahui bayaran Tissa Biani berapa, Megantara berapa, extras berapa," tegasnya.

Namun semenjak isu sumir itu berkembang, Ai sempat mengklarifikasi kabar itu kepada tim casting yang selama ini memang bertanggung jawab terkait honor para pemain termasuk para extras.

" Cuma saya langsung konfirmasi ke bagian casting dan mereka memastikan yang keluar dari kita tidak segitu jumlahnya," kata Awi Suryadi saat sesi Zoom Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) yang Dream kutip dari KapanLagi.com.

1 dari 5 halaman

Diduga Telah Potongan dari Agensi Lokal

Berdasarkan keterangan bagian casting, budget untuk figuran yang dikeluarkan rumah produksi yang membuat film KKN di Desa Penari lebih besar dari inforrmasi yang beredar di media sosial.

Namun ketika nominal yang didapat setiap pemain berbeda, hal itu diduga terjadi lantaran adanya potongan dari agensi lokal yang diajak bekerja sama.

" Karena bekerja sama dengan agensi lokal sana, tentu ada potongan oleh agensi lokal tersebut. Potongan berapa tidak tahu," imbuh Awi Suryadi.

 

2 dari 5 halaman

Tidak Boleh Hapus Makeup Seharian?

Selain soal honor yang hanya Rp75 ribu, extras tersebut mengatakan selama 24 jam tidak boleh menghapus make up seram. Awi Suryadi pun memberikan klarifikasinya kembali.

Menurut Awi pengakuan tersebut tidak benar karena proses syuting yang dijalani dengan menggunakan jasa extras dilakukan di hari terakhir. Para pemain juga hanya dikontrak dari jam sepuluh pagi hingga 10 malam. 

" Jadi total 12 jam. Nggak mungkin lah nggak boleh hapus make up selama 24 jam," tegas sutradara film ini.

3 dari 5 halaman

Fakta Rumah Film KKN di Desa Penari Dijual Rp60 Juta karena Pemilik Ketakutan

Dream - Kesuksesan film KKN di Desa Penari yang mampu meraup lebih dari enam juta penonton didukung oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah lokasi syuting di desa terpencil yang semakin menambah suasana horor film itu.

Lokasi film yang dibintangi oleh aktris Aulia Sarah ini berada di Padukuhan Ngluweng, Kalurahan Ngleri, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. 

Terdapat empat rumah yang dijadikan hunian syuting film, yakni rumah Ngadinah, Ngatimin, Marsono, dan Ngadiyo.

Namun, proses syuting yang dilakukan pada awal 2020 itu tampaknya memberikan kesan berbeda di rumah Ngadiyo. Pasalnya, rumah tersebut kini tengah dijual karena kabarnya suasananya semakin menyeram. Bahkan ditinggalkan dalam keadaan kosong.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini fakta dijualnya rumah syuting film KKN di Desa Penari.

4 dari 5 halaman

Dijual Rp60 Juta

Rumah tradisional Jawa (limasan) yang berukuran 8x12 meter itu dijual oleh pemiliknya seharga Rp60 juta. Penampakan dari rumah tersebut cukup ikonik dengan dinding yang terbuat dari bahan kayu.

Rumah ini merupakan rumah utama pelaksanaan syuting KKN di Desa Penari. Letaknya yang cukup terpencil menjadikannya dipilih sebagai lokasi rumah utama. Untuk ke rumah tersebut, kabarnya harus melewati jalan setapak yang ditumbuhi dengan rimbunan pohon.

5 dari 5 halaman

Pemilik Rumah Telah Meninggal

Sejak dijadikan tempat syuting untuk film KKN di Desa Penari, sang pemilik rumah dan keluarganya tak lagi menempati rumah itu lagi.

Tak lama setelah syuting film berakhir, diketahui Mbah Ngadiyo (pemilik rumah) telah meninggal dunia. Meninggalnya Mbah Ngadiyo disebut bukan karena film tersebut, melainkan faktor usia dan penyakit yang sudah lama dideritanya.

Beri Komentar