Perjuangan Pandji Dirikan Yayasan untuk Bantu Penderita Kanker

Reporter : Kusmiyati
Sabtu, 10 Desember 2016 06:02
Perjuangan Pandji Dirikan Yayasan untuk Bantu Penderita Kanker
Sebagai bentuk kepedulian terhadap para penderita kanker, Pandji Pragiwaksono pun mendirikan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia.

Dream - Sebagai bentuk kepedulian terhadap para penderita kanker, Pandji Pragiwaksono, mendirikan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia. Menurut Pandji, yayasan tersebut bermula dari komunitas bernama 'Community for Children with Cancer' yang dibentuknya pada April 2007.

Pandji mengaku, kesadaran untuk membantu para penderita kanker muncul sejak mengunjungi Rumah Sakit Kanker Dharmais awal 2006. Pria kelahiran Singapura, 18 Juni 1979, ini mengaku hatinya cukup teriris melihat kondisi anak penderita kanker.

Pandji Pragiwaksono

" Di sana saya ketemu sama adik-adik penderita kanker yang berasal dari keluarga kurang mampu," ujar Pandji, Kamis 8 Desember 2016.

Pandji bertanya dengan salah satu dokter tentang pembiayaan pengobatan para pasien tersebut. Mendengar jawaban dokter yang mengatakan sebelum ada BPJS, para penderita dibantu sekumpulan ibu-ibu arisan ekspatriat dari berbagai negara.

" Saya pikir, malu juga kalau anak Indonesia dibantu orang asing. Ke mana orang Indonesia-nya?," tambah Pandji.

Pandji Pragiwaksono

Dari situlah Pandji mulai mengumpulkan dana lewat program radio yang mengangkat profil anak-anak penderita kanker. Dalam waktu satu bulan, Pandji mengaku berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp30 juta.

Sejak itulah, Pandji mengajak para teman artis untuk ikut menjadi relawan di yayasan Pita Kuning, di antaranya Asti Ananta, Tompi, Project Pop, Bambang Pamungkas, Indra Azis, dan lain-lain.

Bersama teman-temannya itu, Pandji berharap bisa banyak membantu para penderita kanker yang membutuhkan pertolongan. " Walau sekarang masih terbatas Jabodetabek saja, tapi kita semua dari Pita Kuning berharap bisa menjangkau seluruh wilayah di indonesia. Biar lebih banyak lagi yang bisa kami bantu," pungkasnya.

Laporan : Sartika Septiana

Beri Komentar