Soimah Bikin 'Pencitraan' Kocak, Jadi Buruh Angkut Pasir

Reporter : Mutia Nugraheni
Minggu, 7 Mei 2023 13:24
Soimah Bikin 'Pencitraan' Kocak, Jadi Buruh Angkut Pasir
Seniman satu ini memang selalu seru kalau membuat konten.

Dream - Kreativitas Soimah Pancawati memang tak ada habisnya. Ia selalu punya cara untuk membuat konten kocak dan penuh sindiran di media sosial Instagram miliknya @showimah.

Kali ini, ia mengunggah video dirinya yang jadi kuli angkut pasir. Mengenakan kaus lusuh, dan celanan pendek, juga handuk di leher, ia memasukkan pasir ke wadah angkut.

Soimah

Layaknya seperti kuli angkut, Soimah penuh semangat menyendok pasir sampai memenuhi wadah. Setelah penuh, dan berusaha mendorongnya, Soimah malah tak kuat.

Soimah

" Pencitraan sik (dulu) demi konten, ben entuk (biar dapat) sanjungan 🤗," tulisnya.

1 dari 5 halaman

Komentar Kocak Warganet dan Videonya

Unggahan tersebut tentu saja memancing respons warganet. Banyak yang berkomentar kalau Soimah menggambarkan situasi jelang Pemilu.

" Tanda mau pemilu 🤣🤣🤣 ra pengin dadi pejabat ???," tulis @mark_ibrahim

" Ya olo ketawa y ga dimna² bikin nagihhhhh maee😍😍," komentar @ibbas92

" Demi konten yo mak’e soimah😂," ungkap @mamak.aniek.

Lihat video kocaknya.

      Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Soimah Pancawati (@showimah)

 

2 dari 5 halaman

Kesal Lihat Temannya Asyik Main HP Waktu Ngobrol, Soimah Langsung Lakban

Dream - Soimah Pancawati kesal dengan sikap salah satu temannya karena asyik main handphone saat sedang ngobrol. Sehingga, wanita 42 tahun ini langsung bereaksi tegas ke temannya.

Dalam video yang diunggah ke Instagram, Soimah terlihat mengambil lakban dan langsung mengikat lengan dan HP temannya tersebut ke bagian kepala.

Sembari mengingat lakban, ibu dua anak ini melontarkan sindiran kepada temannya itu.

" Kalau temennya ngobrol tuh ikut ngobrol, bukan mainin hape mulu," ucap Soimah dalam bahasa Jawa.

Soimah kesal ke temannya yang asyik main HP

 

3 dari 5 halaman

Menurut Soimah, solusi untuk teman yang asyik main HP adalah dengan cara dilakban tangan dengan ponselnya. 

" Wayahe ngobrol ki yo ngobrol, ojo dolanan hp, paling ra enak nek ngobrol terus dolanan hp, solusine yo di solasi wae ben marem dolanan hp. (Waktunya ngobrol jangan mainan HP, paling ga enak lagi ngobrol terus mainan HP. Solusinya ya di solasi aja biar puas mainan HP)," kata Soimah pada caption video.

Soimah kesal ke temannya yang asyik main HP

Video Soimah waktu kesal ke temannya viral dan ramai dikomentari warganet. Tak sedikit yang tertawa dan terhibur melihat tingkah Soimah.

" Bagus mak biar nempel terus sama hp nya solasi wae," tulis akun @sinta95_.

" mewakili tenan mak. Paling jengkel nek pas ngobrol malah asik nduliti HP," tulis akun @indah_kurniyawati.

" Wkwkwkwkek," tulis akun @ekotjandra.

4 dari 5 halaman

Curhat Soimah soal Petugas Pajak, Merasa Diperlakukan bak Koruptor hingga Didatangi Debt Collector

Dream - Pengakuan penyanyi Soimah dalam sebuah wawancara soal ulah oknum pajak ramai diperbincangkan di media sosial.

Soimah mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan oleh oknum petugas pajak.

Ia merasa tersinggung dengan perilaku petugas yang memperlakukannya seperti koruptor.

" Untuk bayar pajak memang kewajiban kita. Bayar pajak, bayar. Lapor pajak, lapor. Kita udah sadar itu kok, Soimah nggak bakal lari. Rumahnya udah jelas, tapi perlakukanlah dengan baik. Jadi saya merasa diperlakukan seperti ba*****n, seperti koruptor," ungkap Soimah, seperti dikutip brilio.net dari kanal YouTube Mojokdotco.

Soimah mengaku, sejak 2015 ia didatangi petugas pajak yang tidak memberitahunya lebih dulu, bahkan mereka memasuki pekarangan rumah tanpa permisi.

" Buka pagar tanpa permisi, tiba-tiba udah di depan pintu yang seakan-akan saya mau melarikan diri. Saya dicurigai pemeriksaan ada lah. Saya menjelaskan saya pekerja seni yang dicurigai apa. Harusnya kalau mereka minta kita harusnya baik-baik, sopan, kan kita yang bayar," ujarnya.

Soimah masih ingat dirinya pernah dicurigai oleh petugas pajak karena membeli rumah senilai Rp430 juta. Saat diberitahu harganya, pihak pajak tidak percaya.

5 dari 5 halaman

" Saya beli rumah harganya Rp 430 juta, deal-dealan sama orangnya. 'Tak cicil ya pak, nanti saya dapat bayaran saya cicil'. Ok sepakat dan udah lunas. Kita ke notaris, enggak deal dari perpajakan karena enggak percaya. 'Oh rumah di situ harganya Rp 650 juta' dikira saya menurunkan harga, padahal deal-dealan nya ono, nota nya ono," ungkapnya.

Soimah mengaku merasa kesal karena diperlakukan dengan tidak baik. Bahkan, saat membangun pendopo, ia didatangi orang pajak dan rumahnya dikelilingi.

" Ditekani (didatangi), dari jam 10 pagi sampe 5 sore mengukur pendopo. Ini orang pajak atau tukang sih. Orang pajak udah ngitung hampir Rp50 miliar, saya aja yang bikin belum tahu total habisnya berapa. Terakhir yang baru ini, tahun ini dapat pemberitahuan dengan bahasanya tidak manusiawi lah, kayak oyak-oyak maling," katanya.

Pengalaman yang tak menyenangkan juga pernah dialami oleh keluarga Soimah. Rumah yang ditinggali oleh kakaknya didatangi oleh petugas pajak bersama debt collector. Di situ, debt collector berlaku kasar dengan menggebrak meja.

" Orang pajak datang ke rumah kakak saya, bawa debt collector. Gebrak meja. Bawa dua debt collector. Terus pernah ngomong dapat kiriman surat kalau saya orang pajak datang tidak mau menemui. Padahal posisi saya di Jakarta, kakak saya dianggap menyembunyikan saya. Padahal saya live di TV lho setiap hari. Tapi kita dapat surat kayak gitu," ungkapnya.

Beri Komentar