(Foto: Nur Ulfa/Dream.co.id)
Dream - Ustaz Al Habsyi tak mempermasalahkan cibiran masyarakat kepadanya, terkait tudingan poligami yang dilontarkan oleh istrinya, Putri Aisyah Aminah. Dia memilih tak menanggapi hujatan itu, baik di media sosial maupun dunia nyata.
" Enggak apa-apa orang mau bully, nikmatin saja," kata Al Habsyi saat menjenguk Julia Perez di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Kamis 23 Maret 2017.
Al Habsyi memang tengah menghadapi masalah rumah tangga. Dia dituding oleh sang istri telah melakukan poligami secara diam-diam selama tujuh tahun belakangan. Tudingan itu membuat Putri mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Timur.
Bagi Al Habsyi, segala hujatan itu merupakan cobaan yang harus dihadapi dengan ikhlas. Sebagai figur publik, pria asal Palembang ini merasa wajar apabila semua gerak-geriknya menjadi sorotan.
" Karena hidup ini, kita tidak akan tahu kalau kita ini pemaaf kalau tidak ada orang yang menghina kita. kita tidak akan tahu kalau kita ini penyabar kalau tidak ada yang menyudutkan dan menjelekkan kita," tutur dia.
" Enggak apa-apa saya dihina, saya di bully, saya juga manusia biasa," tambah Al Habsyi.
Dream - Kedatangan Ustaz Al Habsyi ke rumah sakit Cipto Mangunkunsumo (RSCM) Jakarta pada Kamis (23/3/2017) menghebohkan para pembesuk. Al Habsyi mendatangi rumah sakit di kawasan Salemba itu untuk membesuk Julia Perez yang kini tengah berjuang melawan kanker serviks stadium 4.
Kedatangan Al Habsyi yang tengah menghadapi kasus gugatan perceraian ini disambut kehebohan para pembesuk, khususnya kaum ibu. Memang selama menjalani masa mediasi dengan istrinya, Putri Aisyah Amina, Al Habsyi tak pernah terlihat karena aktivitasnya di luar kota.
Di antara para ibu yang mengerubungi, salah satunya bersoloroh ingin diperistri ustaz asal Palembang itu.
" Kalau gue masih muda, mau tuh gue jadi istrinya. Aduh cakep banget dah, hidungnya gede lagi," canda salah satu ibu yang tak mau disebutkan namanya itu.
Seperti diketahui, Al Habsyi menyatakan dirinya ingin tetap mempertahankan rumah tangganya bersama Putri. Namun, sang istri memilih berpisah dengannya dan menutup pintu mediasi.
Dream - Istri Ustaz Al Habsyi, Putri Aisyah Aminah, mengaku sangat sedih karena jalinan rumah tangga yang telah mereka rajut selama 12 tahun terancam kandas. Putri benar-benar kecewa dengan Al Habsyi, yang dia tuding melakukan poligami.
" Betul, saya sedih dan kecewa, bahkan saya hancur mendapati suami saya seperti itu," kata Putri di kantor Pengacara Elza Syarif, Jakarta, Kamis 23 Maret 2017.
Menurut dia, perceraian itu tak hanya melukai perasaannya semata. Proses talak yang sedang dia jalani juga berdampak pada anak-anaknya.
Apalagi, setelah Putri dilaporkan ke polisi karena dituduh merampas telepon genggam pembantunya, anak-anaknya bertambah trauma. " Anak-anak jadi malu dan enggak mau sekolah," kata dia.
Laporan itu bahkan membuat ketiga anaknya kerap bertanya mengenai masa hukuman lima tahun yang disampaikan pengacara pembantunya.
" Kalau mama dipenjara, kami sama siapa? Lima tahun itu berapa hari sih," kata Putri, menirukan pertanyaan anaknya, dengan suara bergetar.
Sementara, ibunda Putri, Putri Juwita, meminta proses perceraian anaknya dengan Al Habsyi dapat diselesaikan secara baik-baik. Proses itu demi tumbuh kembang kejiwaan putra-putri mereka.
" Anak saya sudah mengalah. Mengalah sekali anak saya. Dia ingin perceraian ini diselesaikan baik-baik saja," kata Juwita, sembari meneteskan air mata.
" Dia (Putri) sudah memilih jalan hidupnya sendiri. Jangan terlalu dibesar-besarkan," tambah dia.
Dream - Putri Aisah Aminah, istri Ustaz Al Habsyi terancam hukuman lima tahun penjara atas dugaan perampasan ponsel asisten rumah tangga, Asti Damayanti. Kuasa hukum Ustaz Al Habsyi juga menuding adanya kekerasan yang dilakukan Putri.
" Pasal 362 barang siapa mengambil barang milik orang lain sebagian atau seluruhnya, maka ancaman pidananya 5 tahun," kata Abu Sofyan, kuasa hukum Asti saat dihubungi awak media, Rabu 22 Maret 2017.
Abu menjelaskan, kekerasan yang dimaksud dalam laporannya adalah tindakan Putri yang merampas ponsel Asti secara paksa.
" Kekerasan ada dua bentuk, fisik dan mental. Kalau misalnya HP diambil dengan merampas itu bentuk kekerasan," tambahnya.
Menurut Abu, pihaknya yakin bisa membuktikan adanya tindak kekerasan yang dilakukan Putri terhadap Asti.
" Jadi gini, mengambil paksa merupakan tindakan itu ada BAP, konfrontir, rekonstruksi, teknis dari pada penyidik untuk penambahan bukti. Nanti ada pembuktian," tutupnya.(Sah)
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik