Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa
Dream - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meningkatkan kewaspadaan penyebaran virus corona, Covid-19, di seluruh lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tindakan mencegahan dilakukan dengan menggelar pemeriksaan kepada 55 OPD di Jatim.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim, Nurcholis melaporkan sebanyak 35 dari 55 OPD di lingkungan Pemprov sudah melakukan rapid test. Tes pemeriksaan tersebut diikuti 7.286 pegawai atau 9,35 persen dari 77.593 pegawai per 23 Juni 2020.
Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui sebanyak 19 orang pegawai di lingkungan Pemprov Jatim yang positif terpapara virus corona. Hasil positif itu diketahui dari pemeriksaan Swab yang dilakukan belasan pegawai tersebut
“ Positif Swab 19 orang. Ini data 23 Juni per pukul 15.45 WIB,” kata Nurcholis kepada wartawan di kantor BPSDM Provinsi Jatim, Selasa 23 Juni 2020.
Sementara dari pemeriksaan rapid test, BKD Jatim melaporkan sebanyak 218 pegawai menunjukan hasil reaktif. Sisanya 38 orang dipastikan negatif swab Covid-29.
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa bepersan agar masyarakat tidak panik dan tetap menjaga imun tubuhnya.
“ Yang reaktif rapid test dirawat di sini (kantor BPSDM Jatim). Yang positif swab, sudah langsung ditreatment di RS Lapangan kalau yang bergejala ringan dan sedang. Yang berat dirawat di RS Rujukan Utama. Yang reaktif dan positif, saya minta harus tetap terproteksi. Lalu, jangan ada yang menyebut Covid-19 ini aib atau tabu. Ini sesuatu yang harus dihadapi bersama. Harus tetap bahagia yang tumbuh di hati mereka masing-masing, agar imun tetap membaik,” tutur Khofifah.
(Sah, Sumber: beritajatim.com)
Dream - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap kampung wani jogo Surabaya bisa menjadi penguat kedisiplinan warga menuju New Normal di Surabaya Raya.
Hal tersebut disampaikan Khofifah saat dialog interaktif pasca penandatanganan komitmen bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jatim serta tiga kepala daerah (Surabaya, Sidoarjo, Gresik) pada Kamis, 11 Juni 2020.
Saat dikonfirmasi, secara data epidemiologi Surabaya belum layak mengakhiri Pembatasan SOsial Berskala Besar atau PSBB dan rumah sakit rujukan juga overload.
Bagaimana mengatasi hal tersebut? Bagaimana kelanjutannya?
Khofifah menyampaikan, saat ini kewenangan ada di bupati dan wali kota. Mmasing-masing bupati dan wali kota akan mencoba melakukan langkah-langkah penghentian pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19, dengan berbagai kearifan lokal.
" Jadi sekarang ini ada penguatan dari kampung tangguh wani jogo Suroboyo, mudah-mudahan ini akan menjadi bagian dari penguatan pendisiplinan warga yang berbasis dari diri sendiri, berbasis dari saling tetangga, RT dan RW. Karena kampung tangguh ini basisnya adalah RW," ujarnya.
" Berikutnya ada protokol yang tadi sudah disampaikan oleh Ibu Wali Kota Surabaya karena kami tadi harus menandatangani komitmen bersama," ucap Khofifah.
Khofifah mengaku, berbeda di Malang Raya, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jatim tidak perlu melakukan penandatanganan komitmen bersama, karena semuanya terukur pedoman-pedomannya.
Namun untungnya, lanjut Khofifah, Perwali Surabaya sudah selesai, Perbup Gresik dan Sidoarjo juga sudah selesai. Kemudian harus dilakukan adalag koordinasi mengenai pedoman-pedoman protokol kesehatan, seperti diaktifkannya sektor A, B, C dan seterusnya.
" Jadi memang ini bukan pilihan yang sederhana, tentu pilihan yang berat karena dari banyak data-data bukan dari sekedar telaah epidemiologi tetapi juga dari survei pun ini juga kelihatan bahwa tingkat kedisiplinan diberbagai sektor atau aktivitas," ujarnya.
" Misalnya yang menggunakan masker berapa persen, kemudian yang physical distencing itu berapa persen. Kami juga ter support oleh FKM Unair yang juga melakukan survei," ucap Khofifah.
Khofifah menegaskan, secara data dan survei di lapangan, Surabaya ini sebetulnya masih belum aman dan harus bersabar.
" Tapi kemudian ada hal lain misalnya soal masyarakat yang hari ini sudah harus mendapatkan sumber income baru dan seterusnya, ini yang disampaikan oleh Ibu Wali Kota Surabaya pada saat rapat tadi," ujarnya.
(Sumber: Liputan6.com)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media