KH Achmad Musthofa Bisri (Twitter @s.kakung)
Dream - The Royal Islamic Strategic Studies Centre, lembaga riset independen berbasis di Amman, Yordania, kembali meliris indeks tokoh berpengaruh. Indeks ini merupakan hasil survei tahunan untuk mengetahui sejumlah Muslim yang berpengaruh di dunia.
Sejumlah nama masuk dalam Muslim 500: The World's 500 Most Influential Muslims 2021. Mereka berasal dari seluruh penjuru dunia.
Demikian pula dari Indonesia. Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, dan Pemimpin Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Muktabarah An Nahdiyah (Jatman), Habib Lutfi bin Yahya, masuk dalam daftar top 50.
Ketiganya dinilai punya pengaruh kuat di tengah publik. Sikap yang mereka jalankan mampu membuat publik tergerak.
Selain ketiganya, terdapat sejumlah nama lain yang juga masuk dalam daftar muslim berpengaruh dunia. Di antaranya KH Achmad Musthofa Bisri atau Gus Mus, Syafii Maarif, dan Din Syamsuddin yang masuk dalam kategori Cendekiawan Muslim.
KH Achmad Musthofa Bisri dikenal sebagai cendekiawan agama, penulis puisi, novelis, pelukis sekaligus intelektual Muslim. Lulusan Universitas Al Azhar Kairo ini pernah menjabat sebagai Rais 'Aam PBNU dan punya pengaruh kuat dalam pengembangan sosial serta politik NU.
Gus Mus mengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, pesantren yang cukup prestisius di Rembang, Jawa Tengah. Gus Mus merupakan model yang memadukan spiritualitas dengan ekspresi artistik yang mengagumkan.
Kerap dijuluki Presiden Puisi, dia dipuji atas keberaniannya dalam mempertahankan kebebasan artistik dan beragama menghadapi serangan radikal.
Syafii Maarif, merupakan salah satu cendekiawan yang komentar politiknya selalu menarik perhatian yang signifikan.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1998-2002) ini aktif terlibat dalam gerakan lintas agama dan perdamaian baik lokal maupun internasional lewat Maarif Institute for Culture and Humanity, yayasan kemanusiaan yang dia dirikan.
Pada 2008, Syafii mendapatkan penghargaan bergengsi Magsaysay Award atas kiprahnya mendorong umat Islam mengembangkan toleransi dan pluralisme. Dia juga meraih penghargaan Habibie Award atas kiprahnya mempromosikan dialog lintas agama dan harmonisasi agama.
Din Syamsudin pernah memimpin organisasi Islam terbesar kedua Muhammadiyah kurun waktu 2005-2015. Sempat menjabat sebagai Ketua Umum MUI dan Dewan Pertimbangan MUI.
Din juga merupakan anggota dari Kelompok Visi Strategis Rusia-Dunia Islam. Juga menjabat sebagai pimpinan World Peace Forum sekaligus Presiden dari Forum Lintas Agama Indonesia.
Din terpilih kembali sebagai Presiden Konferensi Asia untuk Keberagamaan dan Perdamaian untuk lima tahun ke depan. Din masih sangat aktif dalam dialog lintas budaya.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal