317 Jemaah Amphuri Bertolak ke Saudi, Ini Tata Cara Umroh di Masa Pandemik

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 2 November 2020 14:01
317 Jemaah Amphuri Bertolak ke Saudi, Ini Tata Cara Umroh di Masa Pandemik
Jemaah diterbangkan dengan pesawat SV 817 tipe Boeing 777.

Dream - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indoesia (Amphuri), melaporkan sebanyak 317 orang jemaah dari anggotanya akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci pada Minggu, 1 November 2020. Mereka terdiri dari pemilik biro jasa perjalanan dan jemaah umroh yang berangkat melalui biro jasa anggota Amphuri.

" Mayoritas owner travel yang akan cek dan melihat langsung kondisi bagaimana umroh masa pandemi berikut regulasi dan tantangannya, demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan jemaah, sebagiannya lagi ada jemaah umroh travel dibawa asosiasi Amphuri dan lainnya dan ada sedikit jemaah di luar umroh," ujar Kepala Bidang Umroh Amphuri, Zaky Z Anshary, melalui keterangan tertulis diterima Dream.

Zaky mengatakan keberangkatan perdana ini melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, dengan dilepas Direktur Bina Haji dan Umroh Kemenag, Arfi Hatim, dan pejabat Kemenag, Kemenkes, dan BNPB. Turut melepas keberangkatan jemaah Indonesia Duta Besar Arab Saudi, Esam A Abid Elthagafi.

Penerbangan jemaah umroh perdana di tengah pandemi ini tetap memperhatikan protokol kesehatan. Di antaranya, pesawat SV 817 tipe Boeing 777 yang digunakan tidak diisi penuh dan jemaah yang kedapatan melepas masker selama penerbangan langsung ditegur.

Kemudian terdapat dua formulir pernyataan kesehatan dikeluarkan Kemenkes dan BNPB Saudi yang harus diisi jemaah. Pesawat mendarat di Jeddah pukul 18.16 waktu setempat dan saat turun, jemaah disambut wakil Kementerian Haji dan Umroh Saudi.

1 dari 5 halaman

Setiba di Jeddah

Di bandara Jeddah, jemaah menjalani dua kali pemeriksaan form kesehatan, satu kali pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan keaslian PCR. Sedangkan pemeriksaan imigrasi dan pengambilan bagasi, jemaah diwajibkan memakai masker dan jaga jarak.

" Rombongan Indonesia adalah rombongan ke-2 yang datang setelah Pakistan, termasuk dua negara yang diperbolehkan umroh saat negara lain belum ada yang masuk," kata Zaky.

Keluar dari bandara, ucap Zaky, rombongan disambut Konjen RI Jeddah, Eko dan Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Djumali. Kemudian, jemaah masuk bus yang sudah disediakan sesuai nomor, dengan kapasitas dibatasi hanya 40 persen.

" Dalam bus sudah ada muthowwif/guide orang Saudi," ucap Zaky.

 

2 dari 5 halaman

Karantina 3 Hari

Sesampai di Kota Mekkah, terang Zaky, jemaah langsung menuju hotel sekaligus tempat karantina selama 3 hari. Selama karantina, jemaah tidak bisa keluar kamar walaupun ke lobby

" Sebaiknya jamaah yang akan datang untuk membawa camilan karena kita tidak bisa keluar hotel. Makan malam diantar ke kamar masing masing oleh perugas hotel," kata Zaky.

Lebih lanjut, Zaky mengatakan jemaah perdana menginap di dua hotel, yaitu Conrad dan Hilton Suites bintang 5. Fasilitas karantina atau hotel disesuaikan dengan paket yang dipilih dan dibeli jemaah.

3 dari 5 halaman

Umroh Dibuka Lagi, 253 Jemaah Terbang Perdana ke Saudi

Dream - Harapan jemaah umroh Indonesia untuk berangkat menunaikan ibadah haji kecil akhirnya terwujud. Terhitung mulai Minggu, 1 November 2020, pengelola Bandara Soekarno-Hatta kembali melayani penerbangan umroh perdana dari jemaah asal Tanah Air.

Penerbangan umrah ini direalisasikan setelah pemerintah Arab Saudi membuka penerbitan visa umroh bagi WNI.

Para jemaah umroh perdana sejak pandemik Covid-19 ini terbang menggunakan maskapai Saudi Arabia dengan nomor penerbangan SV 817 rute Jakarta – Jeddah. Mereka berangkat pada pukul 10.45 WIB dan telah mendarat di Saudi pada jam 16.30 waktu setempat.

Adapun jemaah umrah asal Indonesia yang ikut di dalam penerbangan dengan pesawat berbadan lebar (wide body) Boeing 777-300 ini, berjumlah 253 orang jemaah.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqaf turut melepas keberangkatan para jemaah.

4 dari 5 halaman

Syarat Usia

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan calon jemaah umrah dipastikan ikut menjalani protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta sebelum berangkat ke Tanah Suci.

" Protokol kesehatan itu salah satunya pemeriksaan hasil PCR Test yang berlaku tidak lebih dari 72 jam sebelum waktu pemberangkatan," jelas Awaluddin.

Arab Saudi juga lanjutnya, menetapkan sejumlah syarat lainnya semisal jemaah umrah luar negaranya harus berusia 18 – 50 tahun.

Muhammad Awaluddin melanjutkan, Bandara Soekarno-Hatta memastikan kelancaran proses keberangkatan jemaah umrah sesuai dengan protokol yang berlaku untuk menjaga kepercayaan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.

" WNI kini sudah dapat kembali beribadah umrah, di mana penerbangan perdana dilakukan dari Bandara Soekarno-Hatta. Penting bagi Bandara Soekarno-Hatta untuk menjaga kepercayaan ini dengan menerapkan protokol yang ada termasuk terkait dengan aspek kesehatan," jelas Awaluddin.

 

5 dari 5 halaman

Konektivitas Khusus

PT Angkasa Pura II sendiri menerapkan protokol kesehatan dengan konsep Biosafety dan Biosecurity Management sebagai upaya menciptakan bandara yang aman, sehat dan higienis.

Adapun Bandara Soekarno-Hatta, sebagai pintu utama Indonesia, juga telah menjalin konektivitas khusus di tengah pandemi ini dengan bandara di Uni Emirat Arab, Korea Selatan, China dan Singapura sejalan dengan inisiatif Travel Corridor Arrangement (TCA) yang dinisiasikan oleh pemerintah Indonesia dengan negara-negara tersebut.

Sumber: Merdeka.com

Beri Komentar