5 Cara Agar Peluang Selamat dari Kecelakaan Pesawat Lebih Besar

Reporter : Sugiono
Senin, 5 November 2018 07:03
5 Cara Agar Peluang Selamat dari Kecelakaan Pesawat Lebih Besar
Peluang untuk selamat saat terjadi kecelakaan pesawat terbang sebenarnya besar sekali jika semua pihak paham langkah-langkah yang harus dilakukan.

Dream - Selamat dari kecelakaan pesawat seperti yang dialami Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada 29 Oktober 2018 mungkin kecil sekali peluangnya. Tim dari Basarnas juga menduga kecil peluang 189 penumpang dan awak selamat dari kecelakaan tersebut.

Pesawat berjenis Boeing 732 Max 8 yang tergolong baru terbang dua bulan itu hancur berkeping-keping setelah menghunjam deras ke permukaan laut di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Namun insiden Lion Air jatuh itu seharusnya tidak langsung membuat pengguna transportasi udara berkecil hati dan takut melakukan perjalanan udara.

Peluang untuk selamat saat terjadi kecelakaan pesawat sebenarnya besar sekali jika semua pihak paham langkah-langkah yang harus dilakukan ketika mengalami kejadian seperti itu.

Sayangnya, banyak orang yang mengadopsi sikap atau kebiasaan yang membuat kecelakaan pesawat semakin terlihat fatal. Seperti mengabaikan briefing keselamatan penerbangan yang disampaikan pramugari setiap saat akan akan terbang.

" Salah satu alasan penumpang tidak memperhatikan briefing keselamatan penerbangan adalah keyakinan mereka bahwa jika terjadi kecelakaan tidak mungkin selamat," menurut laporan National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat tahun 2001.

Padahal, penumpang bisa saja selamat dari kecelakaan pesawat jika melakukan hal-hal yang dapat memastikan keselamatan mereka seperti yang dilansir Dream dari Science American berikut ini.

1. Berpakaian Yang Menunjang Untuk Bertahan Hidup

Sebelum berangkat ke bandara, berpakaianlah yang tepat agar jika berada dalam keadaan darurat peluang untuk selamat tetap ada. Kenakan pakaian dan sepatu yang bisa menunjang untuk bertahan hidup.

" Bayangkan jika harus lari dari pesawat yang sedang terbakar," kata Cynthia Corbett, seorang spesialis faktor manusia di Federal Aviation Administration (FAA), kepada WebMD.

Pakailah celana panjang dan baju berlengan panjang untuk melindungi kulit dari api dan benda tajam. Menurut laporan NTSB AS, 68 persen penumpang tewas dalam kecelakaan pesawat akibat dari cedera yang diderita selama kebakaran yang terjadi pasca-kecelakaan.

" Kami sarankan memakai sepatu bertali dan celana panjang, seperti celana jeans. Jangan memakai celana pendek saat naik pesawat," kata Corbett.

 

1 dari 2 halaman

Tempat Duduk Aman di Kabin Pesawat

2. Memilih Tempat Duduk Yang Aman

Analisis yang sering dikutip oleh Popular Mechanics pada 2007 menemukan bahwa penumpang di bagian belakang pesawat secara signifikan punya peluang selamat daripada penumpang di area bagian depan.

Masih menurut analisis yang sama, orang yang duduk di belakang sayap memiliki peluang 40 persen lebih besar untuk selamat daripada penumpang di bagian depan pesawat (di mana kursi kelas pertama umumnya berada).

Tentu saja, semua kecelakaan pesawat berbeda, dan dalam beberapa kecelakaan, penumpang di bagian depan pesawat bernasib lebih baik. Terlepas dari bagian mana dari pesawat yang kamu duduki, cobalah untuk duduk di atau di dekat pintu keluar.

Profesor Ed Galea, seorang insinyur keselamatan kebakaran di University of Greenwich di Inggris, menemukan bahwa sebagian besar korban selamat kecelakaan pesawat pindah lima baris atau kurang dari tempat duduk mereka sebelum keluar dari pesawat yang terbakar.

Galea juga memastikan bahwa kursi pesawat dekat lorong agak lebih aman daripada kursi dekat jendela atau kursi tengah.

3. Menit-menit Rawan Kecelakaan Pesawat

Para ahli keselamatan telah menemukan bahwa saat-saat paling rawan terjadi kecelakaan pesawat terbang adalah tiga menit setelah lepas landas dan delapan menit sebelum mendarat. Selama menit-menit rawan itu, usahakan untuk tetap memakai sepatu, melipat meja nampan di depan Anda dan mencari dua pintu keluar terdekat (baik di depan dan di belakang).

Selain itu para ahli juga merekomendasikan untuk menaruh barang bawaan di bawah kursi di depan Anda. " Barang bawaan itu berfungsi sebagai alat penahan, sehingga kaki tidak bisa masuk di bawah kursi di depan Anda," kata Corbett, yang mengingatkan bahwa patah tulang di kaki adalah kasus umum dalam kecelakaan pesawat terbang.

Jika tabrakan sudah semakin dekat, penting untuk tetap tenang dan mengambil posisi untuk selamat. Jika ada tempat duduk di depan Anda, sandarkan tangan di bagian belakang kursi depan Anda dan letakkan dahi di atas tangan Anda tersebut.

Jika tidak ada tempat duduk menghadap Anda, membungkuklah ke depan dan peluk lutut dengan kepala ke bawah. Anda sebaiknya mengeluarkan benda tajam, seperti pena dan kunci, dari saku untuk mencegah tubuh tertusuk saat terjadi benturan.

 

2 dari 2 halaman

Mengenal Menit-menit Rawan Kecelakaan Pesawat Terbang

4. 90 Detik Berharga Setelah Kecelakaan

90 detik pertama setelah kecelakaan adalah yang paling penting - jika Anda bisa tetap tenang dan keluar dari pesawat dengan cepat, peluang untuk selamat jauh lebih besar. Sebagian besar penumpang berada dalam keadaan panik sehingga mereka tidak dapat melepaskan sabuk pengaman mereka.

Laporan NTSB AS menemukan bahwa kebanyakan korban kecelakaan pesawat yang tewas, ditemukan masih berada di kursi mereka dengan sabuk pengaman masih terkunci.

" Itu sebabnya penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, bahkan tanpa perintah awak pesawat," kata Corbett. " Beberapa penumpang hanya duduk dan menunggu perintah. Padahal terkadang mereka tidak bisa mendengar apa-apa. Jika itu terjadi maka mereka duduk tepat di tengah bencana."

Sibuk mencari koper dan barang-barang pribadi lainnya beberapa saat setelah terjadi kecelakaan merupakan kesalahan yang fatal.

" Anda mungkin terjebak di pesawat malang itu dengan barang-barang Anda," kata Corbett.

5. Tetap Waspada dan Selalu Siaga

Para ahli keselamatan sepakat bahwa keselamatan penerbangan komersial semakin hari semakin bagus. Hanya satu dalam 1,2 juta penerbangan berujung bencana, menurut statistik NTSB AS.

Peningkatan besar dalam pelatihan keselamatan, penggunaan bahan pesawat yang tidak mudah terbakar, dan canggihnya peralatan pemadam kebakaran telah membuat penerbangan jauh lebih aman daripada mengemudikan mobil.

Menurut Discovery, kemungkinan mati dalam kecelakaan pesawat hanya satu dalam 11 juta. Sementara kemungkinan menjadi korban tewas dalam kecelakaan mobil adalah sekitar satu dari 5.000.

" Naik pesawat komersial memiliki risiko yang sama dengan naik eskalator," kata John Hansman, direktur International Center for Air Transportation kepada ABC News. Sementara Corbett mengatakan melakukan perjalanan udara sama indahnya dengan langit yang cerah. Dia yakin pesawat terbang adalah alat transportasi paling aman.

(Sumber: Science American)

Beri Komentar