Perbedaan Nabi Dan Rasul (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream - Sebagai umat Islam tentu sudah mengetahui nama-nama nabi dan rasul. Mulai dari Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad saw. Namun, perlu sahabat Dream ketahui bahwa semua rasul itu adalah nabi, sedangkan tidak semua nabi adalah rasul. Terkait dengan perbedaan nabi dan rasul ini telah dijelaskan Allah SWT melalui surat Al-Hajj ayat 52:
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ وَّلَا نَبِيٍّ اِلَّآ اِذَا تَمَنّٰىٓ اَلْقَى الشَّيْطٰنُ فِيْٓ اُمْنِيَّتِهٖۚ فَيَنْسَخُ اللّٰهُ مَا يُلْقِى الشَّيْطٰنُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ۙ
Artinya: " Dan Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula) seorang nabi sebelum engkau (Muhammad), mela-inkan apabila dia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang dimasukkan setan itu, dan Allah akan menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana," (QS. Al-Hajj: 52)
Lalu, apa saja yang membedakan antara nabi dan rasul? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Perbedaan nabi dan rasul yang pertama adalah dari cara mendapatkan wahyu. Di mana rasul mendapatkan wahyu melalui perantara yang berupa malaikat Jibril dalam kondisi yang sadar. Hal ini ditunjukkan ketika Nabi Muhammad saw sebagai rasul Allah SWT mendapatkan wahyu berupa Al-Quran melalui perantara malaikat Jibril di Gua Hira.
Sedangkan nabi mendapatkan wahyu atau kenabiannya dalam bentuk ilham atau melalui mimpi.
Perbedaan yang kedua adalah dari tanggung jawab pada wahyu yang diterimanya. Di mana rasul mendapatkan wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya. Sedangkan nabi mendapatkan wahyu, tetapi tidak diperintahkan untuk disampaikan kepada umatnya.
Dari segi tugas yang diberikan juga menjadi perbedaan antara nabi dan rasul. Seorang rasul diutus untuk membawa syariat yang baru. Sedangkan nabi diutus dengan membawakan syariat yang sebelumnya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran melalui firman-Nya dalam surat Al-Mu'minun ayat 44:
ثُمَّ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَاۗ كُلَّمَا جَاۤءَ اُمَّةً رَّسُوْلُهَا كَذَّبُوْهُ فَاَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَّجَعَلْنٰهُمْ اَحَادِيْثَۚ فَبُعْدًا لِّقَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُوْنَ
Artinya: " Kemudian, Kami utus rasul-rasul Kami berturut-turut. Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umat, mereka mendustakannya, maka Kami silihgantikan sebagian mereka dengan sebagian yang lain (dalam kebinasaan). Dan Kami jadikan mereka bahan cerita (bagi manusia). Maka kebinasaanlah bagi kaum yang tidak beriman." (QS. Al-Mu'minun: 44)
Dari segi umat yang akan dihadapi oleh nabi dan rasul juga menjadi pembeda keduanya. Bagi seorang rasul diutus pada umat yang mengalami perselisihan atau menentang dakwahnya. Sedangkan seorang nabi diutus pada umut yang menyambut kehadiran dakwahnya.
Hal ini ditunjukkan dari Nabi Nuh as yang saat itu diutus Allah SWT kepada umat yang menentang dakwah beliau. Sedangkan Nabi Adam as dan Nabi Idris as bukanlah seorang rasul. Berikut penjelasannya dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari:
" Mereka pun mendatangi Nuh, dan berkata, ‘Wahai Nuh, sesungguhnya Engkau adalah rasul pertama bagi manusia.’” (HR. Bukhari no. 4712)
Nabi dan rasul memiliki sifat yang berbeda. Di mana seorang rasul adalah golongan manusia yang mulia atau keturunan dari umat yang mulia. Bahkan seorang rasul sudah dipilih dan diberi Allah SWT mukjizat yang nantinya bisa dicontoh oleh umatnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Sedangkan nabi berasal dari golongan manusia biasa. Bahkan beliau juga mejalani kehidupan seperti halnya manusia secara umum. Meski begitu, seorang nabi diberikan Allah SWT keistimewaan dan memiliki sifat yang mulia.
Seperti yang diketahui bersama bahwa kitab suci diturunkan kepada seseorang yang memang diutus oleh Allah SWT, yakni seorang rasul. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykaat Al-Mashabih oleh Ali bin Sulthan Al-Mula Al-Harawi bahwa rasul adalah seseorang yang diturunkan kitab, syariat yang berdiri sendiri, serta mukjizat yang menunjukkan kerasulannya.
Sedangkan nabi tidak mendapatkan kitab suci. Beliau hanya diutus Allah SWT untuk melakukan dakwah kepada manusia agar mengikuti syariat dari rasul sebelumnya.
Itulah beberapa hal yang membedakan antara nabi dan rasul. Pada hakikatnya, nabi dan rasul adalah sama-sama hamba yang diutus Allah SWT dan diberikan wahyu. Keduanya juga sama-sama harus diimani dan dipercaya sebagai pembaca jalan yang benar, yakni jalan Allah SWT.
Advertisement
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Warga Keluhkan Panas Ekstrem di Indonesia, Ini Penyebabnya!
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Sudah Tahu Belum? Ini 5 Cara Mudah Mengenali Uang Palsu
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025