6 Perbedaan Nabi dan Rasul, Mulai dari Cara Mendapatkan Wahyu hingga Kitab Suci yang Diturunkan Allah SWT

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Senin, 15 Mei 2023 06:02
6 Perbedaan Nabi dan Rasul, Mulai dari Cara Mendapatkan Wahyu hingga Kitab Suci yang Diturunkan Allah SWT
Semua rasul itu adalah nabi, sedangkan tidak semua nabi adalah rasul.

Dream - Sebagai umat Islam tentu sudah mengetahui nama-nama nabi dan rasul. Mulai dari Nabi Adam as hingga Nabi Muhammad saw. Namun, perlu sahabat Dream ketahui bahwa semua rasul itu adalah nabi, sedangkan tidak semua nabi adalah rasul. Terkait dengan perbedaan nabi dan rasul ini telah dijelaskan Allah SWT melalui surat Al-Hajj ayat 52:

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ وَّلَا نَبِيٍّ اِلَّآ اِذَا تَمَنّٰىٓ اَلْقَى الشَّيْطٰنُ فِيْٓ اُمْنِيَّتِهٖۚ فَيَنْسَخُ اللّٰهُ مَا يُلْقِى الشَّيْطٰنُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ۙ

Artinya: " Dan Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula) seorang nabi sebelum engkau (Muhammad), mela-inkan apabila dia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang dimasukkan setan itu, dan Allah akan menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana," (QS. Al-Hajj: 52)

Lalu, apa saja yang membedakan antara nabi dan rasul? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Perbedaan Nabi dan Rasul

Cara Mendapatkan Wahyu

Perbedaan nabi dan rasul yang pertama adalah dari cara mendapatkan wahyu. Di mana rasul mendapatkan wahyu melalui perantara yang berupa malaikat Jibril dalam kondisi yang sadar. Hal ini ditunjukkan ketika Nabi Muhammad saw sebagai rasul Allah SWT mendapatkan wahyu berupa Al-Quran melalui perantara malaikat Jibril di Gua Hira.

Sedangkan nabi mendapatkan wahyu atau kenabiannya dalam bentuk ilham atau melalui mimpi.

Tanggung Jawab pada Wahyu yang Diterima

Perbedaan yang kedua adalah dari tanggung jawab pada wahyu yang diterimanya. Di mana rasul mendapatkan wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada umatnya. Sedangkan nabi mendapatkan wahyu, tetapi tidak diperintahkan untuk disampaikan kepada umatnya.

Tugas

Dari segi tugas yang diberikan juga menjadi perbedaan antara nabi dan rasul. Seorang rasul diutus untuk membawa syariat yang baru. Sedangkan nabi diutus dengan membawakan syariat yang sebelumnya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran melalui firman-Nya dalam surat Al-Mu'minun ayat 44:

ثُمَّ اَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَاۗ كُلَّمَا جَاۤءَ اُمَّةً رَّسُوْلُهَا كَذَّبُوْهُ فَاَتْبَعْنَا بَعْضَهُمْ بَعْضًا وَّجَعَلْنٰهُمْ اَحَادِيْثَۚ فَبُعْدًا لِّقَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُوْنَ

Artinya: " Kemudian, Kami utus rasul-rasul Kami berturut-turut. Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umat, mereka mendustakannya, maka Kami silihgantikan sebagian mereka dengan sebagian yang lain (dalam kebinasaan). Dan Kami jadikan mereka bahan cerita (bagi manusia). Maka kebinasaanlah bagi kaum yang tidak beriman." (QS. Al-Mu'minun: 44)

2 dari 2 halaman

Umat

Dari segi umat yang akan dihadapi oleh nabi dan rasul juga menjadi pembeda keduanya. Bagi seorang rasul diutus pada umat yang mengalami perselisihan atau menentang dakwahnya. Sedangkan seorang nabi diutus pada umut yang menyambut kehadiran dakwahnya.

Hal ini ditunjukkan dari Nabi Nuh as yang saat itu diutus Allah SWT kepada umat yang menentang dakwah beliau. Sedangkan Nabi Adam as dan Nabi Idris as bukanlah seorang rasul. Berikut penjelasannya dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari:

" Mereka pun mendatangi Nuh, dan berkata, ‘Wahai Nuh, sesungguhnya Engkau adalah rasul pertama bagi manusia.’” (HR. Bukhari no. 4712)

Sifat

Nabi dan rasul memiliki sifat yang berbeda. Di mana seorang rasul adalah golongan manusia yang mulia atau keturunan dari umat yang mulia. Bahkan seorang rasul sudah dipilih dan diberi Allah SWT mukjizat yang nantinya bisa dicontoh oleh umatnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Sedangkan nabi berasal dari golongan manusia biasa. Bahkan beliau juga mejalani kehidupan seperti halnya manusia secara umum. Meski begitu, seorang nabi diberikan Allah SWT keistimewaan dan memiliki sifat yang mulia.

Kitab Suci

Seperti yang diketahui bersama bahwa kitab suci diturunkan kepada seseorang yang memang diutus oleh Allah SWT, yakni seorang rasul. Hal ini dijelaskan dalam Kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykaat Al-Mashabih oleh Ali bin Sulthan Al-Mula Al-Harawi bahwa rasul adalah seseorang yang diturunkan kitab, syariat yang berdiri sendiri, serta mukjizat yang menunjukkan kerasulannya.

Sedangkan nabi tidak mendapatkan kitab suci. Beliau hanya diutus Allah SWT untuk melakukan dakwah kepada manusia agar mengikuti syariat dari rasul sebelumnya.

Itulah beberapa hal yang membedakan antara nabi dan rasul. Pada hakikatnya, nabi dan rasul adalah sama-sama hamba yang diutus Allah SWT dan diberikan wahyu. Keduanya juga sama-sama harus diimani dan dipercaya sebagai pembaca jalan yang benar, yakni jalan Allah SWT.

Beri Komentar