8 Fakta Luar Angkasa yang Wajib Kamu Ketahui!

Bumi Tidak Bulat Sempurna!

© Dream

1. Planet Paling Panas di Tata Surya Bukan Merkurius

Merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari. Meskipun demikian, Merkurius bukanlah planet terpanas dalam tata surya kita.

Pada siang hari, planet itu mencapai suhu hingga 800 derajat Fahrenheit (427 derajat Celsius). Sebaliknya, pada malam hari, bisa dingin minus 290 F (minus 180 ⁰C). Planet ini memiliki suhu rata-rata 332 F (167 ⁰C).

Planet terpanas di tata surya kita adalah Venus, merupakan planet ke dua terdekat dari matahari. Venus memiliki atmosfer tebal yang menyelimuti planet itu, menjaga suhu pada rata-rata 864 F (462 ⁰C).

2. Sisi Gelap Bulan

Kita sudah mengetahui bagaimana rupa permukaan bulan yang menghadap bumi, namun sisi lain permukaan bulan baru saja diketahui.

Sejak tahun 2009, Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA telah melakukan pemetaan yang lebih terinci tentang permukaan bulan sehingga kita dapat melihat bagian sisi belakang bulan yang selama ini tidak terlihat dari Bumi.

Disebutkan bahwa sisi gelap bulan memiliki lebih banyak kawah dibandingkan dengan permukaannya yang terlihat dari bumi. Jika kita berdiam diri di bulan, maka bumi dan benda-benda angkasa lainnya seakan bergerak mengelilingi bulan.

Dari sisi belakang bulan kita juga bisa melihat planet Bumi yang berputar di kejauhan.

3. Bumi Tidak Bulat Sempurna

Tahukah kamu kalau ternyata Bumi tidaklah berbentuk bulat sempurna? Bentuknya bulat pepat. Faktanya ada tonjolan di garis khatulistiwa. Diameter bumi 3.949,99 mil. Sementara garis khatulistiwa mencapai 3.963,34 mil. Kalau diperhatikan lebih jelas bumi berbentuk berbentuk semeprti kentang atau buah pir.

Venus Bagaikan Nerakanya Bumi

© Dream

4. Warna Matahari itu Putih, Bukan Kuning

Alasan Matahari tampak kuning dilihat di Bumi dikarenakan atmosfer kita menyebarkan cahaya dari Matahari, sehingga warna nyata Matahari yang berwarna putih tampak berbeda.

Hal tersebut merupakan efek hamburan cahaya atau yang disebut polarisasi jenis hamburan yang sama pula mengapa langit terlihat biru di siang hari, bukan hitam seperti di malam hari.

5. Baju Luar Angkasa Bagi Astronot Hukumnya Wajib

Apakah kalian tahu bahwa tubuh kita ini bisa bertahan hidup di Bumi bukan hanya karena ada oksigen. Tapi karena Bumi itu dikelilingi atmosfer. Tetapi di antariksa, semua perlindungan itu tak ada.

Di luar angkasa tidak ada tekanan udara dari luar dan hal terburuk yang terjadi adalah pecahnya jaringan paru-paru ketika kita mencoba untuk bernapas tanpa pelengkapan lengkap.

Sementara itu, air dalam tubuh akan berubah menjadi uap di bawah kulit yang menyebabkan kembung. Tubuhmu memang tidak akan meledak seperti yang terjadi di film-film, tetapi dengan mengembungnya badan 2 kali dari ukuran normal, akan membuat badan kesakitan. Jika kekurangan oksigen tidak membunuhmu, kerusakan karena tekanan udaralah yang akan melakukannya.

Itulah pentingnya baju ruang angkasa. Ia berguna melindungi pemakainya dari dampak buruk di luar angkasa tadi.

6. Venus adalah Planet 'Kembaran' Bumi yang Sangat Berbeda

Secara fisik Venus adalah planet berbatu, memiliki 82 persen masa dan 90 persen gravitasi permukaan dibandingkan Bumi.

Dulunya, para peneliti mengetahui planet ini memiliki atmosfer yang persisten sebagai " zona bisa dihuni" karena air bisa muncul di sana. Bahkan dulu diketahui memiliki lautan yang dangkal dan hangat yang nyaman ditempati selama sekitar 2 milyar tahun, atau sekitar 1,2 milyar tahun jika menggunakan perhitungan waktu bumi.

Namun nyatanya data yang terkumpul tentang Venus menyatakan bahwa udara permukaannya hampir 97 persen karbondioksida, sekitar 100 kali lebih kental dari atmosfer bumi.

Suhunya pun membakar sekitar 462 derajat Celcius, itu dua kali temperatur yang dibutuhkan untuk menghabiskan kayu dengan cepat dan cukup panas untuk melelehkan logam. Berjalan di Venus akan serasa seperti berjalan di dalam laut dengan tekanan yang sama seperti kedalaman 100 meter, namun panasnya yang luar biasa seakan kamu ada di dalam alat presto raksasa.

Matahari Bukan Bola Api

© Dream

7. Matahari Bukan Bola Api

Apakah Anda termasuk orang yang menganggap bila Matahari itu bola api? Mungkin kini saatnya untuk merubah pemikiran tersebut.

Berdasarkan gambar-gambar Matahari dari zaman kuno, Matahari memang digambarkan sebagai bola api. Tetapi kenyataannya tidak demikian. Matahari memang bersinar, namun tidak terbakar.

Ya, cahaya dan jilatan-jilatan 'api' itu adalah gelombang magnetik dan panas yang dihasilkan oleh reaksi nuklir dari inti matahari, bukan api yang biasa kita lihat sehari-hari.

8. Saat Musim Panas Bumi Tidak Pernah Mendekat ke Matahari

Di musim panas, Bumi sama sekali tidak lebih dekat ke matahari. Faktanya, bumi justru berada pada titik yang terjauh dari matahari ketika musim panas. Bumi menjadi lebih panas karena di musim ini Bumi miring terhadap matahari sehingga sinar matahari lebih menyinari Bumi dengan langsung.