8 Kemungkaran yang Kerap Terjadi Saat Idul Fitri

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 6 Juli 2016 13:05
8 Kemungkaran yang Kerap Terjadi Saat Idul Fitri
Dalam merayakan Idul Fitri, orang-orang kerap tak sadar melakukan delapan hal itu.

Dream - Idul Fitri menjadi waktu yang ditunggu-tunggu setelah berpuasa sebulan penuh. Momen 1 Syawal dimanfaatkan dengan berkumpul bersama orang-orang dan saling meminta maaf.

Kemeriahan Idul Fitri memang tidak bisa terganti, terlebih kebersamaan yang terbangun setelah sekian lama pergi dan baru kembali. Melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu, ditambah dengan berbagai hidangan makanan membuat suasana semakin meriah pada hari itu.  

Dalam perayaan Idul Fitri, ternyata masih banyak di antara kaum muslimin yang justru terjerumus dalam kebiasaan yang menimbulkan kemungkaran.

Berikut ini adalah delapan kebiasaan yang menimbulkan kemungkaran saat hari raya Idul Fitri,

1. Tasyabbuh (Meniru-Niru) Orang Kafir Dalam Berpakaian

Kemungkaran pertama adalah tasyabbuh (meniru-niru) orang kafir dalam berpakaian. Seperti yang kita ketahui bahwasanya ketika hari raya tiba, menjadi suatu hal yang biasa membeli pakaian baru. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak model pakaian yang dikenakan ketika hari raya itu tidak mencerminkan bahwa mereka adalah seorang muslim. 

Banyak di antara mereka yang membeli baju yang auratnya terbuka atau meniru gaya berpakaian artis barat yang tidak sesuai dengan syariat agama Islam. Padahal, Rasulullah SAW telah bersabda:

" Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka." (HR. Ahmad dan Abu Daud). 

2. Mendengarkan dan Memainkan Musik/Nyanyian/Nasyid pada Hari Raya

Kemungkaran kedua yang kerap terjadi ketika hari raya tiba adalah mendengarkan dan memainkan musik/nyanyian/nasyid. 

Imam Al Bukhari membawakan dalam Bab “ Siapa yang menghalalkan khomr dengan selain namanya” sebuah riwayat dari Abu ‘Amir atau Abu Malik Al Asy’ari telah menceritakan bahwa dia tidak berdusta, lalu beliau menyampaikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik dan beberapa kelompok orang akan singgah di lereng gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang fakir mendatangi mereka untuk suatu keperluan, lalu mereka berkata, ‘Kembalilah kepada kami esok hari.’ Kemudian Allah mendatangkan siksaan kepada mereka dan menimpakan gunung kepada mereka serta Allah mengubah sebagian mereka menjadi kera dan babi hingga hari kiamat."   (HR. Bukhari)

3. Wanita yang Bertabarruj (Berdandan Memamerkan Kecantikan)

Tidak dapat dipungkiri bahwa hari raya menjadi ajang pamer baju baru. Bahkan banyak di antara kaum wanita yang berhias untuk memamerkan kecantikannya tersebut ketika mereka hendak bersilaturahim ke rumah keluarganya. Padahal perbuatan yang demikian ini diharamkan dalam agama Islam. Allah SWT berfirman

“ Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah pertama.” (QS. Al Ahzab: 33).

“ Tabarruj adalah menampakkan perhiasaan dan setiap hal yang dapat mendorong syahwat (godaan) bagi kaum pria.” (Lihat Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi, Al Maktab Al Islami, 6/379-380)

Seharusnya sebagai kaum muslimin kita harus menyadari bahwa seorang wanita hanya boleh berpenampilan istimewa dan berhias diri ketika di hadapan suaminya dan bukan di hadapan khalayak ramai ketika di luar rumah.

Baca selengkapnya http://bit.ly/29gbtUF

Beri Komentar