Aksi Bocah Palestina Lawan Polisi Israel

Reporter : Eko Huda S
Minggu, 19 April 2015 17:30

Bocah Palestina Lawan Polisi Israel (Daily Mail)

Bocah pemberani itu menghadapi sekitar 5 polisi Israel bersenjata lengkap. Dalam foto itu, bocah berikat kepala bendera Palestina itu terlihat maju sendirian dengan menggenggam batu di tangan kanan.

Dream - Foto bocah lelaki asal Palestina menarik perhatian pengguna internet. Bocah berusia lima tahun tersebut terlihat memberikan perlawanan kepada tentara Israel saat terjadi aksi unjuk rasa di Tepi Barat, Palestina.

Dikutip Dream dari laman Daily Mail, Minggu 19 April 2015, bocah dengan pakaian loreng itu turut dalam aksi demonstrasi memperingati 'Hari Tahanan Palestina'. Peringatan itu diadakan karena sejak melakukan pendudukan tahun 1967, Israel telah menahan sekitar 800 ribu warga Palestina, 6.000 di antaranya saat ini masih dalam tahanan.

Dan bocah pemberani itu menghadapi sekitar lima polisi Israel bersenjata lengkap. Dalam foto itu, bocah berikat kepala bendera Palestina itu terlihat maju sendirian dengan menggenggam batu di tangan kanan. Setelah batu itu dilemparkan, bocah itu lari ke barisannya.

Selama ini, warga Palestina memang lebih banyak menggunakan batu untuk dilemparkan kepada aparat Israel yang kerap memberondong mereka dengan gas air mata maupun peluru karet. Dan dalam aksi demonstrasi ini, satu warga Palestina yang terluka.

Foto ini bukan satu-satunya yang menunjukkan perlawanan yang dilakukan oleh anak-anak Palestina. Beberapa waktu juga telah beredar bocah perempuan yang melawan tentara Israel. Ada pula foto yang menunjukkan bocah lelaki Palestina yang terpaksa salat di Jalan karena tentara Israel melakukan blokade Masjidil Aqsa di Yerusalem.

1 dari 2 halaman

Heboh Foto Bocah Palestina Salat di Depan Tentara Israel

Dream - Agresi militer tentara Israel ke Jalur Gaza makin brutal. Sejak melakukan penyerangan selama dua pekan lebih, mereka sudah menghancurkan belasan masjid di sana.

Meski digempur terus-terusan siang dan malam dengan roket, warga Palestina tetap berusaha tegar. Di kondisi serba sulit dan mencekam tidak menyurutkan mereka untuk tetap pergi ke masjid melakukan ibadah salat.

Terlihat dari sebuah postingan foto akun Twitter @Quran_Message, di mana seorang bocah laki-laki yang sedang salat membelakangi tentara Israel. Itu dilakukan setelah tentara Israel memblokade si bocah yang ingin menunaikan salat di Masjid Al Aqsa.

Dalam keterangan di akun Twitter @Quran_Message bertuliskan " Tentara Israel memblokade bocah laki-laki ini yang ingin menunaikan salat di Masjid Al Aqsa. Jadi, ia salat di depan para tentara Israel #FreePalestina #FREEGAZA" .

Dalam foto itu si bocah laki-laki yang tidak diketahui namanya mengenakan kaus warna biru dan celana jeans. Ia terlihat sedang khusyuk salat dengan sajadah warna dasar merah di hadapannya.

Dibelakang bocah tersebut terlihat sekitar 15 orang tentara Israel sedang berdiri berbaris. Mereka mengenakan rompi, helm, tameng dan senjata di tangan.

Postingan foto ini langsung mendapatkan respon dari pengguna Twitter. Banyak mereka yang menyampaikan rasa simpatik dan dukungan ke si bocah serta warga Palestina. Mereka juga mengecam keras agresi yang dilakukan tentara Israel. (Anda mendukung sikap berani ini, klik di sini)

Namun hingga kini belum diketahui secara detail apakah foto tersebut sesuai fakta atau hanya editan semata. Hanya saja, di sudut foto terdapat tulisan nama Ahmad Gharabli via Getty Images.

2 dari 2 halaman

Kala Bocah Palestina dan Israel Akur dalam Sepakbola

Dream - Sebuah legenda mengatakan ratusan tahun lalu, tentara Inggris dan Jerman memutuskan untuk melakukan gencatan senjata. Pasukan Inggris memilih bermain sepakbola untuk merayakan Natal 1914.

Dan pekan ini, diberitakan Jerusalem Post, Kamis 18 Desember 2014, anak-anak Palestina dan Israel memutuskan untuk mengenang peristiwa yang dikenal sebagai Gencatan Natal dengan bermain sepakbola.

Acara yang merupakan bagian dari misi diplomasi Inggris itu akan mempertemukan anak-anak itu di Haifa.

" Anda tidak hanya dapat menyaksikan anak-anak menikmati permainan sepakbola, tapi sesuatu yang sangat spesial," kata Matthew Gould, Duta Besar Inggris untuk Israel.

" Anak-anak dari berbagai komunitas yang biasanya tidak bisa bermain bersama, berbicara satu sama lain, kini membangun sebuah hubungan. Mereka membangun pertemanan melalui sepakbola," tambahnya.

Pembawa berita olahraga keturunan Arab-Israel, Zuhair Bahloul mengatakan pertandingan ini merupakan aktivitas dengan nilai tinggi khususnya setelah terjadi ketegangan yang meningkat antara Israel dan Palestina baru-baru ini. (Ism)