Alasan Mengapa 15 Negara Ini Terhindar Dari Virus Covid-19. Ilustrasi Foto : Unsplash
Dream - Tak butuh waktu laman bagi virus corona untuk menyebar ke berbagai penjuru dunia. Setelah merebak di Wuhan China, virus penyebab Covid-19 itu terus menyebarke berbagai negara.
Menurut data John Hopkins University & Medicine, hingga 20 April 2020 tercatat bahwa kasus infeksi virus corona telah terjadi di 185 negara. Sebanyak 2.406.745 orang dari berbagai negara terinfeksi, 165.273 di antaranya meninggal dunia.
Sejak mewabah akhir tahun lalu, penyebaran virus corona terus meluas. Berbagai negara sebenarnya tidak tinggal diam. Sejumlah negara bahkan melakukan lockdown. Menutup negeri. Tapi hingga kini penularan belum sepenuhnya bisa terkendali.
Meski virus corona hampir mencengkeram dunia, ada sejumlah negara yang belum terjangkit --minimal berdasarkan catatab belum ada laporan kasus positif Covid-19. Setidaknya ada 15 negara yang masih nihil laporan kasus positif Covid-19.
Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Menurut laman sehatQ ada sejumlah penjelasan mengapa negara-negara ini tidak terdapat kasus covid-19.
Terdapat 15 negara dari 193 negara anggota PBB yang belum melaporkan kasus infeksi Covid-19. Adapun negara-negara tersebut, yaitu:
Sebelumnya, masih terdapat 18 negara yang terbebas dari virus corona, termasuk Yaman, Sao Tome dan Principe, serta Sudan Selatan. Sayangnya, dalam beberapa hari terakhir tiga negara tersebut melaporkan adanya kasus infeksi Covid-19.
Sempat tersiar kabar bila kemungkinan kasus Covid-19 di negara-negara tersebut ditutup-tutupi. Akan tetapi, menurut Michael Yao, seorang pakar tanggap darurat di WHO Afrika, mengatakan bahwa kasus di Afrika tentu saja tidak mungkin ditutup-tutupi atau tak terdeteksi. Pasalnya penyebaran virus tersebut sangatlah cepat sehingga adanya orang yang terinfeksi tentu akan terlihat dan pasti terdeteksi pula.
Beberapa ahli pun percaya bahwa iklim berperan dalam memperburuk atau menghentikan penyebaram virus Covid-19. Disebutkan jika virus corona mungkin saja tidak berkembang pada iklim yang hangat. Sayangnya, belum ada penelitian yang cukup mengenai hal tersebut.
Namun, perlu kita ingat bahwa sebagian besar negara yang belum melaporkan kasus Covid-19 merupakan negara-negara kecil Kepulauan Pasifik, serta segelintir negara di Asia dan Afrika. Yang mana kemungkinan negara-negara tersebut bukanlah tujuan wisata, sehingga sedikitnya pelancong yang bepergian ke negara itu membuat virus belum masuk.
Bahkan sebelum terjadinya pandemi ini, negara seperti Korea Utara sudah menerapkan aturan yang ketat mengenai siapa saja yang boleh keluar masuk ke negaranya. Di sisi lain, orang-orang dari negara tersebut juga mungkin memiliki akses yang terbatas untuk bepergian ke negara lain.
Dr. Sarah Raskin, seorang asisten professor di L. Douglas Wilder School of Government and Public Affairs at Virginia Commonwealth University pun menyatakan bahwa orang-orang yang berasal dari negara kaya memiliki akses yang lebih besar untuk bepergian sehingga peluangnya untuk terkena patogen baru menjadi lebih tinggi.
Di samping itu, negara-negara yang tidak terkena Covid-19 juga memiliki pencegahan awal yang terbilang baik. Korea Utara merupakan salah satu negara pertama di dunia yang menutup perbatasannya dan membangun langkah-langkah intensif lainnya untuk mencegah penyebaran virus corona SARS-CoV-2.
Begitu pun dengan Turkmenistan yang melakukan pembatasan perjalanan, mengelola pembersihan massal, dan mengampanyekan peringatan-peringatan terkait dengan penyebaran virus itu.
Sementara, Tajikistan memberlakukan pembatasan perjalanan dan pertemuan publik, serta mengorganisir keramaian dan perayaan. Banyak dari negara-negara tersebut telah melakukan pembatasan yang ketat agar terhindar dari penyebaran Covid-19 yang terus mengintai.
Jumlah penduduk di negara-negara tersebut juga tidaklah banyak sehingga kemungkinan dapat menerapkan physical distancing secara lebih optimal. Mengingat penyebaran virus corona antar manusia terjadi begitu cepat, WHO pun menganjurkan physical distancing atau menjaga jarak antara diri sendiri dan orang lain.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN