islami

Amalan Doa Ketika Gempa Bumi Mengguncang dan Hikmah di Balik Musibah dalam Islam

Senantiasa yakin di bali setiap musibah akan datang hikmah yang luar biasa.

(Foto: Pexels.com/Ahmed akacha)

Dream – Tak ada satupun manusia di muka bumi ini yang berharap mengalami musibah gempa bumi. Namun saat ujian itu datang, manusia hanya berserah diri memohon perlindungan-Nya.

Permohonan itu bisa dilakukan dengan mengucapkan doa ketika ada gempa bumi manakala wilayahnya terkena guncangan akibat pergerakan lempeng bumi.

Indonesia adalah negara rawan gempa karena yang memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif dan lempeng bumi yang aktif bergerak.

Berada di antara lempeng Australia, Eurasia dan Pasifik, tanah Nusntara ini rawan mengalami gempa baik vulkanik maupun tektonik.

Dalam Islam, gempa bumi disebut sebagai kiamat sugra atau kiamat kecil. Ujian gempa bumi ini menyebabkan tanah berguncang hingga memicu terjadinya tsunami.

Manusia tentu tak dapat mencegah ataupun memprediksi kapan gempa bumi akan datang. Teknologi yang dibuat manusia saat ini hanya bisa mendeteksi potensi gempa berdasarkan data historis.

Namun waktu terjadinya gempa bumi tak ada satupun yang bisa memastikannya.

Teknologi buatan manusia ini hanya membantu mengurangi potensi kerugian ataupun korban jiwa yang mungkin muncul ketika guncangan hebat itu datang.

Aktivitas perut bumi yang mengguncangkan dunia ini adalah bukti kekuasaan Allah SWT atas segala ciptaan-Nya. Sebagai Muslim, sudah seharusnya kita memohon pertolongan dan keselamatan hanya kepada Allah dengan membaca doa ketika ada gempa bumi.

Doa Ketika Ada Gempa Bumi

اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أَرْسَلْتَ بِهِ

Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”

Doa ketika ada gempa bumi bisa dibaca sewaktu-waktu ketika terjadi gempa atau bencana lainnya yang mengancam keselamatan jiwa.

Bacaan Doa Ketika Ada Gempa Bumi Lainnya

يَا أَرْضِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهِ ، أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شَرِكَ، وَمِن شَرِّ مَا فِيْكَ، وَشَرِّ مَا خُلِقَ فِيْكَ، وَشَرِّ مَا يَدِبُّ عَلَيْكَ

Yā arḍu rabbi wa rabbukallāh, a'ūḍubillāhi min šarrik wamin šarri mā fika, wamin šarri mā huliqa fika wamin šarri mā yadibbu 'alaika

Artinya: "Wahai bumi, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Aku berlindung kepada Allah dari keburukanmu, dari keburukan yang terkandung di dalammu, dari keburukan yang diciptakan yang terkandung di dalammu, dan dari keburukan yang melata atas dasarmu.” (HR Abu Daud, dinilai Hasan oleh Ibn Hajar)

Cara Menyikapi Musibah dalam Islam

Banyak berdoa dan berdzikir.
Tetap sabar menghadapi musibah.
Berikhtiar menyelamatkan diri dan keluarga serta harta.
Memahami hikmah di balik musibah yang dialami.
Lapang dada atas ketentuan Allah SWT.

Musibah adalah Cara Allah Menghapus Dosa Hamba-Nya

Sebagai Muslim yang memahami agama dengan baik, sebaiknya mampu mengambil hikmah dari setiap musibah yang dihadapi.

Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap musibah yang dialami manusia adalah cara Allah untuk menghapus dosa-dosanya.

“Tidaklah seorang Muslim tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali dengannya Allah akan menghapus sebagia dosanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketentuan Allah SWT

Segala sesuatu yang akan terjadi pada kita tentu sudah tercatat di dalam Lauhul Mahfuzh. Hal ini seperti dijelaskan dalam surat Al-Hadid ayat 22 berikut:

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ

Artinya:
“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” (QS. Al-Hadid: 22)