Datangi Bawaslu, Amien Rais Ingatkan Aksi Bela Islam yang Indah

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Rabu, 22 Mei 2019 18:45
Datangi Bawaslu, Amien Rais Ingatkan Aksi Bela Islam yang Indah
Amien mengimbau massa untuk menghindari tindakan anarkis.

Dream - Politisi senior Amien Rais hadir dalam aksi 22 Mei di depan gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Pemilu). Amin mengajak peserta aksi untuk terus berjuang menyuarakan aspirasi.

" Jadi saya menyatakan terus berjuang," ujar Amien dalam orasinya, Rabu 22 Mei 2019.

Tak lupa, Amien juga mengimbau massa untuk tidak berbuat anarkis. Dia juga mengingatkan agar massa tidak terprovokasi untuk berbuat ricuh.

" Tidak merusak bangunan seperti aksi bela Islam yang sangat indah itu, tapi saya sampaikan rakyat selalu menjadi pemenang," ucap dia.

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu juga mengajak massa untuk mendoakan peserta aksi yang tewas dalam kerusuhan semalam.

" Semoga tujuh mujahid kita husnul khatimah diterima amalnya, diluaskan kuburnya," kata dia.

1 dari 3 halaman

Jokowi: Tidak Ada Ruang untuk Perusuh!

Dream - Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan tegas terkait situasi terkini dari aksi demo 22 Mei yang berujung kerusuhan di sejumlah tempat di ibukota. Presiden menegaskan takkan memberikan toleransi kepada pihak yang berusaha mengganggu keamanan.

" Saya juga tidak memberikan toleransi kepada siapapun juga yang akan mengganggu keamanan, mengganggu proses-proses demokrasi dan mengganggu persatuan negara yang amat kita cintai ini," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Rabu 22 Mei 2019.

Jokowi juga menegaskan tidak akan ada ruang bagi para perusuh yang berusaha merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

" Kita tidak akan memberikan ruang untuk perusuh-perusuh yang akan merusak negara kita, merusak NKRI. Tidak ada pilihan," kata Jokowi.

Pada keterangan pers tersebut, Jokowi menginstruksikan TNI dan Polri siap menindak tegas para perusuh sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Presiden juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir terhadap situasi yang terjadi.

" Saya mengajak mari kita merajut kembali persatuan kita, merajut kembali persaudaraan kita, merajut kembali kerukunan kita, karena Indonesia adalah rumah kita bersama," kata Jokowi.

2 dari 3 halaman

Ini Senjata Api M4 yang Disita Sebelum Rusuh 22 Mei

Dream - Polisi telah menyita sejumlah jenis senjata api ilegal yang diduga terkait dengan kerusuhan aksi 22 Mei 2019. Diduga, senjata itu akan dipakai untuk menciptakan kerusuhan saat unjuk rasa di depan Bawaslu.

Senjata itu disita berbarengan dengan pengamanan sejumlah orang sejak Minggu, 19 Mei 2019 hingga Selasa, 21 Mei 2019. Ada beberapa jenis senjata, salah satunya M4.

" Ini yang minggu lalu tanggal 19 Mei, senjata jenis M4 yang dilengkapi dengan peredam. Jadi kalau ditembakkan suaranya tidak kedengaran," kata Tito di Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.

Selain itu, kata Tito, M4 yang disita juga dilengkapi tanpa pisir. " Artinya bisa dipakai teleskop untuk sniper (penembak jitu)," kata Tito.

Kapolri

Tiga orang ditangkap pada Selasa kemarin terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal itu. Aparat juga menyita sejumlah senjata dalam penangkapan tersebut.

" Tanggal 21 Mei kemarin kita juga menangkap 3 orang dengan senjata revolver jenis Taurus, Glock Meyer 22 berikut sejumlah peluru 2 dus, isinya lebih dari 50 berarti 60 butir," ucap dia.

Menurut Tito, para pelaku mengakui senjata itu rencananya digunakan untuk aksi 22 Mei. Pelaku ingin menciptakan situasi rusuh.

" Kita sudah mendapat informasi ini dipakai saat aksi 22 Mei melakukan penembakan pejabat termasuk terhadap massa supaya nanti menjadi memanas sehingga diciptakan martir seolah-olah menyalahkan dari aparat sehingga timbul kemarahan publik untuk menjadi pembenaran langkah-langkah berikutnya," kata dia.

Sumber: Merdeka.com

3 dari 3 halaman

Batasi Penyebaran Konten Aksi 22 Mei Via Sosmed, Ini Kata Wiranto

Dream – Beragam konten bohong, baik foto dan video, bertebaran di media sosial setelah meletusnya kericuhan antara aparat dengan massa diduga bayaran dalam aksi 22 Mei 2019. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar.

Tak hanya lewat media mainstream, beragam kabar perkembangan situasi dan kondisi pasca aksi demo 21 Mei 2019 lalu juga diperoleh publik melalui media sosial.

" Karena marak beredarnya foto dan video dan konten hoaks, maka pemerintah untuk waktu sementara membatasi akses penyebaran konten di media sosial di sejumlah daerah," kata Menko Polhukam, Wiranto, saat jumpa pers di Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 22 Mei 2019.

Wiranto mengimbau masyarakat tak terpengaruh dengan penjelasan tak rasional. Dia menegaskan negara tak boleh kalah dengan aksi jahat semacam itu.

“ Kami sepakat negara tak boleh kalah dengan aksi jahat semacam ini. Negara melindungi segenap bangsa tumpah darah Indonesia,” kata dia.

Beri Komentar