Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Dream - Kasus kerumunan di Holywings Kemang menjadi pelajaran berharga bagi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Untuk mencegah hal serupa terjadi di tempat lain, Anies mewacanakan akan memblokir sistem bagi pengunjung tempat yang dinyatakan telah melanggar protokol kesehatan di tengah PPKM.
" Ke depan, kita salah satu dibahas, yang nanti akan kena sanksi bukan hanya pengelolanya, tapi mereka yang berada di tempat itu akan diblok, sehingga tidak bisa pergi dan mendatangi tempat manapun juga selama batas waktu tertentu," ujar Anies.
Anies menegaskan kasus Holywings mencerminkan sikap pengelola yang tidak peduli pada nasib masyarakat. Pelanggaran yang dilakukan suatu tempat akan berdampak pada pelanggan yang datang.
" Kalau Anda berada di tempat yang sudah pelanggaran, sebelum keluar, Anda di-scan lalu masuk dalam blacklist, orang yang tidak bisa pergi ke mana-mana nanti," kata Anies.
Nantinya, jika sistem telah siap, orang yang sudah masuk ke tempat yang melakukan pelanggaran akan ditolak masuk ke manapun. Sehingga yang bersangkutan tidak bisa ke mana-mana.
" Nantinya, supaya begini, kalau Anda melihat itu suatu tempat itu melanggar, Anda keluar aja deh, daripada nanti Anda ikut kena sanksi, sanksinya apa, ya di rumah saja," kata Anies, dikutip dari Liputan6.com.
Dream - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan sanksi tegas kepada manajemen Holywings Kemang yang dianggap melanggar protokol kesehatan saat pandemi Covid-19. Tempat hiburan di Jakarta Selatan yang ramai pengunjung muda tanpa masker itu akhirnya sanksi tutup sampai pandemi berakhir.
" Kita tidak akan membiarkan seperti ini untuk melenggang tanpa kea (sanksi) yang berat. Sanksinya apa? Tidak boleh operasi, titik, sampai pandemi ini selesai," ujar Anies.
Holywings Kemang sempat viral lantaran tidak menerapkan pembatasan pengunjung sehingga terjadi kerumunan saat razia dilakukan. Tempat makan tersebut sempat terkena sanksi penutupan sementara selama tiga hari namun Anies akhirnya memutuskan melarang Holywings Kemang beroperasi sampai pandemi selesai.
Anies menyatakan manajemen Holywings Kemang meruntuhkan upaya bersama Pemerintah dan masyarakat untuk menekan penularan Covid-19. Dia juga menilai sikap manajemen menunjukkan pengkhiatan serta membahayakan masyarakat maupun kegiatan ekonomi.
" Holywings dan semacamnya, dia telah mengkhianati jutaan orang yang bekerja setengah mati di rumah, lalu kemudian tempat ini fasilitasi, itu betul-betul merendahkan usaha semua orang," kata dia.
Viralnya keramaian di Holywings terjadi pada Sabtu, 4 September 2021. Saat menggelar razia, petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP membubarkan kerumunan tersebut.
Saat didatangi petugas, terlihat para pengunjung tidak menjaga jarak. Bahkan ada sebagian yang tidak mengenakan masker.
Pelanggaran Holywings juga sempat membuat Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan gerah. Dia akhirnya memerintahkan tempat makan itu ditutup setelah mendapat laporan dari Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya, dikutip dari Liputan6.com.
Dream - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dibuat murka oleh pengelola kafe Holywings di Kemang, Jakarta Selatan. LUhut bahkan mengusulkan agar tempat hiburan malam tersebut ditutup karena melanggar protokol kesehatan (Prokes).
Dia mengaku mendapat laporan mengenai adanya pelanggaran Prokes di kelab malam tersebut dari Pangdam Jaya dan Kapolda Metro Jaya. Luhut pun tegas meminta kafe tersebut ditutup.
" Tadi Pangdam Jaya dengan Kapolda Metro di lapangan terbang lapor saya mengenai Holywings, saya bilang tutup saja," ujar Luhut.
Luhut kembali menekankan agar kafe tersebut ditutup. Dia tidak peduli dengan alasan yang disampaikan pihak manajemen.
" Saya ndak ada masalah mereka bilang baru buka jam 8 (malam), baru buka," kata dia.
Luhut menyatakan tidak ada larangan kafe untuk buka jam 8 malam di tengah PPKM. Tetapi, dia mengingatkan agar tidak melanggar protokol kesehatan.
" Nggak apa-apa jam 8 buka, tapi jangan seperti itu pengunjungnya," ucap Luhut.
Selanjutnya, Luhut meminta semua pihak tetap waspada dan tidak menganggap penurunan kasus sebagai euforia. Belum lagi, saat ini ada ancaman virus corona jenis baru.
" Kita jaga diri kita semua, apakah dua minggu masih bisa seperti ini? Nggak tahu," kata Luhut.
Jika sampai masyarakat tidak disiplin, Luhut mengingatkan Covid-19 bisa melonjak kali. " Untuk menurunkannya lagi, kita berdarah-darah lagi," terang dia, dikutip dari Merdeka.com.