Hikmahnya Anjuran Rasulullah Agar Tak Makan Terlalu Kenyang

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 29 Maret 2019 20:01
Hikmahnya Anjuran Rasulullah Agar Tak Makan Terlalu Kenyang
Makan adalah kebutuhan, tapi jangan sampai berlebihan.

Dream - Rasulullah mengajarkan banyak hal bagi umat Islam. Mulai soal ibadah, hubungan antar-sesama, hingga urusan yang sifatnya pribadi.

Tidak ketinggalan soal makan dan minum. Rasulullah mengajurkan umat Islam untuk makan secukupnya dan sebisa mungkin tidak terlalu kenyang karena bisa digolongkan berlebihan.

Hal ini tertuang dalam hadis riwayat Imam Ahmad.

" Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi anak adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya) maka hendaknya seperti perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan seperti lagi untuk bernapas."

Dikutip dari NU Online, hadis tersebut menjelaskan batasan makanan yang dianjurkan oleh Rasulullah, yaitu selama bisa menegakkan punggung. Artinya, sebatas menghilangkan rasa lapar namun tidak sampai terlalu kenyang.

Jika harus dilebihkan, maka kadarnya adalah dua pertiga dari kemampuan perut menampung makanan dan minuman. Sisanya untuk udara agar mudah bernapas.

1 dari 2 halaman

Ada yang Memakruhkan, Ada yang Mengharamkan

Para ulama memandang makan terlalu kenyang adalah perbuatan tidak baik. Tetapi, statusnya hukumnya ditetapkan berbeda antara ulama satu dengan lainnya.

Contohnya, Imam An Nawawi dan Imam Ar Rafi'i menghukumi makan terlalu kenyang dengan makruh. Sedangkan ulama lainnya menetapkan hukum makan terlalu kenyang dengan haram.

Persoalan ini dijelaskan Syeikh Zainuddin Al Malibari dalam kitabnya Fath Al Mu'in.

" As Syaikhan (Imam An-Nawawi dan Ar-Rafi’i) menegaskan kemakruhan makan terlalu kenyang. Sedangkan ulama lain berpandangan tentang keharaman hal tersebut."

2 dari 2 halaman

Hikmah Larangan Makan Terlalu Kenyang

Syeikh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam kitabnya Hasyiyah I'anah Ath Thalibin menjelaskan ukuran kenyang yaitu apabila orang sudah merasa cukup sehingga berhenti makan. Jika dia tetap makan padahal perutnya sudah terasa penuh, itu merupakan kadar terlalu kenyang dan termasuk perbuatan buruk.

" Terlalu kenyang. Maksud dari kenyang adalah kenyang yang lumrah (dilakukan umumnya orang) bukan kenyang yang dianjurkan syara' yakni makan sepertiga isi perut."

Terdapat hikmah di balik larangan makan terlalu kenyang. Kekeyangan dapat merusak watak seseorang, menghilangkan kecerdasan, menjadikan hati semakin keras, menumpulkan empati kepada irang yang hidup lebih susah, dan membuat malas beribadah.

Meski terdapat dua pendapat ulama, inti dari perbedaan tersebut yaitu makan terlalu kenyang tidaklah dianjurkan.

Sumber: NU Online

Beri Komentar