Temani Kakak Temui Kekasih di Vila, 2 Bocah Tenggelam Berpelukan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 29 April 2020 19:40
Temani Kakak Temui Kekasih di Vila, 2 Bocah Tenggelam Berpelukan
Kejadian mengerikan ini bermula saat kedua korban diajak...

Dream - Dua bocah tewas tenggelam dalam posisi berpelukan di kolam renang Vila Leanandra Balangan di Jalan Mertasari, Pantai Balangan, Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Peristiwa nahaas itu dialami para bocah yang berasal dari Jalan Tukad Bajang, Banjar Sawangan, Nusa Dua pada Selasa 28 April 2020 sore.

Diketahui, korban bernama Nyoman Pradipta AP, 6 tahun, siswa kelas 2 SD dan sepupu perempuannya, Ni Kadek D, 10 tahun, siswa kelas 5 SD.

" Kedua korban itu saudara sepupu," ujar Kapolsek Kuta Selatan AKP Yusak Agustinus Sooai, dikutip dari Pojoksatu.

Kejadian mengerikan ini bermula saat kedua korban diajak oleh saksi bernama I Wayan Aldi Wiryanata untuk pergi ke Vila Leanandra Balangan. Saksi merupakan kakak kandung korban Nyoman Pradipta AP.

Korban menemani Wayan untuk menemui kekasihnya yang bekerja di Vila Leanandra Balangan. Mereka tiba di vila sekitar pukul 18.00 WITA.

1 dari 5 halaman

Kronologis

Kedua korban diajak karena ingin berenang di kolam renang vila. Setiba di vila, Wayan memilih duduk di gazebo sambil menunggu pacarnya yang masih bekerja.

Sementara kedua korban langsung berenang di kolam renang khusus anak-anak yang kedalamannnya hanya sekitar 1 meter. Posisi kolam bersebelahan dengan kolam renang orang dewasa.

Selang 1 jam, Wayan pergi ke toilet. Dia sempat berpesan kepada kedua korban agar tidak berenang di kolam renang orang dewasa.

" Sekitar 10 menit di toilet, saksi keluar. Saat itu dia kaget melihat kedua korban sudah di dasar kolam renang orang dewasa dalam posisi berpelukan. Saksi langsung berteriak dan masuk ke dalam kolam untuk mengangkat tubuh para korban," terang Yusak.

 

2 dari 5 halaman

Dugaan Polisi

Saksi juga meminta tolong pacarnya yang sedang menyapu di vila agar bersama mengevakuasi kedua korban. Sayangnya nyawa kedua bocah malang itu sudah tidak terselamatkan. Kejadian itu segera dilaporkan ke kepolisian setempat.

" Perkiraan awal korban Nyoman Pradipta mencoba berenang di kolam orang dewasa dengan kedalaman 1,6 meter. Akibatnya tenggelam sehingga korban Ni Kadek Dias berupaya menolong, namun ikutan tenggelam juga," kata Yusak.

Sekitar pukul 18.50 WITA, jenazah kedua korban dievakuasi ke rumah duka. Sementara itu, polisi masih melakukan investigasi.

3 dari 5 halaman

Sedih, Foto Petugas Medis Kelelahan Periksa Ratusan ODP Corona Sambil Berpuasa

Dream - Petugas medis muslim semakin bertambah berat menjalani tugasnya menangani pasien virus corona Covid-19. Selama bulan Ramadhan ini, mereka tetap menjalankan kewajibannya sebagai muslim dengan berpuasa hingga azan maghrib menjelang.

Selain menahan diri dari makan dan minum selama menjalankan ibadah puasa, mereka masih harus merawat para pasien Covid-19 yang banyak jumlahnya.

Cobaan semakin berat karena para tenaga medis ini harus mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) selama bertugas. Pakaian khusus yang menutup seluruh tubuh tenaga medis itu membuat pemakainya akan bermandi keringat akibat kepanasan.

Nurul Nadirah, yang juga seorang petugas medis di garis depan di Malaysia, mengunggah beberapa foto kondisi teman-temannya yang memprihatinkan.

4 dari 5 halaman

Menangani 400 ODP dalam Sehari

Teman-teman Nurul harus istirahat sebentar akibat kelelahan di tengah bertugas melakukan swab test terhadap ratusan siswa Malaysia yang baru kembali dari Mesir.

Harus memeriksa 400 mahasiswa dalam satu hari.

Ada sekitar 400 mahasiswa dari Malaysia yang sudah dievakuasi dari Mesir di tengah maraknya wabah virus corona. Para mahasiswa ini diangkut ke rumah sakit tempat Nurul bertugas dengan menggunakan 20 unit bus.

Ratusan mahasiswa Malaysia dari Mesir harus jalanai swab test virus corona.

Seluruh proses swab test yang melibatkan 400 mahasiswa itu tentu sangat panjang dan melelahkan. Karena swab test membutuhkan ketelitian dan perhatian yang serius.

5 dari 5 halaman

Satu per Satu Tumbang

Menurut Nurul, saat masih pagi semuanya masih bertenaga. Namun begitu hari menjelang siang hingga sore, satu per satu teman-teman Nurul tumbang.

Mereka istirahat dengan duduk di lantai rumah sakit.

Mereka terpaksa istirahat dengan duduk atau rebahan di lantai rumah sakit dengan masih memakai ADP lengkap yang menutup seluruh tubuh.

Terlelap di belakang mesin fotostat.

Nurul mengatakan bahwa banyak dari rekan-rekannya, termasuk dirinya, sangat lelah karena bekerja selama berjam-jam tanpa henti.

Selain lemas, ada yang merasa demam, muntah hingga pingsan.

Selain lemah, Nurul dan teman-temannya yang berpuasa itu mulai merasakan demam dan mual. Sebagian bahkan pingsan.