Dream - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) semakin marak terjadi di tengah masyarakat, menciptakan keprihatinan yang mendalam.
Salah satunya kasus yang belum lama ini terjadi, sebagaimana dialami oleh selebgram sekaligus mantan atlet anggar, Cut Intan Nabila. Ia mendapatkan kekerasan dari suaminya sendiri, yakni Armor Toreador.
Kekerasan ini tidak hanya merusak hubungan keluarga, tetapi juga meninggalkan luka fisik dan psikologis yang mendalam bagi korban. Seringkali, korban merasa terjebak dalam situasi yang sulit tanpa tahu apa yang harus dilakukan.
Dream - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) semakin marak terjadi di tengah masyarakat, menciptakan keprihatinan yang mendalam.
Salah satunya kasus yang belum lama ini terjadi, sebagaimana dialami oleh selebgram sekaligus mantan atlet anggar, Cut Intan Nabila. Ia mendapatkan kekerasan dari suaminya sendiri, yakni Armor Toreador.
Kekerasan ini tidak hanya merusak hubungan keluarga, tetapi juga meninggalkan luka fisik dan psikologis yang mendalam bagi korban. Seringkali, korban merasa terjebak dalam situasi yang sulit tanpa tahu apa yang harus dilakukan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu untuk memahami langkah-langkah yang harus diambil saat mengalami KDRT.
Kesadaran dan pengetahuan ini bisa menjadi kunci untuk keluar dari lingkaran kekerasan dan mendapatkan perlindungan yang dibutuhkan.
Lalu, apa yang harus dilakukan saat mengalami KDRT? Berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.
Jika merasa terancam, segera mencari tempat yang aman. Keluar dari rumah jika memungkinkan dan pergi ke tempat yang dirasa aman seperti rumah tetangga, keluarga, atau teman terdekat. Jangan ragu untuk meninggalkan situasi berbahaya.
Segera hubungi polisi atau layanan darurat jika situasinya mengancam keselamatan. Polisi dapat memberikan perlindungan langsung dan membawa pelaku ke pengadilan. Simpan nomor darurat atau layanan perlindungan perempuan di ponsel.
Laporkan kejadian KDRT kepada pihak berwenang seperti kantor polisi atau pusat layanan perempuan. Laporan ini penting untuk mendapatkan perlindungan hukum dan mendokumentasikan kasus untuk tindakan hukum lebih lanjut.
Simpan bukti kekerasan seperti foto luka, rekaman percakapan, pesan teks, atau bukti fisik lainnya. Bukti-bukti ini bisa sangat berguna dalam proses hukum untuk mendapatkan keadilan.
Konsultasikan dengan pengacara atau lembaga bantuan hukum yang dapat membantu mengajukan perlindungan hukum seperti perintah pengadilan atau perceraian jika diperlukan.
Banyak lembaga sosial atau pusat krisis yang menyediakan bantuan untuk korban KDRT, termasuk tempat tinggal sementara, konseling, dan bantuan hukum. Hubungi lembaga-lembaga ini untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Jangan menghadapi situasi ini sendirian. Beritahu keluarga, teman, atau rekan kerja yang bisa memberikan dukungan moral dan fisik. Mereka bisa membantu dalam menghubungi pihak berwenang atau memberikan tempat perlindungan sementara.
Sahabat Dream dapat mengajukan perlindungan hukum seperti perintah perlindungan terhadap pelaku untuk mencegahnya mendekati atau berhubungan dengan kamu.
Mengalami KDRT bisa sangat traumatis. Cari bantuan dari psikolog atau konselor untuk mendapatkan dukungan mental. Pastikan juga untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami luka fisik.
Buat rencana jangka panjang untuk keluar dari situasi KDRT, termasuk mencari pekerjaan, tempat tinggal yang aman, dan membangun kembali kehidupan kamu.
Langkah-langkah ini penting diambil untuk melindungi diri dan mendapatkan keadilan. Jangan ragu untuk mencari bantuan, karena sahabat Dream tidak sendirian, dan ada banyak pihak yang siap membantu.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas