Misteri Sikap Saudi Atas Keputusan Trump Dukung Yerusalem

Reporter : Maulana Kautsar
Jumat, 8 Desember 2017 15:02
Misteri Sikap Saudi Atas Keputusan Trump Dukung Yerusalem
Dari telepon Abbas menyampaikan pesan yang membuat pejabat tinggi Lebanon terkejut.

Dream - November 2017, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menggelar perjalanan tertutup ke Riyadh, Arab Saudi. Abbas ingin berkonsultasi dengan Pangeran Muhammad bin Salman tentang rencana pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Dari penuturan para pejabat Palestina, Arab, dan Eropa yang mendengar pembicaraan Abbas dan Muhammad, muncul infomasi yang mengejutkan. Pangeran Muhammad mempresentasikan rencana yang lebih condong mendukung Israel.

Laporan The New York Times, usai meninggalkan Riyadh, Abbas menelepon pemimpin politik Lebanon. Abbas mengabarkan kepada pejabat tinggi Lebanon bahwa dia diminta untuk memindahkan ibukota Palestina oleh Pangeran Muhammad ke Abu Dis.

Abu Dis merupakan pinggiran kota Yerusalem Timur.

Pejabat senior Lebanon dan seorang politikus Lebanon, keduanya memberikan penjelasan singkat mengenai diskusi itu.

Mereka mengatakan, Abbas punya waktu dua bulan untuk memikirkan rencana tersebut. Pangeran Muhammad mengatakan Abbas harus menyetujui rencana itu atau dia akan dipaksa mengundurkan diri.

Bantahan dan Pengakuan

...

1 dari 2 halaman

Bantahan dan Pengakuan

Bantahan dan Pengakuan © Dream

Gedung Putih pada Minggu, 3 Desember 2017, sempat membantah bahwa rencana itu. Mereka mengatakan masih memiliki beberapa bulan untuk menyelesaikan cetak biru perdamaian. Mereka menegaskan pemerintah Saudi menolak dukungan pada pemindahan ibukota Palestina itu.

Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Pangeran Khalid bin Salman, mengatakan " Kerajaan Arab Saudi tetap berkomitmen tetap mendukung Yerusalem Timur sebagai ibukota negara Palestina, berdasarkan perjanjian perbatasan pada 1967."

Meski begitu, rencana AS melalui Arab Saudi itu justru muncul dari staf ahli Presiden AS, Jared Kushner. Menantu Donald Trump itu, bersama Jason Greenblaat, mendapat tugas dari Trump untuk mendapatkan " kesepakatan akhir" .

" Kami tahu apa yang ada dalam rencana tersebut," kata Kushner dalam sebuah konferensi Timur Tengah di Washington yang diselenggarakan oleh Institusi Brookings.

" Orang-orang Palestina tahu diskusi apa yang sedang kita hadapi dengan mereka (Israel). Orang-orang Israel tahu diskusi apa yang kita hadapi dengan mereka (Palestina)."

Pertemuan Pangeran Mohammed dengan Abbas terjadi kurang dari dua minggu setelah Kushner mengunjungi pangeran di Riyadh untuk membahas rencana perdamaian tersebut. (ism) 

2 dari 2 halaman

Raja Salman: Trump Picu Amarah Muslim Dunia

Raja Salman: Trump Picu Amarah Muslim Dunia © Dream

Dream - Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulazis kecewa dengan keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Bahkan Raja Salman menyebut Trump telah menyulut amarah muslim dunia.

" Langkah berbahaya semacam itu akan mengobarkan emosi umat Islam di seluruh dunia karena status Jerusalem yang besar dan Masjid Al-Aqsa," kata Raja Salman, dilaporkan Arab News, Rabu, 6 Desember 2017.

Raja Salman mengatakan upaya memindahkan kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem sebelum proses damai tercapai merupakan kesalahan. Dari sambungan telepon, Raja Salman telah menerima penjelasan Trump mengenai rencana pemindahan itu.

Raja Salman membalas pernyataan Trump bahwa rencana pengakuan itu " akan membahayakan perundingan damai dan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut."

Raja Salman mengatakan bahwa Arab Saudi akan mendukung Palestina dan hak-hak warga mereka.

Sebelumnya, Kabinet Saudi menyampaikan keprihatinan mendalam atas laporan tersebut. Selain itu mereka juga akan memberikan dukungan kepada rakyat Palestina untuk membangun negara mereka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.

Selain Raja Salman, beberapa pemimpin Timur Tengah juga menentang rencana pemindahan itu. Raja Yordania Abdullah II mengatakan pemindahan kedutaan besar AS akan menghalangi perundingan damai Israel dan Palestina. (ism)

Beri Komentar