Jejak kaki manusia yang diyakini berusia lebih dari 800.000 tahun ditemukan oleh ahli arkeologi di lumpur pantai Happisburgh di Norfolk, Inggris.
Jejak kaki manusia yang diyakini berusia lebih dari 800.000 tahun ditemukan oleh ahli arkeologi di lumpur pantai Happisburgh di Norfolk, Inggris.
Jejak kaki manusia yang diyakini berusia lebih dari 800.000 tahun ditemukan oleh ahli arkeologi di lumpur pantai Happisburgh di Norfolk, Inggris.
Pakar meyakini bahwa jejak kaki tersebut berasal dari lima individu yang berbeda, menyajikan bukti langsung tentang keberadaan manusia tertua di wilayah Eropa Utara.
" Ini penemuan yang sangat langka," ujar Dr. Nick Ashton dari British Museum, dikutip dari Ancient Pages.
Jejak kaki itu terungkap ketika air laut surut. Pada saat yang sama, para ilmuwan segera mendokumentasikan peristiwa tersebut sebelum air laut kembali menggenangi area tersebut.
" Pertama-tama, kami tidak yakin dengan apa yang kami lihat, tetapi saat kami menghilangkan pasir pantai yang tersisa dan menyeka air lautnya, jelas bahwa cekungan-cakungan tersebut menyerupai jejak, mungkin jejak kaki manusia, dan bahwa kami perlu merekam permukaannya secepat mungkin sebelum laut mengikisnya," jelas Ashton.
Di samping itu, para ilmuwan menciptakan model 3D dari area tersebut yang memperlihatkan jejak tumit, lengkungan, dan ujung jari yang tegas ditinggalkan oleh sekelompok orang dewasa dan anak-anak. Beberapa di antaranya sebanding dengan ukuran sepatu modern hingga ukuran delapan di Inggris.
Menurut Simon Parfitt, seorang arkeolog, beragam dimensi jejak kaki tersebut mengindikasikan bahwa yang terlibat adalah kelompok keluarga, bukan kelompok pemburu. Mereka terlihat sedang mengikuti jejak tertentu yang menuju ke arah selatan.
Para peneliti manfaatkan dimensi kaki untuk menaksir tinggi badan individu yang meninggalkan jejak. Ketinggian orang-orang ini diperkirakan berkisar antara 91 cm hingga 152 cm.
Saat jejak kaki itu terbentuk, Happisburgh dan daerah sekitar masih terhubung dengan daratan dan benua Eropa. Kemungkinan, tempat ini menjadi habitat bagi berbagai hewan, termasuk rusa dan bison, sambil menyediakan sumber makanan berupa tanaman, rumput laut, dan kerang.
" Model 3D terbaru ini menampilkan jejak-jejak ini dengan detail yang luar biasa, dan dengan mengukur jejak kaki, dengan melihat panjang dan lebar, kami sebenarnya dapat merekonstruksi tinggi dan berat badan individu, dan dari situ, kami dapat menunjukkan individu laki-laki serta beberapa individu yang lebih kecil, yang kemungkinan termasuk perempuan dan beberapa anak muda. Mereka jelas merupakan kelompok keluarga daripada kelompok pemburu," jelas Dr. Ashton.
Dr. Nick Ashton dari British Museum
" Manusia yang membuat jejak kaki di Happisburgh kemungkinan memiliki hubungan dengan orang-orang berusia serupa dari Atapuerca di Spanyol, yang dianggap sebagai spesies Homo antecessor (Manusia Pelopor). Orang-orang ini memiliki tinggi yang serupa dengan kita dan sepenuhnya berjalan dengan dua kaki."
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya