(Twitter.com)
Dream - Mencampur es balok sebagai campuran minuman memang umum digunakan oleh berbagai warung makan dan pedagang kaki lima.
Namun pernahkah kita meneliti, apakah kandungan es balok itu layak konsumsi atau tidak?
Patut kalian ketahui, es balok itu seharusnya hanya digunakan sebagai pendingin minuman kaleng dan botol.
Namun karena alasan praktis dan lebih murah, pedagang kerap menggunakan es balok sebagai campuran minuman yang mereka jajakan.
Dan baru-baru ini seorang netizen bernama Pura Krisnamurti mengungkap fakta mengejutkan tentang es balok yang biasa dijual di pinggir jalan.
Lewat akun twitternya @rasjawa, Pura memposting foto seekor tikus yang terperangkap di dalam wadah dan ikut terbekukan menjadi es balok.
" Terperangkap dalam es batu" tulis Pura Krisnamurti.

Tidak disebutkan dimana es balok menjijikan itu didapatkan.
Sejak diunggah postingan ini telah diretweets sebanyak 557 kali dan mengumpulkan 115 dari netizen. Netizenpun banyak yang merasa terkejut dan jijik akibat foto yang kini viral itu.
@kamto_adi: " Ini es balokan yg pinggir jalan kan? Daerah mana om?"
@satupersebelas: " Yuck!"
@AgnezLee: " Es balok gini rata2 dibuat dr air mentah. Dl dikampungku ada pabrik es, jd sy tau cara buatnya. Sbnrnya sih ini dipake utk ikan tangkapan."
@satupersebelas: " Tidaaaaaak.."
@makIqal: " Hiiiiyyy geuleuh.... Mudah2an es balok utk pendingin ikan, bkn utk es gasrok cendol ato goyobod"
@Risdiyan: " Aakkk...jorok pisan kang..."
@Radit_Yoga: " Ya palingan bagian yg ada tikusnya dibuang, sisanya tetep dipake"
Sahabat Dream lain kali harus lebih hati-hati ya kalau beli es atau minuman dingin di pinggir jalan. (ism)
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
