Awam Dipakai Buat Haji, Adakah Istilah Umroh Mabrur atau Mabrurah?

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Minggu, 12 Juni 2022 19:00
Awam Dipakai Buat Haji, Adakah Istilah Umroh Mabrur atau Mabrurah?
Selama ini umat Islam banyak yang sudah mendengar atau mengucapkan doa agar seseorang mendapat haji mabrur saat melaksanakan rukun Islam kelima itu. Namun adakah istilah umroh mabrur?

Dream - Orang awam selama ini mungkin hanya mengenal istilah haji mabrur. Rasanya masih jarang terdengar masyarakat yang mengucapkan doa 'Semoga menjadi umroh mabrur, saat hendak mengantar seseorang yang pergi menjalani ibadah haji kecil itu.

Pada kenyataannya ada beberapa hadist yang menjelaskan jika istilah umroh mabrur sudah diutarakan Rasulullah SAW. Bahkan umroh mabrur dan mabrurah termasuk salah satu amal utama dalam Islam.

Literatur Islam selama ini memang lebih banyak mengupas soal haji mabrur seperti disampaikan salah satu perawi terkenal, Bukhari dan Muslim. Dalam hadistnya disebutkan tentang keutamaan haji mabrur.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الْأَعْمَالِ أَفْضَلُ؟ قَالَ إِيمَانٌ بِاللهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ ثُمَّ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ قِيلَ لَهُ ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ ثُمَّ حَجٌّ مَبْرُورٌ

“ Dari sahabat Abu Hurairah ra, ketika ditanya, ‘Apakah amal paling utama?’ Nabi Muhammad saw menjawab, ‘Iman kepada Allah dan rasul-Nya.’ ‘Lalu apa lagi?’ sahabat bertanya. ‘Jihad di jalan Allah,’ jawab Rasul. ‘Kemudian apalagi?’ sahabat bertanya. ‘Haji mabrur,’ jawab Rasul,” (HR Bukhari dan Muslim).

1 dari 2 halaman

Periwayat hadist lain, Ibnu Hibban dari sahabat Abu Hurairah ra juga pernah menukilkan hadist yang menempatkan haji mabrur pada urutan ketiga amal yang paling utama dalam Islam. Rasulullah saw bersabda pada riwayat tersebut, “ Amal paling utama di sisi Allah adalah keimanan tanpa ragu, jihad tanpa ghulul, dan haji mabrur.”

Sahabat Abu Hurairah ra berkata, “ Haji mabrur menghapus dosa setahun.”

Tak hanya mengupas istilah haji mabrur, ada juga hadits yang sebetulnya pernah menyebut soal umrah mabrur atau umrah mabrurah.

Imam Al-Hafizh Zakiyyuddin Abdul Azhim bin Abdul Qawiy Al-Mundziri dalam At-Targhib wat Tarhib minal Haditsis Syarif mengutip hadits riwayat Ahmad yang menggunakan istilah “ umrah mabrurah.”

 

2 dari 2 halaman

“ Dari Amr bin Absah ra, ia bercerita. Seseorang bertanya, ‘Wahai Rasulullah saw, apakah Islam itu?’ ‘(Islam itu) kepasrahan hatimu kepada Allah dan keselamatan orang lain dari kejahatan mulut dan tanganmu,’ jawab Rasulullah saw. ‘Lalu manakah bagian Islam yang utama?’ ‘Iman,’ jawab Rasulullah. ‘Apakah iman itu?’ tanya orang tersebut. ‘Kamu mempercayai Allah, malaikat, kitab suci, para rasul, dan kebangkitan setelah kematian,’ jawab Rasul. ‘Lalu manakah bagian iman yang utama?’ tanyanya. ‘Hijrah,’ jawab Rasul. ‘Apakah hijrah itu?’ tanyanya. ‘Kamu meninggalkan keburukan,’ jawab Rasul. ‘Manakah hijrah yang utama?’ tanyanya. ‘Jihad,’ jawab Rasul. ‘Apakah jihad itu?’ tanyanya. ‘Kamu memerangi orang kafir ketika menjumpai mereka di medan perang,’ jawab Rasul. ‘Lalu manakah jihad yang utama?’ tanyanya. ‘Orang yang kuda perangnya terjatuh dan dirinya terluka,’ jawab Rasul. ‘Lalu ada dua amal ibadah yang paling utama kecuali orang yang mengamalkan seperti keduanya, yaitu haji mabrur dan umrah mabrurah,’” (HR Ahmad, At-Thabarani, dan Al-Baihaqi) (Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz II, halaman 71).

Haji mabrur selama ini dimaknai sebagai haji yang tidak mengandung perbuatan maksiat seperti mengutip Al-Mundziri, 1998 M/1418 H: II/69). Haji mabrur tidak mengandung perbuatan keji pada larangan ihram dan ucapan kotor.

Haji mabrur sebagaimana riwayat hadits berisi perbuatan baik seperti memberikan makan orang lain, berkata yang baik, dan menebarkan salam perdamaian.

(Sumber: nu.or.id)

Beri Komentar