Perum Bulog hampir mencapai target impor beras 1,5 juta ton untuk tahun 2023, dengan 1 juta ton sudah tiba di Indonesia.
Kesepakatan impor 500 ribu ton telah disepakati dengan sejumlah negara oleh perusahaan umum milik negara ini.
Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog, menjelaskan bahwa impor beras tersebut berasal dari negara-negara mitra dagang Indonesia seperti Thailand, Vietnam, Pakistan, dan sebagian dari Myanmar.
" Kami telah merencanakan agar masuknya secara bertahap ke Indonesia dimulai pada bulan Januari, sesuai dengan kebutuhan yang ada," ujar Bayu Krisnamurthi, Direktur Utama Perum Bulog, .
" Jika impor dilakukan dengan cepat dan dalam jumlah besar, risiko gudang kita penuh. Harga beras dapat meningkat karena biaya penyimpanan dan pengaturan gudang. Oleh karena itu, lebih baik melakukan impor secara bertahap sesuai dengan kebutuhan," ujar Bayu.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa harga beras di dalam negeri telah naik sebanyak 21%, menjadikan komoditas ini sebagai salah satu pendorong inflasi di Indonesia tahun ini.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa selain beras, terdapat komoditas lain seperti cabai dan bawang putih yang turut mengalami kenaikan harga dan berkontribusi pada tingkat inflasi.
Menariknya, walaupun harga beras secara global mengalami penurunan sebesar 6,5%, Sri Mulyani mengatribusikan penurunan tersebut pada ketidakpastian harga komoditas.
Ia mengungkapkan bahwa tantangan geopolitik global telah menyebabkan penurunan signifikan dalam harga beberapa komoditas krusial bagi Indonesia.
Beberapa contohnya termasuk penurunan harga minyak brent sebesar 14,6%, gas alam sebesar 43,7%, batu bara sebesar 63,8%, CPO (Crude Palm Oil) sebesar 14,8%, gandum sebesar 23,4%, kedelai sebesar 4,9%, dan beras sebesar 6,5%.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan
Pengaruh dari fenomena El Nino menyebabkan harga beras di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Menurut data Badan Pangan Nasional per 15 Desember, harga beras kelas medium telah mencapai Rp13.220 per kilogram.
Untuk mengontrol harga beras, Bulog telah menjalankan operasi pasar atau tindakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada bulan September.
Pada saat itu, Perum Bulog menetapkan harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebesar Rp54.500 untuk kemasan 5 kg, mengalami kenaikan sebesar Rp7.500 dari harga sebelumnya yang sebesar Rp47.000 per 5 kg. Harga tersebut tetap berlaku hingga bulan Desember.
" Sekarang masih Rp12.000 - Rp13.000 beras kita harapkan bisa Rp10 ribuan," ucap Tomi, di kantor Bulog, Jumat (15/12/2023).
" Pada dasarnya, ketika Maret tiba dan panen raya dimulai, kami akan fokus pada produksi dalam negeri terlebih dahulu. Keputusan untuk melakukan impor tambahan akan bergantung pada kondisi di dalam negeri dan kebijakan regulator," ungkapnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN