Bacaan Doa Robithoh Arab, Latin, Arti, Lengkap dengan Penjelasan Hukumnya

Reporter : Arini Saadah
Sabtu, 26 Februari 2022 06:01
Bacaan Doa Robithoh Arab, Latin, Arti, Lengkap dengan Penjelasan Hukumnya
Doa robithoh pertama kali disusun oleh Saikh Hasan Al Banna.

Dream - Doa robithoh mungkin masih terdengar asing di telinga kita. Doa ini merupakan kitab berisi serangkaian ayat-ayat Quran yang pertama kali disusun oleh Hasan Al Banna Rahimahullah. Ayat-ayat ini mengandung doa-doa dan dzikir untuk pagi dan sore.

Doa robithoh ini juga terdapat dalam rangkaian wirid Al Ma'tsurat. Doa robithoh berisi permohonan perlindungan dan penjagaan diri kepada Allah SWT atas segala gangguan buruk yang menimpa diri kita.

Lantas bagaimana bacaan doa robithoh tersebut? Agar lebih jelasnya, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

1 dari 4 halaman

Bacaan Doa Robithoh Arab

Mengetahui bacaan doa robithoh sangat penting bagi umat Islam. Sebab doa ini adalah wujud permohonan seorang hamba kepada Allah agar dilindungi dan dijaga dari segala sesuatu yang buruk.

Berikut bacaan doa robithoh yang perlu kamu ketahui:

اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَي مَحَبَّتِكَ

وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ

وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ

فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا

وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا

وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ

وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ

إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ

اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ

2 dari 4 halaman

Doa Robithoh Latin dan Artinya

Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub, qadijtama-at 'alaa mahabbatik wal taqat 'alaa tha'atik, wa tawahhadat 'alaa da'watik wa ta ahadat ala nashrati syari'atik Fa watsiqillahumma rabithataha, wa adim wuddaha, wah dihaa subulahaa wamla'haa binuurikal ladzi laa yakhbu wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik wa jamiilit tawakkuli 'alaik wa ahyiha bi ma'rifatik, wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir. Allahumma Aamiin.

Artinya:

" Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati berkumpul atas dasar cinta kepada-Mu; bertemu atas dasar taat pada-Mu; bersatu atas dasar dakwah kepada-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Maka kuatkanlah yaa Allah, ikatan pertaliannya; lestarikanlah kasih sayangnya; tunjukkanlah jalannya; dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tiada redup; lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakal pada-Mu; hidupkanlah ia dengan makrifat kepada-Mu; dan matikanlah ia sebagai syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Aamiin Ya Allah."

3 dari 4 halaman

Hukum Membaca Doa Robithah

Doa robithoh adalah rangkaian ayat-ayat yang disusun sendiri oleh Syaikh Hasan Al Banna. Banyak orang mengira doa robithoh adalah doa yang ma'tsur. Padahal sejatinya bukan.

Lantas muncullah pertanyaan tentang hukum membaca doa robithoh yang notabene disusun oleh manusia, bukan dari al Quran maupun hadist.

Dikutip dari islamedia, sebenarnya jumhur ulama memperbolehkan umat Islam berdoa menggunakan doa sendiri sesuai hajatnya. Para sahabat ridhwanullah ‘alaihim juga memakai doa-doa buatan sendiri yang sesuai hajat mereka. Namun begitu, menggunakan doa yang ma’tsur atau dari al Quran dan Hadist tentu lebih diutamakan.

Hal itu sesuai dengan penjelasan dalam Kitab Raudhatuth Thalibin:

ذَهَبَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ إِلَى جَوَازِ كُل دُعَاءٍ دُنْيَوِيٍّ وَأُخْرَوِيٍّ ، وَلَكِنَّ الدُّعَاءَ

بِالْمَأْثُورِ أَفْضَل مِنْ غَيْرِهِ

Artinya:

" Mayoritas fuqaha berpendapat bolehnya setiap doa duniawi dan ukhrawi, tetapi doa yang ma’tsur lebih utama daripada selainnya."

4 dari 4 halaman

Asal Tidak Keluar dari Syariat

Membaca doa-doa yang dibuat sendiri sesuai hajat tentu diperbolehkan. Salah satunya memanjatkan doa robithoh karangan dari Hasan Al Bannad tersebut. Yang terpenting adalah doa-doa tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Rasulullah SAW menegaskan:

لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ

“ Tidaklah ketetapan Allah dapat ditolak kecuali dengan doa, dan tidaklah menambahkan usia kecuali dengan berbuat kebaikan.”

Beri Komentar