Ilustrasi (Foto: Pexels)
Dream – Hari Raya Idul Fitri adalah momen istimewa yang dinantikan seluruh Umat Muslim. Setelah satu bulan lamanya berpuasa, Idul Fitri menjadi hari kemenangan yang patut dirayakan.
BACA JUGA: Amalan Sunah Yang Sering Dilewatkan Pada Malam Takbiran
Saat hari raya Idul Fitri, seluruh umat muslim melaksanakan sholat Ied pada pagi hari. Gema takbir berkumandang dan tentunya menyentuh hati seluruh umat muslim ketika mendengarnya.
Mengumandangkan takbiran saat menyambut hari raya Idul Fitri merupakan sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Melantunkan takbir ketika menyambut hari raya Idul Fitri tentunya membuat hati seseorang merasa tenang.
Melantunkan takbiran idul fitri membuat hati merasa tenang. Membaca takbir bisa disebut dzikir. Oleh karena itu tidak ada larangan dalam bertakbir selama dalam batas wajar.
Bacaan takbiran Idul Fitri dianjurkan untuk dilafalkan oleh seluruh umat muslim dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Sebelum menyongsong hari raya kemenangan, seluruh umat muslim ramai mengumandangkan takbir. Pada pagi hari menjelang pelaksanaan sholat Idul Fitri, juga dianjurkan untuk tetap mengumandangkan bacaan takbiran Idul Fitri tersebut.
Takbir terbagi dua macam yakni takbir mursal dan takbir muqayyad.
Takbir mursal adalah pembacaan takbir yang tidak terikat waktu sehingga dianjurkan sepanjang malam. Seperti takbir di malam Idul Fitri dan Idul Adha.
Waktu melaksanakan takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat Id, meliputi idul fitri maupun idul adha.
Adapun takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu, seperti pembacaan takbir setiap selesai sholat lima waktu selama hari raya idul adha dan hari tasyrik, 11, 12 dan 13 dzulhijjah. Waktu pembacaannya adalah setelah sembahyang shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).
Anjuran pembacaan takbir ini berlandaskan pada surat AlBaqarah ayat 185:
" Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Dalam kitab Fathul Qarib disebutkan bahwa disunahkan untuk menggemakan takbir pada malam hari raya. Sunah ini ditujukan untuk semua orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar.
Muhammad bin Qasim Al-Ghazi mengatakan:
“ Disunahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musar dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai sholat Idul Fitri. Tidak disunahkan takbir setelah sholat Idul Fitri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunahkan.”
Sunah menggemakan bacaan takbiran saat malam lebaran dikemukakan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang berbunyi:
" Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir"
Sementara itu, anjuran memperbanyak takbir ini sepadan dengan imbalan yang dijanjikan karena sabda Rasulullah SAW:
" Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."
Disunahkan pula untuk melantunkan takbir selama menuju tempat sholat. Tak perlu lantang saat melantunkannya, melantunkan dengan suara lirih atau cukup di dalam hati juga dianjurkan.
Pembacaan takbir secara singkat dan umum diketahui masyarakat berbunyi:
Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.
Artinya:
Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.
Tulisan Latin Takbiran
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar.. Laa – ilaaha – illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil – hamd.
Allahu akbar.. Allahu akbar.. Allahu akbar….. Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,… wasubhaanallaahi bukrataw – wa ashillaa.
Laa – ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu Mukhlishiina lahuddiin Walau karihal – kaafiruun Walau karihal munafiqun Walau karihal musyriku
Laa – ilaaha – illallaahu wahdah, shadaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, – wa – a’azza – jundah, wahazamal – ahzaaba wahdah.
Laa – ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil – hamd.
Arti Bacaan Takbiran:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan Allah Maha Besar. Allah Mahabesar dan segala puji hanya bagi Allah
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar Allah maha besar dengan segala kebesaran, Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore.
Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafik dan musyrik membencinya.
Tiada Tuhan selain Allah dengan keEsaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.
(Diambil dari berbagai sumber)
Advertisement
Fakta-fakta Psikosomatis, Gangguan Fisik yang Dipicu Kondisi Psikologis
Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Ternyata Usianya Lebih dari Satu Abad
Dedikasi Tinggi Gen Z, Sedang di Tebing Dimention di Grup Kantor Auto Balas
Foto Rose Blackpink Dicrop, Akun Medsos Majalah Fashion Ini Banjir Kritikan Pedas
Gelar Community Gathering, Dompet Dhuafa Jalin Sinergi Kebaikan dengan Ratusan Komunitas
5 Sumber Cuan Sabrina Chairunnisa, Istri Deddy Corbuzier di Tengah Isu Keretakan Rumah Tangga
Detik-detik Uya Kuya Kembali ke Rumah Usai Dijarah, Kondisinya Memprihatinkan
Keseruan Hairstyling Bareng Viva Cosmetics dan Remington di Campus Beauty Fair
Dokter Pengalaman 15 Tahun Beber Kelebihan Perawatan Gigi Pakai Aligner, Apa Saja?
Satu Korban Ambruknya Ponpes Al Khoziny Ditemukan Meninggal dalam Posisi Sujud
Fakta-fakta Psikosomatis, Gangguan Fisik yang Dipicu Kondisi Psikologis