Ilustrasi
Dream - Jodoh, keberuntungan dan mati telah menjadi rahasia Allah SWT. Bahkan, mahluk seperti malaikat, pun tidak mengetahui secara pasti keputusan Allah tersebut.
Jika sudah demikian, bagaimana malaikat mengetahui mahluk Allah akan mati? Dalam suatu kisah yang ditulis Syekh Abdurrahmin bin Ahmad Al-Qadhi di buku Daqaiqul Akhbar, Malaikat Maut Izrail sempat bertanya kepada Allah mengenai rahasia itu.
" Ya Tuhanku, kapan aku harus mencabut nyawa hamba itu? Dalam keadaan seperti apa hamba itu harus aku cabut nyawanya? Bagaimana pula aku harus mencabut rohnya?"
Dari pertanyaan itu Allah kemudian mengeluarkan firman,
" Wahai Malaikat Maut, semua itu adalah rahasia-Ku. Tidak ada yang tahu kecuali Aku. Aku akan memberitahumu tentang kapan ajal seseorang itu tiba. Aku akan memberimu beberapa pertanda yang menunjukkan saatnya kamu mencabut nyawa seorang hamba."
Ada beberapa kisah yang menyebut bagaimana petanda dicabutnya nyawa seseorang. Dalam suatu kisah, jika seseorang hendak dicabut nyawanya termasuk golongan orang yang mendapatkan kebahagiaan, maka tulisan nama di buku catatan amal perbuatannya akan terlihat cahaya terang.
Tetapi, jika hamba itu termasuk golongan orang-orang celaka, maka tulisan namanya kan diselimuti garis hitam kelam yang tebal.
Tanda Lain...
Tetapi, dari riwayat Ka'ab al-Akhbar yang dituliskan oleh Abdurrahim, tanda yang diciptakan Allah untuk memberitahu malaikat ialah melalui sebatang pohon yang ditanam tepat di bawah Arsy. Pohon itu memiliki daun sebanyak jumlah mahluk hidup.
Saat seorang hamba hendak dicabut nyawanya, 40 hari sebelumnya daun dari pohon itu jatuh di pangkuan Malaikat Izrail. Daun itu mewakili mahluk yang hendak dicabut.
Sebelum masa pencabutan nyawa itu, para malaikat mengumumkan hamba yang akan dicabut nyawanya. Malaikat Mikail akan datang menjumpai Malaikat Izrail dan menyerahkan buku catatan dari Allah.
" Buku catatan itu berisi nama orang yang dicabut nyawanya disertai keterangan tentang di mana, bagaimana, dan dalam keadaan seperti apa Malaikat Maut harus mencabutnya," tulis Abdurrahim.
Dream - Sungguh beruntung nasib pemuda ini. Ia mendapat karunia dari Allah SWT, di mana jasadnya diurus dengan begitu istimewa oleh para malaikat. Tidak pernah terjadi dalam sejarah seorang syahid dimandikan dengan cara yang luar biasa seperti ini.
Bahkan kematiannya sebagai syuhada menjadikan ia sebagai penghuni surga tanpa dihisab. Tentu saja ada hal mulia yang ia lakukan sehingga Allah memberikan hadiah istimewa tersebut kepadanya. Siapakah ia dan bagaimana kisahnya?
Ia adalah Abu Hanzalah bin Ar Rabie. Ia merupakan sahabat nabi yang kuat dan memiliki pribadi santun serta bertanggung jawab atas segala tugas yang diberikan.
Saat terjadi perang Uhud, Hanzalah baru saja menikah sehingga Rasulullah SAW memberinya izin untuk tidak berperang. Sebelumnya, saat kaum muslim memenangkan Perang Badar, ayah Hanzalah tetap bersikeras memusuhi dan menentang Islam.
Bahkan ia pindah ke Mekah untuk terus mengobarkan kebencian dan menghasut kaum Quraisy agar membalas kekalahannya di Perang Badar.
Atas hasutan ini, akhirnya terjadilah Perang Uhud. Dalam perang tersebut, kaum Quraisy dipimpin oleh Khalid bin Walid. Pertempuran tersebut pun didukung penuh oleh ayah Hanzhalah.
Selengkapnya baca di sini. (Ism)
Kirimkan blog atau website kamu ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog/web
3. Foto dengan ukuran high-res (tidak blur)
Dream - Kematian adalah hal mutlak. Tak ada satu orang pun yang dapat menunda atau menghentikan ketetapan Allah yang satu ini.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan, saat tiba hari akhir yang ditandai dengan ditiupkannya sangkakala, Allah SWT bertanya mengenai siapa yang masih hidup setelah peristiwa dahsyat ini.
Malaikat maut lalu menjawab jika yang masih hidup adalah dirinya dan Allah, karena Allah akan hidup selamanya.
Kemudian Allah memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawanya sendiri. Riwayat lain menambahkan jika pada saat malaikat itu mencabut nyawanya sendiri maka ia akan menjerit sangat keras.
Bahkan apabila pada saat itu masih ada manusia yang hidup, maka ia akan mati karena mendengar jeritan malaikat maut yang begitu kencang dan mengejutkan.
Malaikat pencabut nyawa yang dikenal sangat keras saja merasa sangat sakit ketika diri sendiri yang mencabut nyawa. Apalagi bagi kita yang merupakan manusia biasa.
Kisah selengkapnya baca di sini.
Dream - Setiap manusia memiliki dua pendamping, yaitu dari malaikat dan setan. Rasulullah telah menyatakan hal itu melalui sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
" Setiap kalian (manusia) ada Qarin (pendamping) dari bangsa jin, dan juga Qarin dari bangsa Malaikat…" [HR. Ahmad].
Menurut Umar Sulaiman al-Asyqar dalam kitab Alamu Malaikatil Abrar, yang dimaksud dengan qarin malaikat pada hadis ini bukanlah malaikat yang bertugas menjaga dan mencatat amal manusia.
Allah menugasi qarin malaikat ini untuk mengarahkannya kepada petunjuk kebaikan. Qarin manusia dari malaikat memotifasi dan mengarahkan kepada kebaikan, sedangkan qarin jin memprovokasi dan menggiringnya kepada keburukan.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, Rasulullah bersabda: " Sesungguhnya setan membisik-bisikkan kepada anak Adam, begitu pula malaikat. Adapun bisikan syetan adalah mangajak keburukan dan mendustakan kebenaran.. Adapun bisikan malaikat adalah mengajak kebaikan dan membenarkan yang haq."
Lantas, bagaimana cara membedakan bisikan itu datang dari malaikat dengan setan? Baca selengkapnya di sini.
(Ism)
Kirimkan kisah nyata inspiratif di sekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Advertisement
Walkot Tegal Selesai Akad Tepuk Sakinah Sambil Berdiri, Jokowi Sampai Tahan Tawa
Asam Urat di Usia Muda? Ini 7 Penyebab dan Cara Mencegahnya
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta