Pembalut Dikenai Pajak Selangit, Para Perempuan Resah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 26 Mei 2017 16:20
Pembalut Dikenai Pajak Selangit, Para Perempuan Resah
Menurut mereka, barang itu sebaiknya bebas pajak.

Dream – Baru-baru ini, masyarakat India memprotes kebijakan pemerintah. Sebab, pemerintah India berencana memberi pajak yang sangat tinggi terhadap pembalut, barang yang sangat dibutuhkan perempuan.

Dikutip dari CNN Money, Jumat 26 Mei 2017, pemerintah India hendak mengenakan pajak 12 persen terhadap pembalut wanita. Tentu saja perempuan di India memprotes rencana ini.

Para perempuan di Negeri Hindustan itu menilai, seharusnya barang kebutuhan mereka ini bebas pajak. Selain itu, kaum Hawa di India merasa didiskriminasi karena barang-barang, seperti alat kontrasepsi, tidak dikenakan pajak.

Seorang pakar hukum, Sushmita Dev, membuat petisi penolakan pajak untuk pembalut. Petisi ini sudah telah ditandatangani oleh 300 ribu orang.

Kelompok antidiskriminasi terhadap wanita, SheSays, juga mengutarakan hal serupa. Mereka ingin perbedaan terhadap perempuan dihapuskan, terutama pengenaan pajak terhadap pembalut wanita.

“ Hak perempuan untuk mendapatkan akses pembalut itu absolut. Perempuan tidak boleh mendapatkan diskriminasi,” kata pendiri SheSays, Trisha Shetty.

Kementerian Keuangan India pun tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan ini.

Sekadar informasi, saat ini, harga pembalut di India sebesar 5 rupee-12 rupee (Rp1.063-Rp2.659) perpotong. Harga ini berbeda-beda di setiap wilayah. Di area tertentu, pajaknya bisa mencapai 14,5 persen.

Tidak hanya itu, masih sedikit wanita di India yang memakai produk ini. Studi Nielsen pada 2011 menunjukkan bahwa 12 persen wanita India yang menggunakan pembalut wanita.

Sisanya menggunakan barang-barang lain, seperti kain, lap, dan dedaunan. Benda-benda ini bisa menyebabkan infeksi pada perempuan.

Beri Komentar