Pasangan Berusia 100 Tahun, Jill Caladarone Dan Suami, Bill Caladarone. (Foto: Keluarga Caladarone)
Dream - Karena kondisi yang tak memungkinkan di tengah pandemi Covid-19, hanya 10 anggota keluarga tercinta yang diberi izin untuk mengucapkan selamat tinggal kepada jenazah Jill Caladarone.
Wanita asal Rhode Island, Amerika Serikat, ini meninggal tepat di usia 100 tahun pada 20 Mei akibat infeksi virus corona.
Pada hari Selasa, Jill dibaringkan di tempat peristirahatan terakhir di Pemakaman Veteran Rhode Island di samping suaminya, Bill Caladarone.
Bill juga berusia 100 tahun ketika penyakit yang sama merenggut nyawanya pada 10 Mei, atau sepuluh hari sebelumnya.
Bill adalah seorang veteran Perang Dunia II dan Perang Korea. Dia juga pernah bertugas di 10 pos militer AS lainnya selama kariernya sebagai anggota Marinir.
Kisah Bill dan Jill begitu menyentuh warga AS karena cinta mereka yang tak pernah luntur meski telah bersama selama 82 tahun lamanya.
Untuk kedua kalinya dalam dua minggu ini, Ron, putra pertama pasangan Jill dan Bill, berjalan ke mimbar untuk membaca pidato perpisahan untuk ibunya.
Ron, 72 tahun, bekerja sebagai pengelola dan pekerja sosial yang khusus menangani orang-orang berkebutuhan khusus.
Menurut Ron, beberapa tahun yang lalu ibunya mulai menunjukkan tanda-tanda demensia.
Tapi Bill, tetap merawat istrinya itu sendirian. Mereka mandiri hingga akhirnya Bill sendiri mulai sakit-sakitan.
Karena itu, sejak tiga bulan yang lalu, pasangan tersebut dipindahkan ke rumah perawatan pribadi Crystal Lake Care Center.
Ron mengatakan para perawat di sana memperlakukan orang tuanya dengan sangat luar biasa. Dia melihat Bill dan Jill tampak sehat.
Ketika pandemi Covid-19 menyerang AS, Ron dan keluarga lainnya tidak bisa mengunjungi orang tuanya lagi.
Kemudian, sekitar dua minggu yang lalu, Ron mendapat kabar yang cukup membuatnya terpukul. Ayahnya, Bill, dites positif Covid-19.
Ron pun berpikiran bahwa ibunya pasti juga akan menderita penyakit yang sama karena sekamar dengan ayahnya. Dugaan Ron ternyata benar.
Meski usia orang tuanya telah lanjut, Ron tidak meragukan kekuatan cinta mereka. Orang tuanya telah melalui begitu banyak sejarah dan mereka tetap bertahan.
Pada tahun 1937, di tengah-tengah Depresi Hebat yang melanda AS, Bill meninggalkan Federal Hill di Rhode Island untuk bergabung dengan Korps Marinir.
Di Korps Marinir inilah Bill mendapat sepatu dan celana baru untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Dia anak bungsu dari 12 bersaudara.
Jill lahir di Tell Street dan Bill di Aborn. Mereka bertemu di Central High pada tahun 1938 ketika pesta perpisahan.
Di tengah perang pada tahun 1944, Bill cuti tiga hari dengan rencana yang berani. Berseragam Marinir, dia melamar Jill.
Pada 21 Agustus 1944, mereka mengadakan pesta pernikahan cepat selama sehari, sebelum Bill kembali ke medan perang.
Selama dua dekade berikutnya, Jill menjadi seorang istri tentara dan seorang ibu. Mereka pindah berkali-kali, hingga akhirnya kembali ke Rhode Island.
Di sini Bill pensiun dari militer, dan bersama istrinya, mereka memulai bisnis real estat.
Ron mendapat telepon tentang kematian ayahnya pada pagi hari tanggal 10 Mei.
Bill ingin dimakamkan secara militer. Sebagai seorang Marinir, Bill minta dimakamkan dengan memakai seragam militer.
Kemudian, pada tanggal 20 Mei, Ron mendapat kabar tentang kondisi ibunya yang berulang tahun ke-100 tahun pada 18 April.
Ron berusaha tenang ketika diberitahu bahwa seorang perawat saat itu ada di samping ibunya.
Perawat itu berbisik kepada Jill untuk pergi jika sudah siap agar bisa bersama dengan Bill yang disayanginya. Tak lama kemudian, Jill menghembuskan napas terakhir.
Saat kematian ayahnya, Ron mendapat hadiah perpisahan dari teman keluarga berupa pohon maple sebagai simbol kekuatan dan ketabahan.
Sementara ketika ibunya meninggal 10 hari kemudian, keluarga Caladarone menerima kenang-kenangan berupa pohon zaitun.
Sumber: USA Today
Advertisement
Doodle Art Indonesia, Tempat Ngumpul para Seniman Doodle
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Mentereng! Penampakan Jam Tangan Suami Nikita Willy Senilai Rp9 Miliar
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025