Tekad Atlet Sepeda Saipul Anwar dan Kisah 2 Lengan yang Hilang

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 28 September 2018 19:01
Tekad Atlet Sepeda Saipul Anwar dan Kisah 2 Lengan yang Hilang
Pebalap sepeda difabel ini bersemangat ingin menorehkan prestasi di Asian Para Games 2018.

Dream - Saipul Anwar selalu giat menjalani latihan balap sepeda. Dia dalam batinnya, dia ingin menyumbangkan yang terbaik bagi Indonesia di Asian Para Games 2018.

Fisik Saipul tidaklah sempurna. Tangan kanannya tidak memiliki telapak. Pun dengan tangan kirinya. Hanya tersisa setengah di bagian atas.

Saipul kerap mengalami kecelakaan saat latihan. Bahkan, dia berkali-kali harus berbaring di meja operasi akibat lukanya yang cukup serius.

" Ya, sisa tulang lengan kanan saya memang ada dan kepala sobek kena delapan jahitan karena tidak bekerja, itu terjadi dalam latihan," kata Saipul, dikutip dari asianparagames2018.id, Jumat 28 September 2018.

Tetapi, impian untuk menorehkan prestasi membuatnya tetap bersemangat menjalani latihan. Dia pun berlatih di bawah asuhan legenda balap sepeda Indonesia, Puspita Mustika Adya.

" Saya harus bekerja keras dalam program latihan untuk meningkatkan catatan waktu saya agar bisa bersaing dengan atlet yang lebih berpengalaman terutama dari Jepang dan China," kata dia.

1 dari 2 halaman

Mampu Bersaing dengan Pembalap Eropa

Di Asian Para Games ke-3 nanti, Saipul yang berada di kategori C-3 akan turun di nomor 3000 meter. Tepatnya di kategori race panjang individu.

" Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa meraih medali," kata dia.

Sang pelatih, Puspita, mengatakan motivasi Saipul untuk meraih prestasi sangat tinggi. Setiap pagi dan sore dia berlatih antara 2-3 jam di jalur balap maupun di jalan raya.

Menurut Puspita, Saipul juga menunjukkan peningkatan kemampuan yang signifikan. Selama menjalani masa uji coba di Italia bulan lalu, Saipul mampu bersaing dengan pebalap sepeda Eropa dan mencapai finish di urutan ke-23.

 

2 dari 2 halaman

Terlahir Normal

Sebenarnya, Saipul tidak terlahir dengan kondisi difabel. Pria berusia 39 tahun ini mengalami kecelakaan saat bekerja di salah satu pabrik di Martapura, Kalimantan Selatan.

Insiden itu terjadi 13 tahun lalu. Dua tangannya harus diamputasi karena peristiwa nahas tersebut.

" Saya masih ingat kecelakaan pada 2013 itu," kata dia.

Setelah peristiwa itu, Saipul masuk Panti Tunadaksa di Solo. Di sana, dia menekuni dunia olahraga. Saipul pernah meraih satu perak dan dua perunggu di Pekan Paralimpik Nasional Riau 2012.(Sah)

Beri Komentar