Kolonel Bryan Denny, Korban Penipuan Facebook (abc.net.au)
Dream - Punya wajah tampan mungkin dianggap keuntungan bagi sebagian pria. Tetapi, yang terjadi pada pensiunan tentara Amerika Serikat berpangkat Kolonel, Bryan Denny, malah kebalikannya.
Setiap pekan, Denny dihubungi oleh wanita dari berbagai dunia yang mengatakan ingin berkencan. Beberapa wanita bahkan mengaku sudah menguras uang dalam rekeningnya demi menjalin asmara dengan Denny.
Rupanya para wanita yang rela keluar uang demi menjadi kekasih Denny telah menjadi korban penipuan. Foto Denny dicuri untuk dipasang menjadi profil akun Facebook dan dimanfaatkan untuk menipu para wanita lewat modus menawarkan jasa kencan.
Denny, tentara Amerika yang asli ternyata sudah menikah dan memiliki sebuah keluarga di negara bagian Virginia, AS.
Mengetahui wajahnya selama dua tahun terakhir sering dimanfaatkan untuk aksi kejahatan, Denny segera bertindak menghentikannya.
" Selama dua tahun terakhir, saya telah melaporkan lebih dari 3.000 akun ke Facebook scammers menggunakan foto saya untuk mendapat uang dari para wanita," ujar Denny, dikutip dari abc.net.au.
Chyrel Muzic adalah salah satu korban penipuan Denny palsu. Perempuan dari Rockhampton, Queensland, Australia ini tergoda foto Denny yang tampan di akun Facebook.
Selama dua tahun, Muzic selalu berkomunikasi dengan pengelola akun penipuan itu. Perempuan itu bahkan sudah menghabiskan uang mencapai 40 ribu dolar Australia, setara Rp400 juta.
" Saya membuat pinjaman pribadi, dan ketika itu habis saya mulai mendapatkan mereka dari konverter tunai, baru sekitar tiga minggu yang lalu saya tahu siapa dia, orang Nigeria berusia 29 tahun," kata Muzic
Denny yang asli dan Muzic akhirnya terhubung lewat aplikasi percakapan Skype atas inisiatif program siaran televisi Four Corners.
" Sejujurnya aku ingin bertemu langsung dan ingin mengatakan bahwa aku menyesal ini terjadi padamu dan kau dimanfaatkan," kata Denny kepada Muzic.
Menanggapi hal itu, Muzic mengaku masih berjuang untuk memahami jika pria yang selama ini dia cintai adalah palsu.
" Aku benar-benar jatuh cinta padanya. Aku benar-benar terpesona. Aku tidak pernah mencintai orang seperti aku mencintainya. Kupikir semua mimpiku menjadi kenyataan," kata Muzic.
Denny sekarang berkomitmen untuk mengekspos identitas para penipu. Sebagai bagian dari grup online Advocate Against Romance Scams, ia telah melobi Facebook bergerak lebih cepat menutup halaman penipu tersebut.
Denny juga mendesak Senat AS untuk memaksa Facebook mengawasi para penipu tersebut. Dia telah melacak keberadaan akun para penipu melalui grup publik di Facebook.
Di grup tersebut, para pelaku saling bertukar keterampilan, identitas palsu, dan bahkan skrip harian untuk menjalankan penipuan mereka. Para penipu juga mengiklankan keterampilan photo-doctoring untuk membuat ID hingga catatan medis.
Dalam kelompok rahasia di layanan pesan instan Facebook, WhatsApp, penipu memperdagangkan rekening bank karena mencuci uang yang dicuri.
Bahkan ketika grup Facebook ditutup para penipu itu membuat yang baru. Dengan cepat mengakumulasi anggota.
" Mereka menawarkan profil Facebook untuk dijual, mereka menawarkan foto-foto prajurit berseragam untuk dijual, mereka menawarkan latar belakang dan jenis bagaimana Anda memulai. Jadi semuanya baik-baik saja di sana. Ini di depan mata, itu tidak disembunyikan," kata Denny.
(Sah, Laporan: Tri Yuniwati Lestari)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya