Sebuah penemuan arkeologis baru-baru ini mengungkapkan keberadaan tugu batu yang berusia 5.500 tahun, yang memiliki kemiripan bentuk dengan alat kelamin pria.
Namun, setelah penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa tugu batu tersebut memiliki fungsi tertentu yang mengejutkan.
Berikut fakta menarik seputar tugu kuno yang berbentuk mirip kelamin pria!
Sebuah menhir yang berusia 5.500 tahun berhasil ditemukan di São Brás de Alportel, Distrik Faro, di wilayah Algarve.
FYI, Menhir adalah monumen batu prasejarah yang berdiri tegak, mirip dengan prasasti. Menhir memiliki fungsi jika digosok bisa menghasilkan bentuk falus.
Selain itu, Menhir sering kali memiliki bentuk mirip alat kelamin pria dan menjadi salah satu monumen batu pertama dalam sejarah manusia serta memiliki fungsi keagamaan. Dalam praktiknya, mereka melambangkan kesuburan, baik hewan, manusia, atau tanah, demikian pula bentuknya.
Arkeolog António Faustino de Carvalho berhasil menemukan menhir di Portugal, lokasi penggaliannya di depan menhir Monte do Trigo. Penggalian ini mencatat sejarah dengan menjadi yang pertama kali dilakukan di kota São Brás de Alportel.
Pada tanggal 14 Agustus 2021, dimulailah penggalian pertama setelah seorang warga lokal menemukan menhir saat sedang mencari fosil trilobita di puncak Monte do Trigo, di wilayah Machados.
Proyek ini merupakan hasil kerjasama antara Direktorat Kebudayaan Regional Algarve, Pemerintah Kota São Brás de Alportel, dan Universitas Algarve.
Setelah profesor dan arkeolog António Faustino Carvalho menemukan objek tersebut dan menyatakan bahwa yakin sebanyak 95 persen telah menemukan suatu menhir.
Penemuan ini menjadi unik karena menandai keberadaan menhir pertama yang terbuat dari batu kapur dikaitkan dengan periode Neolitikum (sekitar 5500 tahun yang lalu, sekitar 3500 SM) di wilayah Sotavento Algarvio.
Menurut Profesor António Faustino Carvalho, di , terdapat menhir seperti Cerro das Pedras yang ditemukan oleh Estácio da Veiga pada abad ke-19, dan di Lavajo, Alcoutim, terdapat menhir menarik.
Meskipun demikian, penemuan ini menjadi satu-satunya contoh struktur serupa di Sotavento, meskipun keduanya tidak identik secara persis.
Profesor António Faustino Carvalho menyatakan bahwa menhir Sotaventine terbuat dari jenis batu dan konfigurasi yang berbeda, serta bentuknya lebih mirip kerucut terpotong atau prisma. Selain itu, morfologinya yang tidak teratur sehingga bentuknya tidak seperti falus.
Terlebih lagi, Menhir ini datang dari periode Prasejarah yang lebih baru, yakni dari periode Khalkolitik atau Zaman Tembaga, sekitar 5000 tahun yang lalu.
Setidaknya lima abad lebih tua daripada menhir Monte do Trigo. Menhir Monte do Trigo dianggap " beruntung" karena sebagian besar tertutup oleh tanah. Ukurannya yang juga besar sehingga menhir tersebut lebih tahan terhadap pengaruh manusia dan efek waktu.
Menhir tersebut kini tidak berdiri tegak lagi, menunjukkan bahwa tidak berada di lokasi asalnya di mana tugu tersebut awalnya dibangun.
Meskipun sekarang berada dalam posisi tergeletak, menhir ini dibangun sebagai penanda wilayah 5500 tahun yang lalu. Tujuannya adalah untuk menunjukkan wilayah yang kemungkinan dihuni oleh masyarakat di lereng dan lembah kaki gunung, terletak di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Machados, di sepanjang jalan EN2.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN