BNPB Ingatkan Jangan Panik Kasus Positif Corona Naik Pekan Depan

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 13 Mei 2020 12:59
BNPB Ingatkan Jangan Panik Kasus Positif Corona Naik Pekan Depan
Kapasitas tes akan dinaikkan, terutama di daerah.

Dream - Pelaksana Tugas Deputi 2 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi meminta masyarakat tidak kaget atau panik jika kasus positif infeksi virus corona naik cukup signifikan pekan depan. Menurut dia, hal ini bisa terjadi disebabkan adaya kenaikan kapasitas pengujian spesimen.

" Sebenarnya memang di daerah ini harapannya hasil positif itu memang kita targetkan untuk naik. Kenapa? Karena memang kemarin itu kita seharusnya kita itu ditargetkan bisa 10 ribu testing per hari oleh Pak Presiden," kata Dody, dikutip dari Liputan6.com.

Dody menjelaskan kenaikan jumlah kasus positif corona dilakukan agar pandemi ini dapat segera terselesaikan. Diaa juga memprediksi akan terjadi kenaikan kasus hingga 40 ribu kasus Covid-19.

" Sehingga nanti mungkin jangan kaget bapak ibu bahwa minggu depan itu akan cenderung banyak naiknya. Secara teknis memang harus begitu, karena supaya kita bisa mempercepat selesainya Covid ini, memang jumlah testing harus kita naikkan," terang Dody.

Dody menambahkan kenaikan kasus tidak akan bedampak langsung pada jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit. Sebab, sejauh ini pasien yang dirawat hanya mereka yang memiliki sakit berat kemudian meninggal dunia.

" Tetapi kalau nanti mereka naik, ini kan memang tidak ada hubungan langsung testing dengan yang di rumah sakit. Yang kita jaga adalah justru yang meninggal, yang meninggal ini memang secara statistik di Indonesia itu memang sampai 6-7 persen itu yang kritis dari semua yang positif," ujar Dody.

 

1 dari 5 halaman

Covid-19 di Jabodetabek Mulai Dapat Dikendalikan

Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta sudah mulai dapat dikendalikan. Ini didasarkan pada hasil pemantauan terhadap 12 rumah sakit di Jakarta yang merawat pasien Covid-19.

" Di Jakarta sendiri, di DKI di Jabodetabek itu 12 prioritas RS itu sekarang memang sudah mulai terkendali, tidak penuh lagi pasien-pasien Covidnya," ucap Dody.

Sementara itu, diprediksikan jumlah kasus positif di daerah bakal mengalami kenaikan. Maka pemerintah daerah perlu memperkuat kapasitas layanan kesehatan seperti ketersediaan rumah sakit untuk merawat pasien.

" Karena di daerah kemampuan testing ini akan ditingkatkan, kecenderungan sekarang nanti harus meningkatkan juga kapasitas RS di daerah. Dan saat ini sedang berlangsung di beberapa daerah, BNPB dengan Kementerian PU meningkatkan fasilitas-fasilitas untuk RS darurat, di mana ada yang kita relokasi baru, ada yang menyiapkan RS-RS darurat dari gedung-gedung ataupun tempat-tempat yang tidak dipakai," tandas Dody.

Sumber: Liputan6.com

2 dari 5 halaman

Kendalikan Wabah Corona, 5 Provinsi Ini Dipantau Ketat Selama 2 Minggu

Dream - Presiden Joko Widodo menyatakan data pasien positif dan meninggal akibat Covid-19 terbesar berada di Pulau Jawa. Melihat fakta ini, Jokowi meminta seluruh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Pulau Jawa bekerja keras mengendalikan kasus Covid-19.

Berdasarkan data Gugus Tugas, 70 persen kasus positif dan 82 persen kematian akibat corona di Indonesia terjadi di Pulau Jawa.

" Untuk itu saya minta kepada tim gugus tugas agar memastikan pengendalian Covid-19 di lima provinsi Pulau Jawa betul-betul dilakukan secara efektif terutama dalam waktu dua minggu (pekan) ke depan ini," kata Jokowi, dikutip dari Merdeka.com.

Jokowi juga meminta Tim Gugus Tugas memanfaatkan waktu dua pekan sebelum lebaran untuk menekan penyebaran virus corona di Pulau Jawa. " Kesempatan kita mungkin sampai lebaran betul-betul kita gunakan," kata dia.

 

3 dari 5 halaman

PSBB Jangan Terjebak Batasan Administrasi

Memanfaatkan waktu dua pekan, Jokowi meminta kepada daerah yang hendak melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak terjebak dengan batasan administrasi saja. Daerah diminta saling koordinasi sehingga manajemen dapat saling terpadu.

Seperti penerapan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, yang sudah mengatur mobilitas sosial di masyarakat demi mencegah persebaran Covid-19.

" Sudah dilakukan Jabodetabek ini saling kait mengait sehingga pengaturan mobilitas sosial dari masyarakat bisa terpadu dan lebih baik," terang Jokowi.

Sebelumnya, jumlah kasus positif corona di Indonesia telah mencapai 14.265 kasus per 11 Mei 2020. Dari jumlah tersebut, terdapat 991 orang meninggal dunia dan 2.881 orang sembuh.

Jumlah terbanyak masih berada di DKI Jakarta dengan 5.276 kasus. Sementara Jawa Timur menempati posisi kedua dengan jumlah 1.536 kasus, Jawa Barat 1.493 kasus, dan Jawa Tengah 980 kasus.

Seiring adanya perkembangan positif kasus penularan corona di Pulau Jawa, pemerintah juga berencana melonggarkan PSBB dengan mengizinkan warga di bawah usia 45 tahun untuk bekerja di kantor dan bepergian keluar daerah jelang lebaran.

Sumber: Merdeka.com

4 dari 5 halaman

Jokowi: Bulan Mei Kurva Kasus Covid-19 Harus Sudah Turun

Dream - Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada seluruh lembaga terkait untuk segera menurunkan kurva kasus Covid-19. Dia meminta kurva harus sudah turun pada Mei 2020 sehingga diharapkan pada Juli sudah masuk fase ringan

" Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai, sesuai dengan target yang kita berikan yaitu kurvanya sudah harus turun dan masuk posisi sedang di Juni, di Juli harus masuk posisi ringan. Dengan cara apapun," kata Jokowi dikutip dari Liputan6.com.

Menurut Jokowi, tugas itu tak bisa hanya dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Untuk itu, Jokowi meminta seluruh elemen mulai dari jajaran pemerintahan, relawan, hingga partai politik ikut membantu agar Juli 2020 tidak ada lagi kasus infeksi virus corona di Indonesia.

" Saya yakin jika kita bersatu, jika kita disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, semua rencana yang sudah kita siapkan yang lalu bisa mengatasi Covid secepat-cepatnya," ujarnya.

 

5 dari 5 halaman

Minta Menteri Kerahkan Tenaga Tangani Covid-19

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan para menterinya fokus kerja saat ini adalah mengendalikan dan menurunkan kasus corona secepat-cepatnya.

Dia meminta jajarannya mengerahkan seluruh tenaga dan energi untuk mengendalikan serta menangani dampak pandemi Covid-19

" Saya melihat negara yang akan menjadi pemenang adalah negara yang berhasil mengatasi Covid-19," ucap Jokowi.

 

Beri Komentar