R, Bocah Korban Kekerasan Teman Ayahnya (Liputan6.com/M Syukur)
Dream - R, 11 tahun, bocah asal Pekanbaru, Riau menjadi korban kekerasan JH yang merupakan teman ayahnya. Bocah ini dihajar hingga menderita luka lebam di sekujur tubuhnya.
Kekerasan yang dialami R tampaknya berlangsung cukup lama. Penderitaan bocah itu semakin berat lantaran pelaku mengurungnya di kandang ayam dan sesekali memberinya makan nasi garam.
R ditemukan warga sekitar dalam kondisi mengenaskan di kandang ayam milik pelaku di Jalan Sawo Mati, Kelurahan Bencah Lesung, Kecamatan Tenayanraya. Begitu ditemukan, R langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polda Riau.
Bocah itu mengalami penggumpalan darah di bagian kepala. Selain itu, sel darah merahnya lemas dan tim medis memvonisnya menderita anemia berat.
Kekerasan yang dialami menimbulkan trauma berat. Bocah itu tidak mau lagi pulang ke rumahnya.
" Enggak mau pulang, takut, enggak mau, nanti dipukul," ujar R dengan suara pelan, dikutip dari Liputan6.com.
R masuk RS Bhayangkara Polda Riau pada Selasa, 5 Maret 2019 dalam kondisi setengah sadar akibat luka-luka yang dideritanya. Dia bahkan tidak sanggup bicara.
Usai menjalani perawatan intensif, korban mulai bisa bicara. R mengaku kerap dipukuli JH.
" Kadang kepala dipukul pakai tangan, kayu, sakit," kata dia.
Kapolsek Tenayanraya, Komisaris Hanafi, mengatakan korban ditemukan dua warga, Joko dan Pardimin. Sebelumnya, dua orang itu mengaku mendengar rintihan bocah dari dalam kandang ayam.
Penasaran dengan suara itu, keduanya membuka pintu kandang ayam tersebut. Joko dan Pardimin terkejut melihat R dalam keadaan meringkuk dengan luka parah.
Menurut Hanafi, korban dengan pelaku tidak memiliki hubungan kekeluargaan. Orangtua korban menitipkan bocah itu kepada JH karena sudah kenal.
" Orangtua korban kerja di Duri, korban dititipkan ke pelaku karena sudah saling kenal," kata dia.
Hanafi menduga kekerasan yang dialami R terjadi sejak Januari lalu. Tetapi, dia tidak mengetahui secara pasti berapa lama korban dikurung dalam kandang ayam.
Dalam pemeriksaan, kata Hanafi, pelaku melakukan kekerasan kepada korban dengan alasan memberi pelajaran. Penyebabnya, R dianggap bandel dan tidak mau menuruti permintaan pelaku.
" Bisa saja itu alasan pelaku, karena informasi yang didapat, korban orangnya penurut," kata dia.
Selanjutnya, JH mengaku memukul R dengan kayu, melukainya dengan sendok panas, menendang, sampai membanting. Akibatnya, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
Lebih lanjut, Hanafi mengatakan pelaku ditangkap di RS Bhayangkara Polda Riau. Saat penangkapan, pelaku rupanya turut mengantarkan korban ke rumah sakit.
Sumber: Liputan6.com/M Syukur
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Prabowo Subianto Resmi Lantik 4 Menteri Baru Kabinet Merah Putih, Ini Daftarnya
Menanti Babak Baru Kabinet: Sinyal Menkopolhukam Dirangkap, Akankah Panggung Politik Berubah?