Arya (Metro.co.uk)
Dream - Sejumlah media asing mengangkat kisah Arya Permana, bocah asal Cipurwasari, Karawang, Jawa Barat. Media-media luar negeri itu menjuluki bocah 10 tahun ini sebagai " anak tergemuk" .
Laman Metro.co.uk misalnya, mereka menulis laporan berjudul " World’s fattest child, 10, put on crash diet to save his life." Dan laman asal Malaysia, Siakap Keli menulis judul " (Video) Budak 'Tergemuk di Dunia' Dipaksa Berdiet Untuk Selamatkan Nyawanya" .
Sementara, The Telegraph, menulis laporan tentang Arya dengan judul " Fears for morbidly obese boy, aged 10" . Selain itu, masih banyak media luar negeri yang memberitakan kisah Arya.
Arya memang memilki badan yang jauh lebih besar dari anak-anak seusianya. Bobotnya saja mencapai 192 kilogram. Ukuran ini merupakan kategori gemuk yang tidak sehat.
Karena berat tubuhnya itu, Arya keluar dari sekolah. " Tak ada penderitaan selain melihat anak Anda menderita. Putra saya tidak bersekolah karena tidak bisa berjalan sendiri dan memerlukan bantuan saya siang dan malam," tutur ibunda Arya, Rokayah Somantri, dikutip Metro.co.uk.
Rokayah berharap melihat sang putra tetap bisa berlajar dan bermain dengan anak-anak lain di lingkungannya. " Dia hanya bisa sedikit berjalan sebelum kehilangan keseimbangan," tambah perempuan berusia 35 tahun ini..
Makan 5 Kali Sehari...
Setidaknya, Arya makan lima kali dalam sehari. Badannya terus membesar. Orangtuanya tak lagi menemukan baju yang pas dengan putranya itu. Sehingga, saban hari Arya hanya mengenakan kain sarung.
Semula, orangtua Arya melihat badan gemuk sebagai pertanda putra mereka sehat. Apalagi, anak pasangan Rokayah dan Ade Somantri ini lahir dengan bobot normal, yaitu sekitar 3 kilogram. Saat berusia 2 tahun, tubuh Arya mulai tidak normal. Namun masih dianggap sehat.
" Kami gembira melihatnya gemuk dan mengira dia anak yang bahagia dan sehat," ujar Rokaya.
Tapi, beberapa tahun kemudian Rokayah dan suaminya melihat ada yang aneh dengan pertumbuhan badan sang putra yang mulai tidak terkontrol. " Kami sadar dia menderita kelainan dan memerlukan pengobatan," kata Rokaya.
Rokaya dan Ade membawa Arya ke beberapa dokter di kampungnya. Namun hasilnya sangat mengejutkan, dokter bilang anak mereka tak mengidap kelainan apapun.
" Saya tak punya cukup uang untuk membeli makanan untuk memenuhi selera makan yang besar itu. Saya meminjam uang sehingga ia bisa makan. Tentu saja, saya tidak bisa membiarkan dia kelaparan," tutur Ade.
" Saya lelah sekarang dan saya tidak mampu membayar biaya rumah sakit yang mahal. Tapi saya berharap melihat anak saya normal satu hari nanti," tambah Ade.
Advertisement
7 Akibat Kebiasaan Telat Makan, Jangan Sampai Berujung Fatal
Mewah dan Hebohnya Pesta Khitan Anak Lurah Cimanggis Banjir Komentar Pedas Netizen
Rahasia di Balik Kulit Wajah Sehat dan Glowing ala Nikita Willy
Cara Menurunkan Kolesterol Tanpa Obat, Ini Langkah Alami yang Efektif
5 Cara Kreatif Agar Anak Tak Melulu Nempel Gadget
Kepsek SD Negeri Ini Absen 4 Bulan Tapi Tetap Digaji, Auto Kena Semprot Wakil Bupati
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Pemilik Kulit Kering Wajib Tahu, Ini Kandungan Makeup yang Harus Dihindari
Anak SMA Jual Kopi ala Racikan Barista di Kelas, Laris Manis
7 Akibat Kebiasaan Telat Makan, Jangan Sampai Berujung Fatal
Mewah dan Hebohnya Pesta Khitan Anak Lurah Cimanggis Banjir Komentar Pedas Netizen
VinFast Rilis Harga Langganan Baterai untuk Mobil Listrik, Ini Daftarnya