Bocoran Menteri Jokowi-Ma'ruf Amin Jelang Pengumuman Pagi Ini

Reporter : Sandy Mahaputra
Senin, 21 Oktober 2019 09:37
Bocoran Menteri Jokowi-Ma'ruf Amin Jelang Pengumuman Pagi Ini
Ada nama-nama mengejutkan yang bakal masuk ke dalam jajaran kabinet Indonesia Kerja jilid II.

Dream - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana memperkenalkan komposisi kabinet kerja jilid II periode 2019-2024 pagi ini, Senin 21 Oktober 2019.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi beberapa jam sebelum pelantikan di gedung MPR, Jakarta, Minggu 20 Oktober 2019 kemarin.

Jokowi menegaskan, komposisi kabinet sudah rampung. Hanya tinggal diperkenalkan ke publik hari ini. Untuk jadwal pelantikan, Jokowi belum bisa memastikan.

" Sudah rampung," kata Jokowi kemarin.

Sementara bocoran yang diperoleh Merdeka.com jelang perkenalan nanti, sejumlah nama baru dan lama masih menghiasi kabinet nantinya. Nama paling mentereng yakni Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir.

" Erick jadi Meneg BUMN," kata sumber internal Istana.

Erick sempat menolak ketika hendak digadang jadi Menteri usai Jokowi-Ma’ruf menang Pilpres 2019. Namun entah apa yang jadi alasan Erick akhirnya dikabarkan menerima pinangan Jokowi.

Sementara beberapa pos yang diganti atau digeser yakni, Mendikbud Muhadjir Effendy tak lagi jabat menteri. Begitu juga Susi Pudjiastuti, tak lagi jabat Menteri Kelautan dan Perikanan, karena disebut kerap membuat kebijakan yang kontroversi.

" Susi ditolak partai-partai, tapi Pak Jokowi suka, kemungkinan digeser. Kita lihat nanti," tambahnya.

Nama Jaksa Agung rupanya tak bergeser. Masih diisi oleh kader NasDem M Prasetyo. Setidaknya, kata sumber, ini untuk sementara waktu.

“ Menko Polhukam nanti Moeldoko,” jelas sumber ini.

Untuk jabatan Mensos yang sempat diperebutkan Demokrat dan Golkar. Ada dua nama kandidat di tahap akhir. Tinggal Jokowi yang tentukan.

“ Ari Batubara atau Agus Guniwang,” katanya.

 

 

1 dari 4 halaman

Kursi PPP dan Nasdem

Sementara untuk porsi partai politik, Golkar tak bergeser dan disebut ditambah satu kursi. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Agus gumiwang Kartasasmita, Satya Yudha serta Zainudin Amali.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartartom di pabrik Wuling.

Untuk PPP, disebut mendapatkan dua jatah pos menteri. Nama yang disodorkan yakni Plt Ketum Suharso Monoarfa dan Zainut Tauhid.

NasDem juga belakangan muncul nama kadernya Viktor Laiskodat. Gubernur NTT itu dikabarkan akan menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

 

2 dari 4 halaman

Jatah NU dan Muhammadiyah

Lalu bagaimana dengan Ormas? Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah telah diminta setor nama oleh Jokowi beberapa waktu lalu. NU memiliki 15 kandidat sementara Muhammadiyah 5.

KH Said Aqil Siradj

Muhammadiyah masih menjagokan nama Muhadjir Effendy dan Sekum Abdul Mu’ti. Sementara NU, nama Abdul Ghoffar Yozin disebut akan isi Menteri Agama.

 

3 dari 4 halaman

Nasib Basuki dan Retno Marsudi?

Untuk nama Basuki Hadimuljono dan Retno LP Marsudi akan tetap menjabat Menteri PU PR dan Menteri Luar negeri.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi

Bagaimana dengan nama Sri Mulyani? Sri disebut kansnya masih 50:50. Bisa masuk menjadi Menko Perekonomian atau tetap di Menteri Keuangan.

“ Kita tunggu pengumuman presiden,” tambah sumber ini lagi.

Sementara di kubu oposisi, Partai Gerindra dalam posisi menunggu panggilan Jokowi untuk mengisi jabatan Menteri Pertahanan dan Menteri Pertanian. Dua nama yang akan isi pos tersebut adalah Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo.

Menarik dinanti kejutan kabinet kerja jilid II yang bakal diperkenalkan Jokowi-Ma’ruf hari ini.

4 dari 4 halaman

Edhy Prabowo Siap Jika Ditunjuk Jadi Anak Buah Jokowi

Wacana Partai Gerindra dan Demokrat mendapatkan jatah menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin semakin santer terdengar. Salah satu nama yang disebut bakal dijagokan menjadi menteri adalah Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo.

Politisi Gerindra Edhy Prabowo (kiri)

Edhy mengaku siap jika nanti dirinya diminta menjadi anak buah Jokowi. Setiap kader partai besutan Prabowo Subianto ini dididik untuk siap menghadapi kondisi apapun. Termasuk berada di luar pemerintahan. Seperti yang dilakukan Gerindra lima tahun terakhir.

" Saya dilatih, diajarkan, Pak Prabowo dalam kondisi apapun harus selalu siap. Tanggung jawab apapun," ungkap Edhy di gedung DPR, Jakarta, Minggu (20/10), seperti dilansir merdeka.com.

Edhy membanggakan dirinya mampu menjalani segala tugas yang diberikan. Termasuk saat ditugaskan menjadi ketua Komisi IV DPR RI.

" Alhamdulillah sudah 2 perisode kami sudah lewati. Ini menuju periode ketiga di DPR RI. Alhamdullilah kemarin 5 tahun jadi Ketua Komisi 4 dengan kekurangan tentunya ada beberapa yang kita hasilkan. Alhamdullilah kita lulus tanpa ada gangguan. Termasuk gangguan dari pelanggaran-pelanggaran, kita terus fokus ke depan," kata

Meski demikian, dia enggan berkomentar soal kepastiannya menjadi menteri. Semua keputusan merupakan hak prerogatif Presiden yang harus dihormati.

" Kita juga tahu, kita adalah partai pendukung yang bukan mendukung beliau pada saat Pilpres. Jadi kita juga tahu diri," ungkap Edhy.

Dia menuturkan, keputusan apapun, semuanya dipercayakan kepada Presiden Jokowi. Menurutnya, Prabowo sudah berkali-kali menyampaikan kepada kader mengenai sikap politik Gerindra.

" Di dalam atau di luar sikapnya akan tetap sama, kritis membangun, menjaga keutuhan bangsa, persatuan kesatuan bangsa," ucapnya.

Beri Komentar