Kuasa Hukum Sebut Otak Brigadir J Pindah ke Perut, Ini Bocoran Hasil Autopsinya

Reporter : Nabila Hanum
Senin, 1 Agustus 2022 10:45
Kuasa Hukum Sebut Otak Brigadir J Pindah ke Perut, Ini Bocoran Hasil Autopsinya
"Pertama tidak ditemukan otaknya. Yang ditemukan adalah ada semacam retak enam di dalam kepala itu," kata Kamaruddin.

Dream - Kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J masih diselimuti misteri. Tak hanya keluarga, masyarakat pun ingin mengetahui hasil autopsi Brigadir J.

Ketua Tim Dokter Forensik Autopsi Ulang Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto, menyampaikan hasil ekshumasi almarhum bisa memakan waktu hingga delapan minggu lamanya. Hal itu merujuk pada sejumlah tahapan yang ada.

" Lama pemeriksaan tentunya antara dua hingga empat minggu untuk memproses sampel jaringan itu hingga menjadi di slide, dan untuk kita bisa interpretasikan. Jadi dua hingga empat minggu itu proses sampel jaringannya, setelah itu tentunya kami akan periksa lagi dan kami interpretasikan," tutur Ade, dikutip dari Liputan6.com, Senin 1 Agustus 2022.

Namun, pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dalam tayangan YouTube Refly Harun membeberkan luka-luka diyakini dialami oleh almarhum kliennya.

1 dari 6 halaman

Menurutnya, terdapat retakan di bagian tengkorak. Retakan tersebut diduga karena tembakan. Selain itu, otak brigadir J dipindah ke bagian dada dekat perut.

" Jadi apa yang mereka catat itu sudah hasil kerja sama dengan dokter-dokter forensik, misalnya dibuka kepala gitu ya, pertama tidak ditemukan otaknya. Yang ditemukan adalah ada semacam retak enam di dalam kepala itu. Terdapat plastik ketika diangkat ada jaringan otak. Jadi otak ada di dada. Apakah ini standarnya forensik, saya enggak paham," kata Kamaruddin.

Berikutnya tim dokter keluarga bersama para dokter forensik memeriksa bagian belakang kepala Brigadir J. Ternyata ditemukan bekas luka yang dilem, saat lem itu dibuka terdapat lubang disondek (ditusuk).

2 dari 6 halaman

Lubang itu tembus ke mata dan hidung. Diduga kena tembakan dari belakang sampai menembus ke bagian hidung.

" Dibuka kepala, yang pertama tidak ditemukan otaknya, yang ditemukan adalah semacam retak enam, kemudian diraba ternyata di bagian belakang ada benjolan bekas lem. Lem dibuka ada lubang, disonde ke arah hidung ada jahitan bekas lubang peluru yang ditembak dari belakang kepala tembus ke hidung," ungkapnya.

Berdasarkan temuan tersebut, Kamaruddin menilai pernyataan kepolisian soal peristiwa tembak-menembak yang menewaskan Brigadir J terbantahkan. Sebab bila keduanya tembak-menembak, tentu saling berhadapan dan tidak mungkin ditemukan luka di bagian belakang kepala.

3 dari 6 halaman

" Inilah salah satu bukti yang membantah penjelasan Karopenmas Polri bahwa (tewasnya Brigadir J) akibat tembak-menembak dari atas ke bawah. Kalau tembak-menembak itu kan saling berhadapan. Jadi artinya tembakan itu tegak lurus dari belakang ke hidung. Makanya waktu itu hidungnya ada jahitan," tuturnya.

Kamaruddin memastikan apa yang menjadi temuan dari hasil autopsi ulang itu telah dicatat dalam bentuk akta notaris untuk mengamankan kebenaran fakta.

" Ini dokter yang menyatakan. Jadi dokter forensik bersama-sama dengan dokter yang mewakili kita, ya. Jadi mereka menceritakan ini ditembak dari belakang," katanya.

4 dari 6 halaman

Tahu Akan Dibunuh, Brigadir J Minta Kekasihnya Cari Pria Lain

Dream - Pengacara keluarga Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkapkan percakapan terakhir almarhum dengan sang kekasih melalui panggilan video.

Kamaruddin membeberkan cerita itu melalui akun Facebook miliknya. Pada unggahan tersebut, Kamaruddin mengunggah foto tangkapan layar panggilan video diduga Brigadir J dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak.

Dalam tangkapan layar panggilan video itu, wajah Brigadir J tampak ketakutan, bahkan menangis. Menurut Kamaruddin, Brigadir J sempat berpesan pada kekasihnya untuk mencari pria lain.

 

 

5 dari 6 halaman

Panggilan video terakhir Brigadir J dengan kekasih© Dream

" Keterangan foto Almarhum. Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat, Ketika Almarhum pamitan dan memohon maaf serta meminta mencari pria lain sebagai pengganti dirinya," tulis Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, Brigadir saat itu sudah tahu akan dibunuh para " squad lama" yang kurang ajar. Namun, tidak disebutkan lebih jelas siapa orang yang dimaksud.

" Sekaligus menjelaskan bahwa dia akan pergi untuk selamanya karena 'akan dibunuh oleh para squad lama yang pada kurang ajar'," tulisnya.

Selain itu, Kamruddin menjelaskan bahwa hasil autopsi dan visum et repertum Brigadir J segera diumumkan secara terbuka dan transparan.

6 dari 6 halaman

Beri Komentar