© MEN
Dream - Kasus pengusiran ibu Wati yang menuding tetangganya sebagai babi ngepet di Depok, Jawa Barat, jadi sorotan warganet. Berita itu sampai ke telinga anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Ini bermula ketika akun @diskonsolo mengunggah foto tangkapan layar berita Bu Wati diusir dari tempat tinggalnya yang kemudian diunggah ulang oleh akun Twitter @txtdarigaejlas.
Akun tersebut juga menyelipkan keterangan menarik. " Lucunya netijen +62. Yen misale bu Wati pindah Solo entuk pora lur? Alasane apa?," tulis akun tersebut.
Terpantau salah seorang warganet mengawali dengan bertanya apakah warga Bekasi hendak menerima Ibu Wati yang ditolak masyarakat kampungnya.
Cuitan tersebut langsung direspons puluhan warganet. Bahkan, setelahnya muncul balasan sampai panjang dari warganet yang saling melempar Ibu Wati dari satu daerah ke daerah lain, seperti Surabaya, Yogyakarta, Solo, Magelang, Bali, dan Madura.
Ramainya perdebatan itu, Kaesang tertarik memboyong ibu Wati ke Solo. Hal tersebut diungkapknya melalui Twitter pribadi @kaesangp.
Respons itu berawal dari warganet yang bertanya apakah ibu Wati diperbolehkan pindah ke Solo atau tidak. Adik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka langsung memberikan jawaban.
" Kayaknya kita butuh di @persisofficial. Kita butuh orang yang bisa ngejulidin (psywar) tim lain," cuit Kaesang, sang pemilik saham terbesar Persis Solo.
Kayaknya kita butuh di @persisofficial. Kita butuh orang yang bisa ngejulidin (psywar) tim lain. https://t.co/G4Yoze3hEA
— Brader Kaesang (@kaesangp)May 1, 2021
Sontak saja, cuitan itu langsung mendapat tanggapan dari warganet. Bahkan salah satu pemilik saham Persis, Kevin Nugroho memberikan balasan kocak.
" Jangan, nanti di kira kita di tuding juga. Belom ada sponsor aja udh jor-joran," balas @knugroho33.
Jangan, nanti di kira kita di tuding juga. Belom ada sponsor aja udh jor-joran ????
— Kevin Nugroho (@knugroho33)May 1, 2021
Dream - Nama ibu Wati viral di media sosial setelah video dirinya mencurigai seorang tetangga sebagai babi ngepet. Kini, dirinya terancam diusir puluhan warga dari tempat tinggalnya.
Syarif Nurzaman, Ketua RW 10, Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, menceritakan kronologi pengusiran Ibu Wati. Mulanya para warga berbondong-bondong datang pukul 14.00 WIB tadi.
“ Menemui saya minta solusi bagaimana karena meskipun sudah ada klarifikasi dari Ibu Wati ini, banyak warga dari Kampung Baru yang belum nerima. Karena kesannya, permintaan maafnya kayak orang nggak berdosa. Kata orang ada yang seperti itu,” ujar Nurzaman, dikutip pojoksatu.id, Jumat 30 April 2021.
Nurzman menyebut sejumlah warga menyarankan agar Ibu Wati dilaporkan ke polisi. Namun dia menganggap Ibu Wati tidak pernah menyebut warga Kampung Baru sebagai sosok ‘babi ngepet’ yang belakangan diketahui hanya seekor babi biasa.
“ Akhirnya warga mohon kalau Ibu Wati itu jangan tinggal di sini lagi. Ya kalau untuk itu saya nggak bisa mencegah, juga saya nggak bisa melindungi Ibu Wati. Tapi saya mohon Bapak-bapak yang ada di sini jangan melakukan tindakan-tindakan yang anarkis. Apalagi dengan kekerasan yang bisa membahayakan Ibu Wati,” ucap Nurzaman.
Nurzaman lantas memediasi puluhan warga tersebut dengan Ibu Wati. Saat itu Ibu Wati tak terima diusir.
“ Ya akhirnya Ibu Wati meradang, mencak-mencak, segala mau bunuh diri tadi. Akhirnya begitu warga sudah bisa dilerai, saya bubarkan. Ya saya tenangkan Ibu Wati, ya sudah mungkin jalan yang terbaik harus seperti ini,” kata dia.
Menurut Nurzaman, Ibu Wati juga sempat menantang agar dilaporkan ke polisi. Bahkan Ibu Wati juga sempat mengambil pisau dapur dan mengancam bunuh diri.
“ Pisau, pisau dapur. Akhirnya dipegang sama saudaranya, ya saya bilang, ‘istigfar, katanya paranormal, kok imannya selemah ini, timbang didatengin orang suruh pindah mau bunuh diri’. Saya bilang gitu,” tutur Nurzaman.
Dia menjelaskan saat ini situasi di lingkungannya sudah kondusif. Ibu Wati pun tengah berkemas untuk pindah. Nurzaman tak tahu ke mana Ibu Wati akan pergi. Dia juga menegaskan tak ada satu pun warganya yang berlaku kasar terhadap Ibu Wati saat kejadian pengusiran itu berlangsung.
“ Ibu Wati sama saudaranya lagi pada kumpul. Lagi beres-beres dia. Nggak ada sama sekali (yang anarkis) ya alhamdulillah bisa kita dikendalikanlah,” pungkas Nurzaman.
Sebelumnya, Wati mengklarifikasi soal kedatangannya di lokasi tertangkapnya ‘babi ngepet’ di Bedahan, Sawangan, Depok. Dia mengaku temannya meminta dirinya memastikan apakah babi yang ditangkap itu adalah babi ngepet atau bukan.
“ Sahabat saya minta tolong sama saya minta diterawangin, karena dia tahu saya ini paranormal sehari-harinya. Saya buka usaha tradisional alternatif. Jadi sahabat saya, Epoy namanya, minta tolong sama saya, tolong diterawang, gimana ini benar atau tidak,” ujar Wati di kediamannya di kawasan Bojonggede, Bogor, Kamis 29 April 2021.
Wati mengatakan kedatangannya ke lokasi penangkapan babi tersebut lantaran permintaan temannya. Namun, kata Wati, dia justru dituduh warga yang berada di sana sebagai bagian dari pihak babi ngepet.
“ Akhirnya saya lalu dikerubungin orang banyak, saya dibilang justru sayalah orangnya. Jadi saya ke sana niatnya karena ada orang yang minta tolong diterawangin. Jadi bukan saya untuk menuduh atau siapa itu yang jadi bagongnya atau siapanya,” ucap dia.
Sumber: pojoksatu.id
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR