Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan karena Pawang, Menurut BMKG Inilah Penyebab Berhentinya Hujan di Mandalika Saat MotoGP

Bukan karena Pawang, Menurut BMKG Inilah Penyebab Berhentinya Hujan di Mandalika Saat MotoGP Pawang Hujan Di Sirkuit Mandalika (Instagram @motogp)

Dream - Aksi pawang hujan di sirkuit Pertamina Mandalika saat gelaran MotoGP, Minggu 20 Maret 2021, menjadi sorotan dunia. Akun twitter resmi MotoGP bahkan menulis kinerja pawang hujan wanita tersebut berhasil.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) punya analisa sendiri soal redanya hujan pada hari balapan itu. BMKG memastikan hujan reda bukan karena aksi pawang hujan yang menjadi perbincangan tersebut.

"Jadi sebenarnya, kemarin waktu berhentinya (hujan) itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai," kata Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dikutip dari merdeka.com, Senin 21 Maret 2022.

BMKG telah memperkirakan cuaca di Mandalika tiga hari sebelum hari balapan. BMKG telah memperkirakan bakal terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di sekitar Mandalika pada tanggal 17 hingga 19 Maret 2022.

Sementara, pada 20 Maret 2022, bertepatan dengan puncak balapan MotoGP, telah diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai petir.

"Tanggal 20 diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir. Kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit siklon tropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan hujan di Mandalika," jelas Guswanto.

Karena itulah, menurut BMKG, redanya hujan saat MotoGP Mandalika bukan karena pawang hujan. Melainkan durasi hujan sudah selesai ketika pawang hujan itu melakukan aksinya. Puncak hujan itu berakhir pada sekitar 16:15 WITA.

"Buktinya kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan enggak berhenti juga," kata Guswanto.

"Bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai, kalau dilihat perkiraan lenngkap, di tanggal itu memang (hujan) selesai di jam itu, kira-kira jam 16:15 WITA, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan," tambah dia.

Pemerintah juga telah mengerahkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk antisipasi hujan lebat dalam durasi yang berpotensi menghentikan balap MotoGP.

TMC ini digunakan untuk mempercepat turunnya hujan dengan cara menaburi garam di awan konfektif yang mengandung uap air hingga membentuk awan hujan.

"Jadi teknologi yang dimaksud adalah teknologi mempercepat terjadinya hujan. Karena diberi inti kondensasi yang berupa NaCl atau garam," kata Guswanto.

"Bukan untuk menahan (hujan), bukan. Jadi mempercepat biasanya," imbuhnya.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Moto GP Mandalika 2023 Sukses, Jadi Awal Langkah Kemenpora dan SAG Racing Team Lahirkan Pembalap Indonesia Kelas Dunia

Moto GP Mandalika 2023 Sukses, Jadi Awal Langkah Kemenpora dan SAG Racing Team Lahirkan Pembalap Indonesia Kelas Dunia

Moto GP Mandalika 2023 Sukses, Kemenpora dan LPDUK Siap Kolaborasi dengan SAG Racing Team Lahirkan Pembalap Indonesia Kelas Dunia.

Baca Selengkapnya
Menpora Sambut Baik Rencana Mandalika Racing Academy, Upaya Lahirkan Pembalap Muda Indonesia

Menpora Sambut Baik Rencana Mandalika Racing Academy, Upaya Lahirkan Pembalap Muda Indonesia

gelaran Indonesian GP atau yang juga dikenal MotoGP Mandalika 2023 akan menjadi seri ke-15 MotoGP 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BUNGKUS! THIS OR THAT

BUNGKUS! THIS OR THAT

Kalau Sahabat Dream berada di antara dua pilihan ini, kalian akan pilih tim yang mana?

Baca Selengkapnya