Ilustrasi Sholat Ghaib. (Foto: Shutterstock.com)
Dream – Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat ghaib apabila ada saudara seiman yang meninggal dunia tapi berada di tempat yang tak terjangkau. Sholat ghaib dilakukan untuk jenazah yang meninggal akibat bencana alam, kecelakaan, atau penyakit menular yang menimbulkan banyak korban.
Ketika terjadi sebuah kecelakaan atau bencana sementara keberadaan korban tidak diketahui atau belum ditemukan, maka anggota keluarga boleh melakukan sholat ghaib untuk mendoakannya.
Maka dari itu mengetahui serangkaian cara sholat ghaib sangat perlu bagi umat muslim, mulai dari lafal niat, rukun shalat, hingga bacaannya.
Berikut cara sholat ghaib lengkap dengan bacaan beserta artinya.
Berbeda dari sholat sunah pada umunya, cara sholat ghaib dilakukan tanpa ruku’, i’tidal, sujud dan gerakan sholat pada umumnya.
Sebelum melakukan cara sholat ghaib, kamu perlu mengetahui bacaan niatnya. Mengingat niat adalah rukun di dalam setiap sholat.
Dalam serangkaian cara sholat ghaib, terdapat dua niat yang harus diketahui saat hendak melaksanakan sholat ghaib, yaitu niat ketika jenazah itu diketahui identitasnya dan yang kedua adalah bacaan niat untuk jenazah yang tak diketahui identitasnya.
Sebagai Imam:
Usholli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbirotin fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.
Artinya: " Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala."
Sebagai Makmum:
Usholli alal mayyiti (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbirotin fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.
Artinya: " Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala.”
Sebagai Imam:
Usholli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbirotin fardhol kifaayati imaaman lillahi ta'ala.
Artinya: “ Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi imam karena Allah ta'ala.”
Sebagai Makmum:
Usholli alal mayyitati (sebutkan nama jenazah) alghooibi arba'a takbirotin fardhol kifaayati ma'muuman lillahi ta'ala.
Artinya: " Saya niat sholat gaib atas mayit (nama jenazah) dengan empat kali takbir menjadi makmum karena Allah ta'ala."
Sebagai Imam:
Usholli ala man shola alaihi arba'a takbirotin fardhol kifayati imaaman lillahi ta'ala.
Artinya:
" Saya niat sholat gaib sebagai imam atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah ta'ala."
Sebagai Makmum:
Usholli ala man shola alaihi arba'a takbirotin fardhol kifayati ma'muuman lillahi ta'ala.
Artinya:
" Saya niat sholat gaib sebagai makmum atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah ta'ala."
Rukun sholat ghaib sama dengan sholat jenazah. Sebenarnya yang membedakan di antara keduanya hanyalah soal ada dan tidak ada jenazah di hadapannya. Rukun merupakan hal pokok yang diketahui sebelum menjalankan serangkaian cara sholat ghaib. Berikut tujuh rukun sholat Ghaib yang harus dilakukan:
Setelah mengetahui bacaan niat dan rukunnya, sudah saatnya kamu mengetahui bagimana cara sholat ghaib. Cara sholat ghaib dilaksanakan dalam 1 rakaat dengan 4 takbir tanpa gerakan rukuk dan sujud, sama dengan pelaksanaan sholat jenazah. Masing-masing takbir terdapat bacaan tersendiri yang perlu dilafalkan.
Agar lebih jelasnya sebaiknya kamu simak urutan cara sholat ghaib berikut ini:
Pada takbir pertama membaca surat Al Fatihah, berikut bacaannya:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ
Artinya:
“ Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”
Membaca sholawat atas nabi pada takbir kedua, “ Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad”.
Akan tetapi yang paling sempurna adalah dengan membaca sholawat Ibrahimiyah yang biasa dibaca saat tasyahud akhir dalam sholat. Berikut bacaannya:
Allahumma sholli 'alaa muhammad wa 'alaa aali muhammad kamaa shollaita 'alaa ibroohim wa 'alaa aali ibroohimm innaka hamiidum majiid. Alloohumma baarik 'alaa muhammad wa'alaa aali muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohim wa 'alaa aali ibroohimm fil ‘alamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya:
“ Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia.”
Membaca doa untuk orang yang meninggal yaitu:
" Allahummagfir lahu warhamhu wa’fu ‘anhu wa’afihi wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bi ma‘in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathaya kama yunaqqast tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi waqihi fitnatal qabri wa ‘adzibin nar."
Artinya:
" Ya Allah, ampunilah dia (mayat) berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka."
Disunahkan membaca doa sebelum salam pada takbir keempat. Berikut doanya:
Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu.
Artinya:
" Ya Allah, jangan menghalangi kami untuk tidak memperoleh pahalanya dan jangan sesatkan kami sepeninggalnya, ampunilah kami dan ampunilah dia" .