Cegah MERS, Penumpang Etihad Airways di Filipina Dites Darah

Reporter : Ismoko Widjaya
Jumat, 9 Mei 2014 09:41
Cegah MERS, Penumpang Etihad Airways di Filipina Dites Darah
Penyakit yang berasal dari virus kelelawar dan unta ini sudah keluar Jazirah Arab. Sejumlah negara di benua lain pun mulai bersiaga.

Dream - Cepatnya penyebaran kasus pernafasan akut Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV) membuat khawatir sejumlah pemimpin negara. Penyakit yang berasal dari virus kelelawar dan unta ini sudah keluar Jazirah Arab. Sejumlah negara di benua lain pun mulai bersiaga.

Filipina merupakan salah satu negara yang mulai waspada. Kementerian Kesehatan Filipina baru saja memutuskan pemeriksaan kesehatan terhadap semua penumpang Etihad Airways dari Uni Emirat Arab yang mendarat di Manila pada 15 April 2014. Semua penumpang harus diambil darah dan diperiksakan ke rumah sakit.

Pejabat Kementerian Kesehatan Filipina, Herminio Coloma Jr menerima arahan dari Presiden Aquino untuk memastikan kondisi semua penumpang yang mendarat pad ahari ini. Seperti dilansir Phillipinestar, langkah ini diperlukan untuk memastikan virus MERS tidak memasuki negara tersebut.

" Sebagai bagian dari upaya pencegahan, kami harus melakukan usaha preventif yang sederhana seperti pemeriksaan hidung dan tenggorokan gratis yang diperuntukkan bagi semua penumpang Etihad Airways nomor penerbangan EY 0424," tambah pria yang menjabat Presidential Communications Operations Office ini.

Dengan begitu, kata dia, pemerintah Filipina merasa lebih mudah mendeteksi dan memastikan apakah mereka terinfeksi atau memerlukan perawatan lebih lanjut. Kementerian Kesehatan Filipina mencatat ada 415 penumpang yang mendarat saat itu. Seorang penumpang diketahui positif MERS. Namun saat dites ulang untuk kedua kalinya ternyata hasilnya negatif. Saat ini penumpang itu tengah dalam tahap observasi oleh tim medis.

Saat ini baru 119 penumpang yang diperiksa. Sebanyak 73 penumpang telah diuji langsung, 40 diantaranya terbukti negatif sedangkan yang lainnya masih dalam proses pengujian lebih lanjut. Proses pengujian memerlukan waktu sekitar 9 hnigga 10 hari. Sehingga untuk hasil pengujian terhadap seluruh penumpang masih memerlukan waktu lebih lama. Sisa penumpang lainnya diharuskan untuk menyerahkan hasil pengujian laboratorium kepada pihak Kepolisian Nasional Filipina (PNP) untuk diselidiki.

pemerintah juga menyerukan kepada pekerja Filipina di Timur Tengah untuk memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. Terutama bagi mereka yang mengalami gejala yang mirip dengan indikasi flu.

Sekretaris Kementerian Kesehatan, Enrique Ona menegaskan semua orang yang berpergian ke Timur Tengah dianggap beresiko. Mengingat, masa inkubasi virus mencapai 14 hari. Meski begitu hingga kini belum ada larangan bepergian dan mengirimkan tenga kerja ke negara-negara di Timur Tengah. (Ervina Anggraini)

Beri Komentar