Cek Fakta: Cara Cek Ponsel Disadap Dari Nomor *#21# (Shutterstock)
Dream - Salah satu akun Facebook memposting sebuah informasi untuk berhati-hati terhadap penyadapan nomor ponsel.
Dalam postingan tesebut memaparkan cara-cara untuk mengecek apakah ponsel tersebut disadap atau tidak dengan cara mengetik #21#.
Apabila mucul kata " DITERUSKAN" , maka dapat dipastikan nomor tersebut telah disadap. Berikut narasi soal cara mengetahui penyadapan di ponsel pribadi:
" *CEK PENYADAPAN HP Anda*
_Kepada rekan-rekan untuk berhati-hati dari kemungkinan penyadapan nomor HP kita._
Anda bisa melakukan pengecekan sekarang juga di hp anda sendiri dengan mengetik :
_*#21#_
*Lalu tekan/sentuh tombol Call*
Maka akan ada respon dengan memunculkan tampilan :
_Voice : Tidak diteruskan_
_Data : Tidak diteruskan_
_Faks : Tidak diteruskan_
_SMS : Tidak diteruskan_
_Paket : Tidak diteruskan_
_PAD : Tidak diteruskan_
_Sinkron : Tidak diteruskan_
_Tidak Singkron : Tidak diteruskan_
Apabila ada salah satu yg *DITERUSKAN*, maka bisa dipastikan *Nomor anda telah disadap!!!*
_*Unt mematikan smua penyadapan tekan ##002# yess*_
*Semoga Bermanfaat...*"
Lalu, apakah benar jika kita mengetik *#21# bisa mengetahui apakah ada penyadapan di ponsel pribadi?
Dikutip dari cek fakta liputan6.com, Pakar Keamanan dan Kriptografi, Pratama Persadha mengatakan bahwa klaim ini merupakan hoaks template. Bahkan, sudah tersebar sebelum zamannya smartphone.
" Ini memang konten hoaks yang sudah lama beredar, bahkan sejak sebelum era smartphone, sudah ada. Nomor *#21# hanyalah variasi tombol untuk melakukan call forwarding atau pengalihan panggilan sebuah fitur dari operator seluler, bukan mengecek ponsel kita disadap atau tidak," kata Pratama.
" Jadi fitur ini dibuat untuk berjaga-jaga seumpama ponsel kita di wilayah yang sulit sinyal. Nanti akan diarahkan ke nomor ponsel tertentu dengan diawali kode tadi," imbuhnya.
Cara ini, kata Pratama, bisa dipakai oleh semua operator. Call forwarding ini sebenarnya digunakan apabila telepon milik kita akan disambungkan ke saluran lain, seperti PSTN, mailbox, dan lain-lain.
" Itu kode standar dari semua operator. Sama seperti kita tekan *#06# dari semua ponsel untuk mengecek nomor IMEI," ujarnya.
Menurutnya, untuk melakukan pengecekan pada smartphone yang disadap atau tidak ada beberapa cara.
Hal yang paling mudah adalah cek secara berkala apakah pulsa dan data ponsel berkurang drastis padahal tidak melakukan panggilan maupun konsumsi data berlebihan.
" Ini karena penyadapan dengan malware berarti ada data yang dikonsumsi karena ada kegiatan pengiriman data oleh malware. Akhirnya karena konsumsi data tinggi, baterai menjadi boros dan lebih cepat panas dibanding biasanya," ujarnya.
Lalu, cara mengecek lainnya secara berkala lakukan panggilan ke nomor sendiri. " Ini mengecek apakah ada yang menduplikasi nomor kita. Bila SIM kita diduplikasi bisa jadi SIM di ponsel kita telah mati dan tidak bisa dihubungi," ujar Pratama.
" Selain itu kadang saat melakukan pengecekan secara random ada orang lain yang mengangkat telepon, ini artinya ada penyadapan," imbuhnya.
Dalam beberapa kasus, kata Pratama, penyadapan atau intersepsi menjadikan panggilan lewat jaringan biasa menjadi lebih berisik suaranya.
Namun bila panggilan dilakukan lewat data dan dienkripsi, penyadap seharusnya tidak bisa mendengarkan percakapan.
" Prinsipnya hati-hati dalam berinternet dan jangan buka sembarangan situs atau URL. Ini akan meningkatkan resiko ponsel kita disusupi malware dan kita menjadi korban pencurian dan penyadapan data," ujarnya.
Klaim ketik nomor *#21#" bisa mengetahui penyadapan di ponsel pribadi adalah hoaks. Nomor itu merupakan call forwarding ini sebenarnya digunakan apabila telepon milik kita akan disambungkan ke saluran lain PSTN, mailbox, dan lain-lain.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan