Cek Fakta: Pemakaian Perhiasan Emas pada Bayi Berbahaya karena Partikel Emas Dapat Menembus Kulit

Reporter : Nabila Hanum
Senin, 13 Maret 2023 13:47
Cek Fakta: Pemakaian Perhiasan Emas pada Bayi Berbahaya karena Partikel Emas Dapat Menembus Kulit
Benarkah perhiasan emas dapat bayi berbahaya bagi kesehatan? Ini Faktanya

Dream - Beredar informasi yang mengklaim bahwa pemakaian perhiasan emas pada bayi akan berdampak migrasi partikel emas ke dalam tubuhnya.

Pada salah satu postingan di akun Facebook, dinarasikan bahwa partikel emas pada perhiasan dapat tertimbun dalam darah bayi.

" Perhiasan Emas untuk Bayi Dari Segi Analisa Medis

Para ahli memberikan kesimpulan tentang atom yang berada pada emas dapat menembus kulit luar dan merasuk dalam darah manusia. apabila bayi-bayi yang masih menggunakan emas, dapat meningkatkan presentase atom emas dalam darah dan air seni yang diluar batas. Gejala ini biasa juga disebut dengan migrasi emas.

Perhiasan Emas Untuk Bayi, Ini Bahayanya

•Alergi

•Iritasi Pada Kulit

•Gatal gatal

•Luka

•Terserapnya Molekul Dari Emas Yang Bahaya

•Timbulnya Merah-Merah Pada Kulit

1 dari 3 halaman

Disarankan untuk para ibu untuk meminimalkan pemakaian emas pada bayinya. Misal, cukup dengan anting-anting saja. Selain ada dampak secara medis, hal tersebut juga dapat mencegah dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti pencurian dll.

Semoga artikel tentang perhiasan emas untuk bayi pada dapat bermanfaat untuk siapa saja. Dan jangan gunakan perhiasan emas untuk bayi secara berlebihan. Karena dapat mengakibatkan dampak yang kurang baik dalam jangka waktu yang lama. Kenakan seadanya dan sewajarnya saja. Sehingga bayi aman, orang tua pun senang," demikian narasi dalam postingan tersebut.

Cek Fakta: Pemakaian Perhiasan Emas pada Bayi Berbahaya karena Partikel Emas Dapat Menembus Kulit

2 dari 3 halaman

Lalu benarkah penggunaan perhiasan emas untuk bayi akan berdampak pada perpindahan partikel emas ke dalam tubuhnya?

Dilansir dari turnbackhoax, Dokter Spesialis Kulit Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, FINSDV dari DNI Skin Centre membantah klaim tersebut.

Menurutnya, di dunia medis tidak mengenal fenomena migrasi emas. Apa yang terjadi adalah memang beberapa orang bisa memiliki bakat alergi, tapi bukan karena penumpukan emas dalam darah.

“ Umumnya emas yang berbentuk padat tidak dengan mudahnya masuk dan terserap ke kulit karena partikelnya berukuran besar. Kondisi ini berlaku untuk kulit bayi maupun dewasa, walaupun memang kadar air pada kulit bayi lebih tinggi daripada dewasa,” paparnya.

3 dari 3 halaman

Hal serupa juga disampaikan Dr. dr. Raendi Rayendra, SpKK, M.Kes, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.

Ia menyatakan bahwa emas adalah logam mulia dengan bentuk atom yang stabil sehingga partikel emas tidak bisa masuk ke dalam aliran darah.

“ Emas itu adalah logam yang paling jarang menyebabkan suatu kasus dermatitis kontak alergi. Hanya satu sampai dua persen yang bisa menyebabkan dermatitis kontak alergi, tapi tidak bisa masuk ke darah,” paparnya.

Beri Komentar