KSP
Dream - Banyak orang bercita-cita menjadi anggota TNI. Tak hanya mereka yang berasal dari keluarga tentara, anak-anak yang dari keluarga sederhana juga bermimpi menjadi TNI.
Seperti kisah dua anak petani ini yang sukses menjadi jenderal TNI berikut ini. Mereka bahkan mampu berkarier hingga menjadi jenderal TNI.
Siapa saja mereka? Dikutip dari Merdeka.com, berikut ini kisah dua anak petani yang sukses menjadi prajurit TNI, salah satunya kini menjabat staf presiden.
Moeldoko adalah anak petani yang berhasil menjadi jenderal TNI. Ia membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika terus berusaha.
Lahir dari keluarga petani tak menyurutkan langkah Moeldoko menggapai cita-citanya menjadi TNI. Ia bahkan mendapat julukan sebagai anak dusun yang memiliki karier cemerlang.
" Seorang kawan mengirimkan foto lama, saat saya wisuda Akmil tahun 1981. Sebagai remaja yang lahir dan besar dari keluarga petani, lulus akademi militer saja sudah menjadi kebanggaan besar bagi saya," tulis Moeldoko dalam keterangan foto yang diunggahnya beberapa waktu lalu.
Posisi tertinggi yang ditempati Moeldoko di militer ialah Panglima TNI. Rupanya menjadi Panglima TNI merupakan cita-citanya sejak lulus Akademi Militer. Setelah berjuang selama 32 tahun, akhirnya keinginan tersebut terwujud.
" Alhamdulillah, 32 tahun kemudian, tepatnya tahun 2013 cita-cita itu terwujud. Tentu saja melalui kerja keras, terus belajar, dan disiplin. Dari situ saya percaya bahwa cita-cita itu harus diperjuangkan. Yakinlah," tulisnya.
Meski telah pensiun dari militer, Moeldoko pernah mengemban sejumlah jabatan penting, antara lain:
Usai pensiun dia kemudian menjajal dunia politik. Moeldoko sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, mendampingi Jenderal TNI (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. Kini Moeldoko menjabat Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018.
Anak petani lain yang sukses menjadi TNI ialah Laksamana TNI Yudo Margono. Perjalanan masuk TNI pun tak semulus yang dibayangkan.
Ia sampai pernah tidur di masjid saat ingin mendaftar TNI. Itu salah satu perjuangan yang tak akan dilupakannya.
" Rumah Madiun daftarnya pas itu di Surabaya. Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan. Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang nggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu," kata Yudo.
Meski berasal dari keluarga petani sederhana, Yudo membuktikan ia dapat mencapai cita-citanya hingga berhasil menjadi TNI dengan pangkat bintang empat.
" Kayak saya, katanya saya anaknya petani mleni, nggak bisa masuk Angkatan Laut. Kalau saya bayar mungkin bapak ibu saya sudah jual sawah habis itu," katanya.
Berbagai jabatan penting pernah diisinya. Saat ini dia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal). Sebelumnya dia menempati posisi sebagai berikut: