Perawat Kazakhstan Suntik Kebiri Seorang Pedofil. (Foto: Tengrinews)
Dream - Kasus pemerkosaan terhadap anak-anak atau paedofilia kian hari kian meningkat jumlahnya. Hal ini tentu saja sangat meresahkan para orangtua.
Selain penjara dan denda tinggi, beberapa negara juga menerapkan hukuman suntik kebiri kimia untuk membuat para pelakunya jera.
Baru-baru ini perawat di Kazakhstan menceritakan detik-detik dia menjalankan eksekusi kebiri kimia kepada seorang paedofil.
Zoya Monaenko bercerita bagaimana dia mengebiri napi yang hanya dikenal sebagai Citizen S itu, dengan suntikan kimia di area pantatnya.
Wanita ini mengatakan, dia menyuntik Citizen S yang berusia 35 tahun setiap 12 hari sekali sejak akhir September lalu.
Menurut Zoya, Citizen S ditangkap dan dipenjara setelah terbukti bersalah memerkosa seorang gadis berusia 8 tahun.
" Saya memberinya suntikan pertama pada 20 September 2019, yang kemudian diulang setiap 12 hari sekali," kata Zoya.
Selama prosedur penyuntikan, Citizen S berperilaku biasa. Pelaku tampak tenang, sopan, dan tidak agresif.
Citizen S harus menandatangani formulir yang menyatakan, dia bersedia disuntik kebiri yang akan menurunkan gairah seksnya.
Citizen S ditahan sejak tahun 2018 setelah kepergok setengah telanjang bersama dengan korbannya. Dia membawa gadis kecil itu ke sebuah kawasan industri terpencil di Uzhar.
Kata Zoya, suntikan kebiri dilakukan untuk menurunkan kadar testosteron Citizen S dalam darahnya.
" Disuntik secara intramuskular, dan pemberiannya harus bertahap. Saat memperkenalkan obat ini, tindakan pencegahan khusus harus diambil untuk menghindari obat memasuki pembuluh darahnya," jelas Zoya.
Tahanan yang dihukum dengan suntik kebiri harus menjalani pemeriksaan medis dan psikologis secara teratur.
Ini merupakan kali kedua negara Kazakhstan menghukum pelaku pedofilia dengan suntik kebiri kimia.
Pada Januari lalu, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Valiev dijatuhi hukuman kebiri dan 25 tahun penjara.
Pria 38 tahun itu didakwa telah memerkosa seorang gadis berusia 12 tahun saat berada di toilet sekolah.
Sumber: DailyStar
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah

UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini

Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun

Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000


Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025

Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025

Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta

75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal