Covid-19 Melonjak, Menag Ajak Masyarakat Ibadah di Rumah untuk Sementara

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 9 Juli 2021 13:01
Covid-19 Melonjak, Menag Ajak Masyarakat Ibadah di Rumah untuk Sementara
Rumah ibadah di daerah PPKM Darurat maupun zona merah dan oranye PPKM Mikro ditutup sementara.

Dream - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan tempat ibadah di daerah PPKM Darurat maupun zona merah dan oranye penyebaran Covid-19 ditutup sementara. Keputusan ini diambil menyusul semakin meningginya tingkat penularan Covid-19 di Indonesia.

" Untuk sementara, mari kurangi mobilitas, bersabar tetap di rumah. Untuk sementara kita laksanakan ibadah di rumah," ujar Gus Yaqut.

Gus Yaqut mengatakan kegiatan peribadatan di daerah PPKM Darurat maupun zona merah dan oranye di luar PPKM Darurat yang berpotensi menimbulkan kerumunan juga sementara ditiadakan. Dia meminta pengurus masjid atau mushola tersebut tetap dapat mengumandangkan azan sebagai penanda waktu masuk sholat.

" Hal yang sama bisa dilakukan pengurus rumah ibadah lainnya," ujar Gus Yaqut, sapaan akrab Menag.

 

1 dari 4 halaman

Jadikan Rumah Sebagai 'Surga'

Selanjutnya, Gus Yaqut mengajak masyarakat untuk bekerja dan beribadah dari rumah. Juga membatasi mobilitas di luar luar sebagai bagian dari ikhtiar bersama menghentikan Covid-19.

" Mari jadikan rumah-rumah kita sebagai surga, tempat yang nyaman untuk berbagi rasa sekaligus menjadi media pendidikan jiwa yang efektif untuk generasi yang berkualitas dan berkarakter," kata dia.

Pemerintah sejak 3 sampai 20 Juli 2021 menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Gus Yaqut mengajak masyarakat memanfaatkan momentum PPKM Darurat ini untuk memperkuat religiusitas dengan beribadah bersama keluarga inti di rumah.

" Mari, dari rumah masing-masing, kita berdoa dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sepenuh hati, semoga pandemi ini segera berakhir dan kehidupan kembali berjalan normal," kata Gus Yaqut.

2 dari 4 halaman

Menag Persilakan Asrama dan RS Haji untuk Pasien Covid-19

Dream - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mempersilakan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di seluruh daerah memanfaatkan Asrama Haji untuk penanganan pasien Covid-19. Sedikitnya 25 Asrama Haji sudah siap menerima pasien Covid-19.

" Saya sudah menerbitkan instruksi untuk Sekjen, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kakanwil dan Kepala Asrama Haji seluruh Indonesia, terkait optimalisasi pemanfaatan asrama haji," ujar Gus Yaqut.

Gus Yaqut juga mengatakan Kemenag memiliki fasilitas Rumah Sakit Haji. " Dipersilakan untuk dimanfaatkan sebagai tempat pasien Covid-19," kata dia.

Selanjutnya, Gus Yaqut menyatakan menghadapi pandemi tidak bisa dilakukan secara sendiri. Karena itu, Kemenag berkolaborasi dengan Kemenkes, Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, dan instansi terkait lainnya dalam penanganan Covid-19.

" Asrama Haji Pondok Gede, insya Allah bisa dioptimalkan hingga penanganan 1.000 pasien Covid-19. Ini cukup memadai dengan fasilitas yang ada dan sarana yang akan disupport Pertamedika, Kemenkes, Kementerian PUPR. Semoga hari Rabu sudah siap dipakai," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Siap Jadi RS Darurat Covid-19

Asrama Haji Pondok Gede memiliki beberapa gedung untuk perawatan Covid-19. Salah satunya Gedung Arafah yang sudah dimanfaatkan RS Haji untuk merawat pasien Covid-19 gejala sedang dan berat.

Kemenag telah bekerjasama dengan Pertamedika untuk meningkatkan fungsi gedung ini sebagai RS Darurat dengan kapasitas 138 bed untuk pasien. Ke depan akan disiapkan gedung D1 dan D2 sebagai tempat tenaga kesehatan (nakes) dengan kapasitas 333 bed.

Bangunan lain yang akan digunakan adalah gedung A, B, C, H, dan D5 dengan kapasitas bisa mencapai 772 bed. Gedung-gedung ini akan disiapkan Kemenkes untuk pasien.

Kemenkes juga akan menyiapkan gedung D3 dan D4 dengan kapasitas 365 bed untuk nakes. Sementara gedung E dengan kapasitas 160 bed disiapkan sebagai cadangan.

 

4 dari 4 halaman

Tingkatkan Kapasitas

Sekjen Kemenag, Nizar, mengatakan sampai saat ini baru tujuh dari 25 Asrama Haji yang sudah digunakan sebagai ruang isolasi Covid-19. Kemudian sebanyak 1.054 pasien menjalani perawatan di Asrama Haji seluruh Indonesia.

Khusus Asrama Haji Pondok Gede, Kemenag telah meningkatkan kapasitas dari 556 tempat tidur menjadi 988 tempat tidur. Dalam beberapa hari ke depan, Asrama Haji Pondok Gede akan siap sepenuhnya untuk pasien Covid-19.

" Kita juga siapkan dua gedung untuk akomodasi tenaga kesehatan. Jadi total ada delapan gedung yang akan digunakan di Asrama Haji Pondok Gede untuk penanganan Covid-19," kata dia.

Beri Komentar