Luhut: Jangan Remehkan Covid-19, Anak Saya Kopassus Saja Kena

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 8 September 2021 16:00
Luhut: Jangan Remehkan Covid-19, Anak Saya Kopassus Saja Kena
Luhut mengingatkan ancaman Covid-19 bisa melanda siapa saja.

Dream - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan Covid-19 masalah serius dan tidak bisa dianggap remeh. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.

" Masalah Covid-19 ini tidak hal yang mudah karena tidak ada batas sukunya, agamanya, pangkat tinggi, jenderal, hansip apa semua enggak ada. Anak saya yang Kopassus pun kena," ujar Luhut.

Mengingat bahayanya yang besar, Luhut mengajak masyarakat turut serta membantu Pemerintah mengatasi dampak pandemi. Dia juga menekankan masalah ini tidak boleh dianggap main-main.

" Kita harus serius menangani ini dan ini musuh bersama, musuh kemanusiaan," kata dia.

Terlebih, kata Luhut, beberapa waktu lalu Indonesia mengalami lonjakan kasus sangat tinggi. Belum lagi adanya ancaman varian baru virus corona, sehingga semua perlu berhati-hati.

" Saya titip betul ini," kata dia, dikutip dari Liputan6.com.

1 dari 4 halaman

1.603 Pengguna PeduliLindungi Berstatus Hitam Masih Berkeliaran di Luar Rumah

Dream - Pemerintah telah menambahkan warna hitam pada sistem deteksi di aplikasi PeduliLindungi. Warna ini digunakan untuk menandai pengguna yang dinyatakan positif Covid-19 maupun kontak erat.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan jumlah masyarakat yang melakukan skrining pada aplikasi PeduliLindungi mencapai 21 juta untuk berbagai aktivitas hingga 5 September 2021.

Dari jumlah tersebut sebanyak 761 pengguna terdeteksi dengan warna merah sehingga sistem tidak membolehkan masuk.

" Juga terdapat 1.603 orang yang positif dan kontak erat yang mencoba lakukan aktivitas publik," ujar Luhut dalam konferensi pers disiarkan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Terkait masih banyaknya warga berstatus merah dan hitam yang berkeliaran, Luhut menegaskan akan ada tindakan tegas. Para pengguna yang terdeteksi dengan warna hitam dan masih ada di ruang publik akan dibawa ke fasilitas isolasi terpusat.

 

2 dari 4 halaman

Jamin Data Pengguna Aman

Sementara terkait data, Luhut menjamin sistem PeduliLindungi aman digunakan. Tidak ada kebocoran data pengguna.

" Pemerintah menjamin keamanan data tersebut, dan saat ini penyimpanan data dilakukan Kemenkominfo dan pengamanan dibantu Badan Siber," ucap Luhut.

Lebih lanjut, Pemerintah terus meningkatkan sistem pengamanan pada aplikasi PeduliLindungi.

" Pemerintah akan terus mengambil langkah perbaikan agar aplikasi PeduliLindungi semakin baik," ucap Luhut.

3 dari 4 halaman

Menko Luhut: Masih Banyak Restoran Kafe Belum Pakai Aplikasi PeduliLindungi

Dream - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyoroti masih banyaknya tempat makan atau kafe yang belum menerapkan skrining dengan aplikasi PeduliLindungi. Padahal aplikasi ini sangat diperlukan untuk penanganan Covid-19.

" Kami melihat banyaknya restoran kafe yang masih belum menerapkan aplikasi PeduliLindungi," ujar Luhut dalam konferensi pers disiarkan kanal Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Luhut menegaskan penggunaan PeduliLindungi merupakan upaya bersama untuk melindungi diri dari penularan Covid-19. Dia menyatakan Presiden Joko Widodo telah menekankan Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu dekat.

" Kita perlu menyiapkan diri untuk hidup dengam Covid-19, karena Covid-19 akan berubah dari pandemi menjadi epidemi," kata dia.

4 dari 4 halaman

Peran Vital PeduliLindungi

Selanjutnya, Luhut mengatakan tiga strategi akan menjadi kunci dalam penanganan pandemi Covid-19 menjadi epidemi yaitu peningkatan jangkauan vaksinasi yang cepat, testing dan tracing semakin membaik, dan tingkat kepatuhan protokol 3M yang tinggi.

" Sistem PeduliLindungi yang kita gunakan saat ini akan menjadi integrator dari tiga strategi tersebut," ucap Luhut.

Dalam sepekan terakhir, Luhut menyatakan terdapat sejumlah pelanggaran yang dilakukan masyarakat. Salah satunya, pelanggaran prokes dengan berkerumun yang terjadi di salah satu kafe di Jakarta Selatan, yang akhirnya ditutup hingga tiga hari ke depan.

Terkait pelanggaran ini, Pemerintah akan melakukan upaya persuasif. Tetapi jika diabaikan, Luhut mengancam akan ada langkah tegas.

Beri Komentar