Cuaca Jakarta: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 22 September 2020 08:30
Cuaca Jakarta: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
DKI Jakarta berpotensi mengalami hujan lebat dengan angin kencang yang disertai dengan petir.

Dream - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta memberikan peringatan dini kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan lebat ditambah dengan tingginya muka air di pos pintu air Angke Hulu yang masuk level Siaga II.

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, Selasa 22 September 2020, prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah ibu kota berpotensi mengalami hujan lebat dengan angin kencang yang disertai dengan petir atau kilat dalam durasi pukul 2.45 WIB hingga 6.45 WIB.

Wilayah yang perlu diwaspadai adalah Jakarta Selatan Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Kebayoran Lama, Cilandak, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, Pancoran, Pasar Minggu, Jagakarsa. Wilayah Jakarta Pusat di Sawah Besar, Kemayoran, Gambir, Senen, Cempaka Putih, Menteng, Tanah Abang, dan Johar Baru.

1 dari 4 halaman

Selain itu, Jakarta Timur di Pulogadung, Jatinegara, Cakung, Matraman, Kramat Jati, Pasar Rebo, Duren Sawit, Makasar, Ciracas, Cipayung. Wilayah Jakarta Utara di Tanjung Priok, Penjaringan, Koja, Pademangan, Cilincing, Kelapa Gading.

Sementara wilayah Jakarta Barat di Tambora, Grogol Petamburan, Taman Sari, Cengkareng, Kebon Jeruk, Palmerah, Kalideres, dan Kembangan.

Sementara tinggi muka air di pos Angke Hulu meningkat menjadi Siaga II atau waspada sejak pukul 01.00 WIB hingga saat ini seiring meningginya debit air di Bendung Katulampa Bogor. Namun tinggi muka air di sejumlah pos pintu air lainnya di DKI Jakarta terpantau normal atau pada level Siaga IV.

BPBD DKI Jakarta juga telah menginformasikan mengenai kewaspadaan akan potensi terjadinya bencana banjir kepada warga di bantaran sungai seiring meningkatnya muka air di pos pintu air Angke Hulu.

Sumber: merdeka.com

2 dari 4 halaman

BMKG Duga Dentuman Keras di Jakarta Berasal dari Suara Petir

Dream - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menemukan dugaan penyebab dentuman keras yang sempat didengar warga di ibukota kemarin malam. Diketahui sebagian masyarakat di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan sempat dibuat dihebohkan setelah terdengar suara dentuman terdengar pada Minggu, 20 September 2020 antara pukul 19.00-21.00 WIB.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan pihaknya harus mengumpulkan data dan tidak ingin berspekulasi mengenai penyebab dentuman tersebut. Dari data hasil monitoring yang dimiliki BMKG, Daryono menjelaskan ada aktivitas petir di waktu bersamaan dengan terdengarnya dentuman tersebut.

" Acuan kami adalah data hasil monitoring peralatan kami yang menunjukkan bahwa memang ada beberapa aktivitas petir yang terjadi saat rentang waktu terdengarnya suara dentuman yang dilaporkan oleh warga," ujar Daryono di akun Instagramnya, @daryonobmkg.

 

3 dari 4 halaman

Tak Ada Gempa di Jakarta

Daryono mengatakan suara dentuman bisa saja berasal dari aktivitas gempa yang sangat dangkal. Tetapi, saat warga melaporkan adanya dentuman tersebut, BMKG mencatat tidak ada aktivitas seismik di sekitar Jakarta.

" Hasil monitoring BMKG menggunakan sensor gempa yang terpasang dekat Jakarta, yaitu di Citeko, Bogor dan Pondok Aren, Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB," kata Daryono.

4 dari 4 halaman

Diduga Suara Petir

Namun, lanjut Daryono, lightning detector BMKG justru mendeteksi adanya beberapa aktivitas petir. Lokasinya di Gunung Salak, Kabupaten Bogor.

" Hasil monitoring petir oleh BMKG menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan adanya beberapa aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak Bogor antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB." terang Daryono.

Lebih lanjut, dia memastikan dentuman yang terdengar semalam bukanlah berasal dari aktivitas gempa bumi. " Tetapi ada dugaan bahwa suara tersebut bersumber dari petir," ucap dia.

 

Beri Komentar