Dapat Order Bersihkan Apartemen, Begitu Buka Pintu Syok: Tamu Menyampah di Mana-mana, Kasur Pindah ke Ruang Tamu, Sofa di Beranda

Reporter : Sugiono
Kamis, 13 Oktober 2022 14:36
Dapat Order Bersihkan Apartemen, Begitu Buka Pintu Syok: Tamu Menyampah di Mana-mana, Kasur Pindah ke Ruang Tamu, Sofa di Beranda
Ketika buka kulkas, cuma bisa istighfar... makanannya pada tumpah. Masuk kamar mandi, ada 'bukti' dalam kloset tapi tidak difoto karena jijik.

Dream - Meski sudah hampir memasuki tahun 2023, namun mentalitas sebagian orang masih banyak tertinggal. Salah satunya perangai buruk saat menyewa rumah.

Adab ketika menyewa rumah adalah menghormati aturan yang berlaku. Selain itu, yang menyewa rumah harus menjaganya tetap bersih dan nyaman.

Namun sayang, masih ada segelintir orang yang berperilaku buruk ketika menyewa rumah. Mereka mengotorinya tanpa rasa bersalah karena merasa sudah bayar.

Hal itulah yang coba diperlihatkan sebuah postingan Facebook seorang wanita Malaysia bernama Nur Izzati Nadia baru-baru ini.

1 dari 6 halaman

Wanita yang akrab disapa Nadia ini benar-benar kesal dan jengkel dengan ulah para tamu yang menyewa di homestay yang akan dibersihkannya.

Dengan nada sangat marah, wanita yang bekerja sebagai tenaga cleaning service ini mengungkapkan para tamu meninggalkan homestay dalam keadaan seperti kapal pecah!

" Tamu dari neraka! Kalian tahu tidak betapa susahnya jadi tenaga cleaning service? Dapat tamu bikin rumah seperti masuk hutan," kata Nadia dalam postingannya.

2 dari 6 halaman

Nadia mengunggah beberapa foto yang memperlihatkan keadaan homestay yang sangat kotor dan berantakan setelah satu keluarga check out dari sana.

Bersihkan apartemen, syok begitu tahu kondisinya kayak kapal pecah.

Menurut Nadia, peristiwa itu terjadi saat liburan akhir pekan lalu, ketika hendak membersihkan sebuah homestay tipe apartemen yang berlokasi di Cameron Highlands, Pahang.

" Pemilik homestay tinggal di luar Cameron Highlands, jadi saya mengambil alih untuk membantu menjaga dan menjadi petugas cleaning service paruh waktu.

" Keluarga check in tanggal 6 Oktober dan check out tanggal 8 Oktober. Seperti biasa, setelah mereka check out, saya datang buat bersih-bersih," katanya mengawali ceritanya.

3 dari 6 halaman

Nadia mengatakan, begitu membuka pintunya, dia kaget melihat keadaan di dalam homestay. Sampah tidak dibuang di tempat yang disediakan dan sisa makanan berserakan.

Bersihkan apartemen, syok begitu tahu kondisinya kayak kapal pecah.

Tidak itu saja, furnitur dan kasur di dalam homestay juga dipindahkan seenaknya, dan tidak dikembalikan ke tempat atau posisinya semula.

Furnitur dipindahkan seenaknya dan tidak dikembalikan ke tempatnya.

" Kasurnya pindah dari kamar ke ruang tamu. Sofanya ditaruh di beranda. Kalau hujan gimana? Bukan tidak boleh, tapi kembalikan lagi setelah dipakai.

Bersihkan apartemen, syok begitu tahu kondisinya kayak kapal pecah.

" Buka kulkas, cuma bisa istighfar... makanannya pada tumpah. Masuk kamar mandi, ada 'bukti' dalam kloset tapi saya tidak foto karena jijik," katanya.

4 dari 6 halaman

Nadia mengatakan, melihat kondisi dalam rumah yang mirip tempat sampah dia langsung menginformasikan hal tersebut kepada pemilik homestay.

Tamu tinggalkan microwave kotor penuh sisa makanan.

Pemilik kemudian bertanya kepada penyewa dengan baik-baik, dan mereka mengaku karena ada bukti foto. Pemilik bilang depositnya hangus karena harus membayar ekstra buat bersih-bersih.

" Kalau sudah begini, yang susah petugas cleaning service karena banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ujarnya.

5 dari 6 halaman

Kata Nadia, keluarga tersebut ternyata menyewa dua unit apartemen. Tapi dua-duanya tetap saja sama kotornya.

Menurut Nadia yang sudah 12 tahun tinggal di Cameron Highlands, kejadian seperti itu baru pertama kali dialaminya sepanjang menjaga dan membersihkan homestay.

" Biasanya saya hanya butuh waktu satu jam, tapi ini sampai empat jam untuk menyelesaikan bersih-bersih homestay. Saya harus mengepel rumah, memindahkan perabotan, menyedot debu dan sebagainya.

" Bahkan sampai dibantu oleh suami saya. Kalau saya sendiri, rasanya tidak mampu apalagi sampai kerja berjam-jam. Sambil bersih-bersih, saya rasanya ingin menangis," jelas Nadia.

6 dari 6 halaman

Dia membagikan pengalamannya itu di media sosial hanya untuk menyampaikan pesan kepada para penyewa homestay atau penginapan lainnya.

" Jika Anda tinggal di tempat orang, jangan biarkan seperti itu... menyebabkan masalah bagi orang lain.

" Saya tidak mau bilang harus rapi sempurna, tapi setidaknya tidak menyusahkan orang lain. Kasihan pemilik harus menanggung kerugiannya," pungkasnya.

Sumber: mStar

Beri Komentar